Pagi harinya seperti biasa semua murid SMA Harapan Negeri berbondong-bondong memasuki gerbang sekolah mereka. Sebelum memasuki halaman sekolah di depan gerbang sudah disuguhkan dengan anggota osis dan juga dua guru yang biasanya menyambut para murid dengan jabat tangan ala osis jika guru mereka akan jabat tangan seperti biasa. Anggota osis yang berjaga akan berganti setiap harinya dan yang berjaga akan diisi tiga orang.
Pagi ini Annisa berangkat sedikit kesiangan, ia turun dari ojek langganannya dengan tergesa-gesa karena bel masuk akan berbunyi 5 menit lagi.
"Om ini ya makasih" ucap Annisa memberi uang kepada tukang ojek itu.
"Iya sama-sama Neng" kata tukang ojek tersebut dan menjalankan motornya.
Annisa menetralkan nafasnya dulu sebelum berjalan ke arah gerbang sekolah.
"Huft...."
Annisa melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Gadis itu menyalami para guru setelah itu osis. Saat ia bersalaman dengan salah satu anggota osis cowok ada sedikit keanehan yang terjadi.
===
Di sisi lain Ameira sudah berangkat dari pagi sekali karena hari ini Papanya tak bisa mengantarnya jadi ia harus berjalan kaki. Jarak rumah Ameira dengan sekolah tidak terlalu jauh jadi ia bisa berjalan kaki tanpa menggunakan ojek.
Ameira duduk dibangku paling depan tempat yang biasanya dikatakan tempat duduk anak murid yang pintar, memang Ameira sendiri salah satu murid yang pintar dan rajin di kelasnya walau ada yang lebih pintar darinya, dulu saat SD saja ia selalu mendapat juara kelas. Ameira juga pintar dalam membuat cerpen banyak sekali cerita yang sudah ia buat tapi hanya ia tulis dibuku tidak dipublikasikan olehnya. Sedangkan Annisa sendiri ia murid yang pintar dalam pelajaran agama ia memiliki suara yang indah saat mengaji ataupun bersholawat makanya guru terkadang memasukinya dalam lomba-lomba yang bernuansa religius.
Sekarang Ameira sedang asik mengobrol dengan Ifa teman sebangkunya yang sifatnya itu sangatlah hiperaktif apalagi jika sudah membahas K-pop pasti dia akan sangat-sangat bersemangat tapi herannya untuk pelajaran ia sedikit malas-malasan apalagi pelajaran yang tak ia suka pasti gadis itu akan tidur di kelas.
"Gila banget sih suami gue,Mei. Gantengnya kebangetan fiks gue yakin pasti dia bukan manusia " kata Ifa antusias.
"Siapa sih emang suami lo?" tanya Ameira bingung karena pasalnya Ifa ini sering ganti-ganti bias jadi ia bingung siapa cowok K-pop yang dimaksud Ifa.
Oh ya, Ameira dan Ifa ini kenal karena dulu satu kelas saat MPLS. Mereka berdua sama-sama menyukai dunia K-pop yang membuat mereka berdua yang tadinya tidak saling mengenal jadi akrab karena keseringan menghalu bersama. Dan haluan mereka menjadi-jadi saat mereka ternyata satu kelas.
"Itu loh masa lo gak tau sih" sebal Ifa.
"Ya sapa?"
"Si abang Mingyu loh"
"Oh si Mingyu" kata Ameira sambil mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Iya, sumpah Mei dia tuh ganteng banget capek deh gue" kata Ifa yang mulai dramatis.
"Iya gue tau di ganteng tapi menurut gue masih gantengan Baekhyun sih sumpah udah ganteng, suaranya bagus lagi" ucap Amiera dengan mata yang berbinar-binar.
"Ya ya ya tapi menurut gue masih gantengan abang Mingyu" sahut Ifa yang juga dengan mata yang berbinar. Mereka berdua mulai menghalu tentang idola mereka sampai akhirnya Ameira berhenti menghalu saat Annisa memasuki kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSI {END}
Teen FictionSatu kata "GENGSI" yang membuat tiga cowok most wanted plus playboy sekolah hanya bisa mengkode cewek-cewek yang mereka suka dan hanya bisa menggantungkan perasaan cewek-cewek itu ketika mereka sudah peka. Cewek-cewek itu bernama Annisa, Ameira, dan...