03

13 11 0
                                    

Assalamualaikum semuanya

Gimana kabarnya hari ini? Semoga baik-baik aja ya.

Happy Reading 😄

===

15 menit lagi pelajaran olahraga akan dimulai semua murid laki-laki kelas 10 IPA 2 sibuk mengganti baju mereka sedangkan murid perempuan masih menikmati makanan di kantin.

Ameira sudah selesai dengan tugas matematikanya.

"Akhirnya selesai juga" ucap Ameira. Gadis itu menoleh ke samping kanan,kiri,dan belakang mencari apakah teman-teman perempuannya sudah balik dari kantin atau belum, karena Ameira sendiri jika sudah asik dengan dunianya pasti tak akan mengubris dengan orang-orang yang di sekitarnya.

"Mereka belum balik ya? Padahalkan udah harus ganti baju" monolog Ameira.

"Mending gue ganti duluan deh" lanjut Ameira. Gadis itu merapihkan alat tulisnya dan mengambil paper bag yang berada di kolong mejanya.

Ameira keluar kelasnya melewati kelas 10 IPA 3 yang sudah ramai dengan seluruh muridnya di dalam sana sudah seperti tempat karaoke mulai dari memukul mukul meja layaknya gendang, menari nari di atas meja sudah seperti orang kesurupan, dan lagi menyanyi tapi tak sesuai dengan nadanya.

Di luar Ameira hanya geleng-geleng melihat itu semua.

Mungkin kalo di kelas gue udah lebih stres dari ini. Batin Ameira, gadis itu melangkahkan kakinya lagi menuju ruang ganti.

===


Di dalam kelas 10 IPA 3....

"ASSEEEKKK... MARI SEMUANYA KITA BERJOGET BERSAMA!" seru salah satu murid yang merjabat sebagai mood booster kelas itu. Namanya Agnis Salsabilla biasa dipanggil Agnis, cewek paling absurd bin random di kelas itu dan memiliki suara seperti toa masjid.

"TARIK MAS!" teriak semua murid di kelas itu kecuali satu cewek yang duduk di pojok dekat dinding bangku nomor 3 .

"ABANG JALI.... ABANG JALI.... KENAPA KAU TAK PULANG- PUANG... ANAK MU SUDAH MATI DULUAN..." senandung Rian yang juga salah satu mood booster kelas itu. Ia bernyanyi dengan PD nya tanpa memikirkan benar atau salah nadanya dan juga liriknya yang ia ganti, memang stres.

"Woy Nis" seseorang menepuk pundak cewek yang duduk di bangku nomor 3 otomatis cewek itu terkejut.

"Astagfirullah. Agnis!" kesal Anisa.

Ya, Clara Anisa Kurnia cewek berwajah jutek dan jarang ingin tertawa atau tersenyum ke orang lain kecuali sudah mengenalnya dekat. Ia adalah cewek yang pendiam di kelas itu hanya orang terdekatnya saja yang tau sisi lain darinya. Sedari tadi ia hanya menonton kegilaan teman-teman sekelasnya itu dan tak berminat mengikuti teman-temannya itu.

"Cie... kaget" goda Agnis. Anisa hanya memutar bola matanya malas.

"Abis lo dari tadi gue perhatiin diem aja padahal nih kelas lagi karaoke. Lo gak mau gabung?" tanya Agnis.

"Males" satu kata itu saja yang diucapkan oleh Anisa dengan tatapan yang masih memandang lurus ke depan.

"Nis" panggil Agnis.

GENGSI  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang