24 | Tertangkap

1.1K 116 9
                                    

"Sebelum baca, follow dulu ya, oh iya jangan lupa vote dan comment ya!! Terima kasih!!!" - Choco

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐣🐣🐣🐣

Leo dan keempat abangnya sedang berjalan menyusuri mal untuk mencari outlet es krim. Tak butuh waktu lama, Leo akhirnya menemukan outlet es krim. Ia pun berhenti di depan outlet es krim tersebut.

"Kau ingin es krim rasa apa?" tanya Evan.

"Hm, apa ya? Kayaknya es krim cokelat enak, deh," balas Leo.

"Ya, sudah, abang pesankan. Kau ingin berapa?" Evan bertanya lagi.

"Eh? Emang boleh lebih dari satu beli es krimnya?" tanya Leo sambil melihat ke arah Archer, Arion, Alan, dan juga Evan.

"Boleh, tapi maksimal dua cup es krim saja," jawab Archer. Dan Leo pun tersenyum.

"Kalau gitu aku mau dua cup es krim, bang!" ucap Leo kepada Evan. Evan mengangguk, lalu ia memesankan dua cup es krim rasa cokelat untuk Leo. Leo beserta Archer, Arion, dan Alan duduk di kursi untuk menunggu pesanan es krim nya datang.

"Silakan, ingin memesan apa?" tanya pegawai outlet es krim tersebut.

"Es krim cokelatnya dua cup ya, masing-masing yang tiga scoop," ucap Evan kepada pegawai tersebut.

"Baik, semuanya jadi Rp190.000, pembayarannya via debit atau cash, kak?" tanya pegawai tersebut.

"Debit aja," balas Evan, lalu ia mengeluarkan kartu atm nya dan memberikannya kepada pegawai tersebut. Pegawai tersebut menggesekkan kartu debut milik Evan ke mesin penggesek kartu.

"Bisa dibantu pin nya, kak," ucap pegawai tersebut. Evan lalu menekan nomor untuk memasukkan pin atm nya. Setelah itu pegawai tersebut memberikan struk pembelian es krim kepada Evan.

"Baik, ditunggu sebentar, ya, pesanannya, silakan duduk dulu, kak," ucap pegawai tersebut. Evan menunggu pesanannya sambil duduk di kursi yang suda ada Leo, Archer, Arion, dan juga Alan.

"Udah bang?" tanya Leo kepada Evan.

"Udah, tinggal tunggu aja pesanannya datang," jawab Evan.

Leo memainkan ponsel Arion, karena ponsel miliknya disita oleh Archer agar Alessandro tidak dapat melacak keberadaan Leo.

"Bang Ion? Ini hp nya gak ada game sama sekali apa?" tanya Leo kepada Arion sambil meng-scroll ponsel milik Arion untuk mencari game.

"Gak ada," jawab Arion singkat.

"Ah gak asik, masa gak ada game-nya! Aku download game ya, bang, biar hp abang Ion berwarna gitu," ujar Leo. Arion hanya menganggukkan kepalanya menuruti keinginan sang adik.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang