viona arletta C.

45 3 0
                                    

Calmeria adalah salah satu marga yg memiliki pemimpin atau kepala keluarga yg bijak, tak lain tak bukan sang kakek. Pria berumur yg hampir mencapai 1 abad itu.

Keluarga terhormat itu sering kali bersosialisasi dengan warga sekitar, dari banyak yg media dan beberapa warga mengakui calmeria adalah keluarga yg sangat harmonis, sifat yg tak membeda bedakan, juga pemaaf sudah menjadi ciri khas dari mereka, di setiap keturunan memiliki bakat dalam bidang yg berbeda.

Tak banyak dari mereka memiliki wajah ayu serta tampan dengan moral dan tingkah laku yg baik membuat banyak yg merasa mereka sempurna.

Salah satu anggota keluarga calmeria yg sangat mencolok di mata umum adalah aron yg dulu nya bernama neval. Pria itu menikah dengan gadis desa tak lain tak bukan lisa yg dulunya bernama yuli. Pria itu menikahi lisa gadis desa yg hidup merantau, ayah dan ibu lisa berada di bandung. Sampai saat ini.

Namun semuanya hilang dalam 1 malam. Awalnya tak ada yg menyadari namun perusahaan milik calmeria di hebohkan dengan atasan mereka yg tak kunjung datang, begitu juga dengan beberapa butik milik nenek. Hingga salah seorang warga melapor pada polisi jika semalam dirinya dan keluarga mendengar suara ricuh dan barang terbanting dari masion calmeria.

Polisi bergegas menuju lokasi, dan yg di dapati saat membuka gerbang adalah bau anyir yg menyengat, para polisi mulai masuk memeriksa keadaan. Masion mewah itu kini berantakan barang berceceran dengan beberapa bercak darah, hingga mereka polisi berpencar.

Dan menemukan 4 pria dengan 2 gadis sekitar berumur 5 sampai 7 tahun terikat lemah di salah satu kamar dengan lantai banjir darah. 5 dari mereka di nyatakan meninggal dunia akibat kehabisan nafas.

Satu salah satunya sempat koma namun tak lama gadis itu ikut menyusul saudara lain nya,  gadis berinisial V itu pergi setelah kasus tak lagi di selidiki.

Polisi menjelajahi sekitar para mafia yg tunduk di bawah calmeria turut ikut meng-eksplorasi masion, namun 3 bulan penelusuran mereka tak mendapat bukti apa pun.

Dan hilangnya para tetua masih menjadi sebuah misteri, hingga kasus di tutup tanpa penyelesaian. Keluarga dari lisa pun turut sedih kala mendengar anak dan menantunya turut hilang tanpa di temukan mayatnya.

Namun tanpa mereka sadari anak menantu bahkan cucu mereka masih hidup dengan marga adropith.

"Hahhh.... hahhh.... sial" umpat sella kala mimpi buruk mendatanginya.

"Kak... mereka" tanya sea yg baru saja datang.

"Apa?? Kamu mimpi hal sama?" Sea mengangguk dengan mata berkaca kaca.

Satu kenyataan yg sea tau. Dirinya memiliki 2 raga yg berbeda dimensi, dimana jika raga pertamanya mati jiwanya akan berpindah pada raga nya yg lain di dimensi lain.

"Kita selesaikan beby secepatnya." Sea mengangguk lalu memeluk sella.

"Tenang aja itu hanya bunga tidur. Semoga "ujar sella menenangkan sea dengan membatin di akhir kalimat.

Keesokan hari nya mereka kembali bersekolah hal yg mereka kagetkan adalah datangnya siswi baru yg kini berada di pihak beby lagi.

"Ini di luar rencana"guman sella sepanjang jalan, sedangkan sea memikirkan rencana lain nya namun tak kunjung dapat.

Hingga tanpa sadar keduanya menabrak 2 siswi yg jalan beriringan hingga ke 4nya jatuh secara bersamaan. Sella menatap orang yg nenabraknya hingga matanya menangkap sosok yg familiar di matanya.

Sea? Gadis itu memundurkan badan nya melihat beby dan 1 siswi yg katanya baru itu.

"Ga mungkin. Ga mau... jangan"racau sea. Untungnya koridor lantai 3 kini sepi jadi mereka tak terlalu mencolok.

"Hikss... ma-maaf" beby mulai ber akting menangis.

"Diam" teriak sea dengan badan bergetar.

"Vio" gumam sella namun gadis di depan nya hanya diam.

"Hiks... letaaa sakiitt" ujar beby menyadarkan gadis itu dari lamunan nya.

Viona arleta C. Gadis berperawakan pendek dengan tubuh ideal, namun kejanggalan terjadi kala mata biru milik nya sama dengan sella, wajahnya hampir mirip dengan sea, bedanya rambut leta kini panjang se pinggang,

"Vioo ini beneran lo kan?" Ujar sella mendekati leta yg masih menatap bingung mereka.

"Aku letta bukan vio, siapa yg kamu panggil" ujar letta bingung.

"Sella" teriakan dari clara membuat ke 4 gadis itu menoleh. Anggel menyikut pinggang clara kala gadis itu berteriak memanggil nama sella.

"Ngapain lo pada ngesot di situ? Udah ga ada duit?" Lanjut angel. Untung nya dulu angel dan sella adalah queen bulying, jadi akting dan masalah tindas menindas sudah menjadi hal biasa.

"Ayo by berdiri" clara membantu beby berdiri begitupun dengan letta.

"Kalian...."

"Gue angel dan dia sahabat gue clara, lo anak baru itu kan?" Letta mengangguk dan tersenyum tipis. Entah mengapa hatinya menghangat melihat mereka berbeda saat berkenalan dengan beby.

"Aku letta, salam kenal" sella menatap malas mereka dan membantu sea berdiri.

"Ayoo sea" sea menatap sella memohon. Ia ingin memastikan sesuatu saat ini. Namun tatapan sella membuatnya urung.

"Kak..." belum sempat sea melanjutkan ucapan nya. Sella lebih dulu menarik sea.

"Kaka kenapa sih, sea cuma mau mastiin kalo itu vio atau bukan" ujar sea setelah keduanya sampai di taman belakang. Sella menatap sekitarnya lalu memeluk sea.

"Kaka tau sea, tapi ini bukan waktu yg tepat, kita kembali ke rencana awal, tanpa harus melibatkan dia." Ujar sella perlahan sea mengangguk di dalam pelukan sella.

"Kalian" sea dan sella menoleh menatap alga yg berlari.

"Gue minta sama lo berdua, tuduhan apa pun yg nanti di lontarin ga usah balas. Mereka menuju ke sini" ujar alga dengan nafas terengah engah.

"Apa??" Ujar sea tak paham. Sedangkan sella mengangguk mengerti.

"Abis ini kita pasti kena masalah see. Jadi nanti kita kumpul di tempat yg nanti gue kirim" alga mengangguk lalu berjalan menjauh. Sea menatap sella sebenarnya ia takut untuk melihat bastian yg memarahi nya.

Kenapa?...||Transmigrasi Chelsea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang