(VOTE JANGAN GA VOTE!! PEGEL NIH TANGAN🙂🫶🏼)
Perhatian! Bukan cerita BxB, BL, atau Romance!
🐣🐣🐣🐣
Cerita tentang Leonard Sagra Davidson atau yang kerap dipanggil Leo, bocah berusia 14 tahun yang tidak...
"Sebelum baca, follow dulu ya, oh iya jangan lupa vote dan comment ya!! Terima kasih!!!" - Choco
-•-
Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!
Enjoy!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐣🐣🐣🐣
"Angkat kaki kamu yang kiri, terus tangan kanan kamu pegang telinga kiri kamu!" ucap Alessandro kepada Leo.
Ya, saat ini Leo sedang dihukum oleh Alessandro. Kalau kalian berpikir Leo akan dihukum cambuk atau hukuman kejam lainnya, kalian salah. Leo dihukum seperti anak kecil yang melakukan kenakalan.
"Bukan kayak gitu!" omel Alessandro.
"Ish! Kayak gimana?!" balas Leo dengan sedikit kesal.
"Nah! Melawan 'kan! Nih, tangan kamu ke kepala terus pegang telinga kiri! Begini!" ucap Alessandro sambil menaruh tangan kanan Leo agar memegang telinga kiri Leo.
"Begitu terus sampai Daddy bilang stop!" ucap Alessandro, kemudian ia duduk di kursi sambil melihat putranya.
"Sampai kapan, Dad? Pegel tahu!" gerutu Leo sambil berusaha menyeimbangkan dirinya.
"Ya, tadi 'kan sudah Daddy bilang, kamu bisa berhenti sampai Daddy yang menyuruh kamu berhenti," balas Alessandro dengan santai.
Lalu masuklah Sky, Cedric, dan Kaylo ke dalam kamar Leo.
"Gak enak 'kan dihukum sama Daddy?" ledek Kaylo.
"Makanya jangan nakal jadi anak!" ucap Sky.
"Mulai hari ini, makanan kamu abang awasi! Kamu cuma boleh makan makanan sehat, gak ada yang namanya seblak, bakso, apalagi mi! Soalnya gerd kamu gak ke kontrol sama abang selama seminggu," ujar Cedric.
"Ish, abang! Jangan dong!" Leo memohon kepada Cedric.
Cedric menggelengkan kepalanya, "gak ada penolakan!"
"Ck, jahat banget sih!" ucap Leo.
Alessandro masih duduk di kursi belajar milik Leo. Cedric dan Kaylo rebahan di kasur sedangkan Sky sedang merokok di balkon kamar Leo. Kira-kira sudah 20 menit Leo dihukum. Namun belum ada tanda-tanda Alessandro menghentikan hukuman Leo.
"Dad? Sampai kapan aku dihukum kayak gini? Aku minta maaf, Dad, janji gak akan ngulangin lagi," Leo memohon dan berjanji kepada Alessandro.
"Kamu sungguh-sungguh tidak akan mengulanginya lagi? Tidak akan kabur lagi? Hm?" tanya Alessandro yang masih duduk di kursi.
Leo menganggukkan kepalanya dengan cepat, "iya, aku janji gak akan ngulangin lagi!" ucapnya (tapi bohong!) lanjutnya dalam hati.
