Alga mencari keberadaan sea di kelas namun ia tak menemukan gadis itu, setelah pergi nyusul sea ke sekolah alga langsung mencari adiknya itu, namun dari kantin roftop hingga di kelas alga tak menemukan sea. Lalu tiba lah alga bertemu dengan sella dan clara yg berjalan tergesa gesa.
"Kenapa?" Tanya alga membuat keduanya berhenti.
"Nyusul sea" sahut clara dengan wajah cemas.
"Ada apa? Dia ga ada di kelas" sella dan clara melotot tak percaya.
"Tadi kita telvon dia tapi tiba tiba ponselnya di luar jangkauan. Terakhir gue liat lokasinya di perbatasan hutan, itu terakhir lokasi yg bisa gue lacak" alga mendengar dengan kaget.
"Kita cari, ikut?" Tanya alga saat akan melangkah membuat sella dan clara mengangguk. Mereka pergi meninggalkan sekolah.
Di mobil sella terus mencoba menghubungi sea. Namun tidak ada jawaban dari gadis itu. Clara yg duduk di belakang tak kalah cemas. Tiba tiba ponsel clara berbunyi menampakan nama angel di layar, karna panik clara menjatuhkan ponselnya hingga pecah.
"Kenapa cla?" Tanya sella, clara menyengir lalu menatap hp nya yg mati.
"Tadi angel telvon gue kaget ke-lempar terus mati" ujar clara. Tak lama hp alga berbunyi.
"Angkat sell jangan buat angel ga fokus sama pengobatan nya" ujar alga yg masih fokus menyetir.
"Clara lo yg angkat ya. Angel bakal tau kalo gue boong. Gua paling ga bisa boong sama dia" clara hanya mengangguk dan mengangkat telepon angel.
"Halo... alga gimana keadaan sea? Gue telvon ga di angkat" clara terdiam mendengar nada kawatir angel.
"Halo ngel" sapa clara mencoba tenang.
"Loh. Kok handphone alga ada di lo?" Pertanyaan menelisik dari angel di seberang sana membuat clara kelimpungan.
"Enggak gitu, tadi alga nyuruh gue buat angkat kita lagi otw ke sekolah alga nya nyetir susah kalo angkat ngel" clara bernafas lega kala otaknya tiba tiba encer.
"Ooo gue pikir. Terus di mana sea? Kok gue telvon ga. Aktif sih. Lo juga gue telvon malah di matiin"
"Sea ada kok. Kalo tadi gue lagi ngalamun terus kaget dering telvon spontan aja gue lempar mati nih hp gue" ujar clara tanpa memberi tau keberadaan sea.
"Lo lagi sama sea kan? Gue mau ngomong nih sama dia kasihin donk handphone nya" mampus, clara terdiam bingung.
"Cla"
"Ha iya?"
"Gue mau...." ucapan angel terpotong karna mendengar suara dokter.
"Nona angel jadwal anda terapi hari ini" clara bernafas lega mendengar itu.
"Ya udah ngel. Lo sembuh dulu. Clara bilang, dia ga akan mau ngomong sama lo kalo lo belum sembuh, dia lagi ngambek sama kita karna ga di beliin coklat" ujar clara dengan berbohong.
"Ya udah deh iya" setelah itu telepon tertutup. Clara mengusap keringat yg menetes di dahinya, ternyata berbohong itu tak mudah pikir nya.
Mereka sudah sampai di perbatasan hutan clara sella dan alga sama sama turun lalu menemukan gesekan ban mobil di jalan seperti mobil yg di kemudikan dengan cepat.
"Kita ikutin" mereka kembali masuk mengikuti bekas ban mobil yg terlihat masih baru itu.
Hingga mereka sampai di tepi pantai lalu mendapati mobil sea dengan pintu terbuka. Perasaan panik melingkupi ke tiganya. Sella mengobrak abik mobil sea, sedangkan clara berteriak memanggil sea, alga mencari di pesisir pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa?...||Transmigrasi Chelsea (End)
Teen FictionJudul awal: kenapa?.... Chelsea chandra seorang gadis yg jarang sekali keluar, jangan kan keluar melangkah menuju teras rumahnya saja ia tak berani, namun entah kesialan apa hari itu ia pergi menyusul bundanya setelah di kabarkan sang bunda kecelak...