26 | Arcade Game

1K 93 3
                                    

"Sebelum baca, follow dulu ya, oh iya jangan lupa vote dan comment ya!! Terima kasih!!!" - Choco

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐣🐣🐣🐣

Hari ini daddy dan keempat abangnya sedang tidak ada di nansion. Alessandro menitipkan putra bungsunya alias Leo kepada putra ketiganya, yaitu Sean. Untuk hari ini Sean harus menjaga dan mengawasi adik bungsunya itu.

"Abang Ean... Aku bosen... Jalan-jalan yuk, bang," ucap Leo sambil merengek kepada Sean.

Sean bingung lantaran Ayahnya berpesan jangan mengajak adiknya keluar dari mansion. Semenjak kejadian Leo kabur, Ayahnya sangat menjaga Leo dengan sangat ketat. Bahkan sudah dua hari Leo tidak sekolah karena tidak diberi izin oleh Alessandro. Tio dan Rexi pun sampai dihukum cambuk seratus kali oleh Alessandro lantaran tidak becus menjaga Leo.

"Kau tidak boleh keluar mansion," balas Sean kepada Leo.

"Tapi aku bosen banget, bang," ucap Leo.

"Sebentar, abang tanya Daddy, dulu," ucap Sean, lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Alessandro yang sedang berada di kantor. Ia memulai panggilan video.

"Halo?"

"Halo, Daddy!" pekik Leo.

"Hey boy! Ada apa kau menelpon Daddy?" tanya Alessandro dari layar ponsel Sean.

"Aku pengin jalan-jalan boleh gak, Dad?" ucap Leo meminta izin kepada Alessandro.

"Kau tidak boleh keluar dari mansion, boy," balas Alessandro dengan menggelengkan kepalanya.

"Please, Dad, aku bosen banget," rengek Leo.

"Sebaiknya kau di mansion saja, lakukan hal yang menurutmu tidak bosan. Oh iya, Daddy lupa! Daddy pernah membuat arcade room untukmu," ucap Alessandro kepada Leo.

Leo langsung mengalihkan tatapannya ke arah Sean. "Eh? Ada ruang arcade?" tanya Leo.

"Kenapa baru bilang ke aku sekarang sih kalau ada ruang arcade sih?!" ucap Leo dengan kesal.

"Leo? Hei?" panggil Alessandro.

"Apa?" balas Leo dengan ketus.

"Hei, anaknya daddy jangan marah dong. Iya, Daddy minta maaf, Daddy lupa beritahu kamu kalau di pavillion selatan ada ruang arcade," ucap Alessandro.

"Iyaa, aku maafin, tapi nanti kalau Daddy sudah pulang kerja, kita main bareng ya, sama abang juga," ucap Leo sambil tersenyum.

"Iya, nanti kita bermain bersama," balas Alessandro

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang