26

4 2 0
                                    

Assalamualaikum...

Happy Reading ❤

===

"Hai Ameira"

Ameira yang merasa namanya dipanggil menoleh seketika ia langsung tersenyum.

"Daves"

"Mei lo ngapain di lantai atas biasanya juga lo di lantai bawah nyari-nyari novel"

Daves memang tahu kebiasaan gadis itu ia dan Ameira terkadang ke toko buku itu bersama karna mereka memiliki hobi yang sama yaitu membaca.

"Gue tadi ke rak novel kok tapi gue sekarang lagi nganterin Rey"

Daves melihat ke arah Rey.

"Hai Rey" sapa Daves.

"Hai" jawab Rey dingin. Ia sangat kesal kenapa harus bertemu dengan Daves sih gak di sekolah gak di toko buku selalu aja ada Daves dimana ada Ameira pasti di situ Daves ada. Kan Rey jadi cembokur.

"Lo di sini pasti mau beli buku tentang bisnis lagi ya?" tebak Ameira.

"Iya Mei, lo tau kan gue pengen banget jadi pengusaha yang sukses makanya gue harus belajar dari sekarang"

"Lo emang hebat Dav. Semangat ya belajarnya" ucap Ameira tersenyum manis pada Daves.

Rey yang melihat itu mengibas-ngibaskan tangannya seperti orang kepanasan.

Ameira menoleh ke arah Rey.

"Rey, kenapa?"

"Panas Mei"

"Panas?"

"Iya panas banget Mei"

"Kok bisa? Kan di sini ada Ac nya?" heran Ameira.

"Gak tau mungkin AC nya butuh di servis lagi"

"Mungkin ya"

"Mei" panggil Daves.

"Iya kenapa?"

"Lo pulang sama siapa nanti?"

"Gak tau Dav"

"Sama gue mau gak? Biasanya juga kita berangkat pulang bareng kan ke toko buku"

What?! Artinya mereka sering berduaan dong. Batin Rey.

"Iya ya, ya udah deh Dav gue mau pu-"

"Ameira bakal pulang bareng gue" potong Rey.

"Gu-gue pulang bareng lo?"

"Iya Ameira lo pulang bareng gue gak usah pulang bareng Daves" kata Rey melirik sinis ke arah Daves.

"Ta-tapi kan"

"Ya udah Mei kalo lo pulang sama Rey gue duluan ya. Hati-hati di jalan" ucap Daves sambil mengacak rambut Ameira gemas.

"Daves! Kebiasaan deh kan jadi berantakan rambut gue" sebal Ameira. Daves terkekeh.

GENGSI  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang