27

8 3 2
                                    

Assalamualaikum...

Happy Reading 💚




===

Tak terasa waktu begitu cepat Ace dkk sudah naik ke kelas 12 sebentar lagi mereka semua akan lulus. Rey, Annisa, dan Clara mereka sekelas di 12 IPA 4. Daves dan Agnis mereka sekelas di 12 IPA 7. Abi dan Raka di 12 IPS 5. Ace di 12 IPS 8 dan Ameira di 12 IPA 8.

"Hiks...kenapa gue di kelas terakhir sih padahal gue masuk 3 besar" keluh Ameira. Gadis itu terus-terusan menangis kepada 3 teman-temannya di kantin.

"Mana gue gak ada temen dari kelas 10 atau 11 yang dulu, hiks..."

"Sabar ya Mei" Annisa mengelus punggung Ameira.

"Iya Mei nanti setiap istirahat kita jemput lo kok buat main sama-sama" kata Clara.

"Lagian ya lo masuk kelas itu karna lo pinter makanya di campur sama anak yang nilainya kurang" sahut Agnis.

"Tapi kenapa harus kelas terakhir sih!" kesal Ameira. Gadis itu menjatuhkan kepalanya di meja kantin.

Ketiga teman Ameira juga pusing dan kasihan kepada Ameira sudah kelas terakhir dan belum punya teman juga di kelas barunya.

Tiba-tiba Ace dkk datang ke kantin mereka menghampiri keempat cowok itu.

"Sayang dia kenapa?" tanya Ace pada Annisa.

"Dia sedih dapet kelas terakhir terus di kelas barunya dia belum dapet temen" jawab Annisa. 

Rey mengelus kepala Ameira dengan lembut.

"Mei" panggil Rey pelan.

Ameira mengangkat kepalanya melihat ke arah Rey seketika ia langsung memeluk Rey.

"Hiks...Rey"

"Hey jangan nangis dong nanti cantiknya ilang loh"

"Gue sedih Rey masa gue harus di kelas pojok terus gue belum dapet temen lagi" adu Ameira.

Rey menangkup wajah Ameira ia bisa melihat mata gadis itu yang sembab dan hidung yang merah sebenarnya Rey ingin sekali mencubit pipi gadis itu karna gemas tapi ini bukan saatnya sekarang gadis itu sedang sedih ia harus menghiburnya.

"Jangan sedih ok, kenapa harus sedih coba lo ditaruh kelas itu karna lo pinter dan untuk lo belum punya temen di kelas lo jangan sedih temen itu pasti datang dengan sendirinya. Jadi jangan sedih lagi ya gak baik cewek cantik kayak lo sedih gini"

Ameira mengangguk ia berniat menghapus air matanya tapi seseorang memberinya sebuah sapu tangan.

"Nih lap pake itu jangan pake tangan jorok mana hidung lo ada ingusnya lagi" ujar Abi. Ameira menerima sapu tangan dari Abi sambil menatap sini ke arah cowok itu sampai sekarang  Ameira masih sering bertengkar dengan Abi cowok itu masih menyebalkan seperti satu tahun yang lalu.

"Makasih" ketus Ameira. Gadis itu mengelap air matanya dan hidungnya. Ia mengembalikan sapu tangan itu pada Abi.

"Nih"

GENGSI  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang