Seperti yang sudah direncanakan Anisa,Ameira,dan Annisa mereka bertiga pergi ke kantin selepas pulang sekolah. Ameira mengajak Annisa saat selesai sholat dzuhur.
"Annisa ini temen gue namanya Anisa" Ameira mengenalkan Anisa pada Annisa.
"Salam kenal Nisa"
"Salam kenal juga"
"Mei bukannya pas itu lo bilang nama temen lo ini Alisa kenapa bisa jadi Anisa?" tanya Annisa.
"Oh itu gue salah denger" jawab Ameira sambil menggaruk pipinya yang tak gatal. Annisa mengangguk paham.
"Wah di sini ada dua Nisa ya jd bingung deh kalo manggil" kata Ameira.
"Gimana kalo gue lo panggil Annur sedangkan dia lo panggil Ankur gimana?" saran Annisa.
"Boleh juga" setuju Ameira.
"Gue juga setuju"
"Okey Annur dan Ankur ayo kita ke kantin" ajak Ameira.
Mereka bertiga memasuki kantin dan berhenti di stand Bu Lia, stand yang menjual mi jablay serta sate jeroan.
"Annur gue ama Ankur mau pesen mi jablay lo mau pesen apa?" tanya Ameira.
"Gue ikut kalian aja deh" jawab Annisa.
"Bu Lia mi jablay tiga ya sama beli sate jeroannya juga" kata Ameira.
"Iya ditunggu ya, pedes gak?" tanya Bu Lia.
"Pedes" jawab ketiganya.
"Okey kalo mau satenya ambil sendiri" kata Bu Lia.
"Iya Bu"
Beberapa menit kemudian pesanan mereka jadi.
"Kita duduk di situ yuk" ajak Annisa. Ameira dan Anisa mengangguk.
Mereka bertiga menikmati makanannya sesekali bercanda sampai akhirnya mi mereka bertiga habis.
"Eh lama-lama pedes ya, gue mau beli minum di koperasi dulu deh" kata Ameira.
"Kalian mau ikut gak?" tanya Ameira.
"Gue di sini aja deh Mei soalnya di lapangan upacara ada Ace sama temen-temennya lagi kumpulan osis" kata Annisa.
"Gue juga di sini aja deh nemenin Annisa" sahut Anisa.
"Ya udah deh kalo gitu. Mau nitip gak?" tanya Ameira.
"Mau" jawab duo Nisa.
"Mana uangnya?" tanya Ameira. Duo Nisa itu memberi Ameira uang.
"Ya udah tunggu ya"
"Iya"
Ameira berjalan ke arah koperasi ia melihat di lapangan upacara memang organisasi osis sedang berkumpul. Setelah selesai membeli minum Ameira ingin berjalan lagi ke arah kantin tapi langkahnya terhenti ketika ia merasakan ada yang memperhatikannya karena gadis itu bisa merasakan saat seseorang memperhatikannya walau dari jarak jauh.
Gadis itu pun celingak celinguk melihat ke arah sekitar siapa yang sedang memperhatikannya, tatapan nya berhenti saat melihat ke arah lapangan upacara dimana Ace dan kawan-kawannya sedang melihat ke arahnya.
Mereka ngapain sih ngeliatin gue. Batin Ameira. Gadis itu merubah sikapnya menjadi acuh dan melanjutkan langkahnya menuju kantin.
Sesampainya di kantin ia duduk lagi bersama kedua temannya yang sedang asik mengobrol.
"Nih minumnya" Ameira menyerahkan minuman pesanan kedua temannya beserta uang kembaliannya.
"Makasih Mei" ucap duo Nisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSI {END}
Novela JuvenilSatu kata "GENGSI" yang membuat tiga cowok most wanted plus playboy sekolah hanya bisa mengkode cewek-cewek yang mereka suka dan hanya bisa menggantungkan perasaan cewek-cewek itu ketika mereka sudah peka. Cewek-cewek itu bernama Annisa, Ameira, dan...