satu

2.7K 34 3
                                    

Jam 7 tepat, Ryujin sudah memasuki ruang kerjanya. Teman-teman kerja yang lain masih belum datang karena ini masih terlalu pagi. Biasanya 30 menit lagi mereka sampai. Alasan Ryujin datang pagi adalah, ia sedang gabut. Biarlah sementara ia menyendiri di suasana sepi karena menurutnya ini lebih menyenangkan.

Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul setengah 8. Rekan kerja yang lain mulai berdatangan.

" Kamu Dateng pagi banget Ryu? " Tanya Yoan, salah satu rekan kerja Ryujin yang berumur 30 tahun, terpaut 12 tahun lebih tua dari Ryujin.

Ryujin tersenyum memperlihatkan gigi rapih nya, " iya, soalnya gabut di kost, semuanya pada berangkat pagi "

Yoan mengangguk-angguk mengerti. Ia tidak akan berkomentar lebih jika Ryujin sudah mengatakan 'gabut di kost' karena para penghuni kost rata-rata sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka saling bertemu saja waktu malam itupun hanya sebentar.

" ngga papa, nanti juga gabutnya hilang "

" Iya tapi ngga tau kapan "

" Ryujin, kamu dipanggil bos, disuruh ke ruangannya sekarang " Taeyong datang memanggil Ryujin untuk menyampaikan pesan sang bos.

" Oke kak, makasih infonya " ucap Ryujin.

" Yoi sama-sama "

" Yaudah, aku ke kantor dulu ya "

" Iya hati-hati " ucap Yoan dan Taeyong kompak.

Yoan menatap Taeyong yang wajahnya berseri-seri, " waduh, penganten baru lagi seneng-senengnya nih kayaknya "

Taeyong balas menatap Yoan, lalu tersenyum malu, " iyalah seneng, udah ada teman hidup "

" Ngga ngincer Ryujin lagi kan Lo? " Tanya Yoan curiga.

Taeyong melotot, " astaghfirullah ukhti, istighfar kamu. Mana mungkin gue ngincer Ryujin, dia jauh lebih muda dari gue dan gue udah nganggep dia adek gue sendiri " ucap Taeyong seraya menatap pintu yang dilewati Ryujin tadi.

Yoan terkekeh, " iya tau, gue cuma bercanda Yong "

" Candaan Lo bikin ngelus dada anjir " Taeyong menggeleng-gelengkan kepala.

" Udah, udah. Kerja cuy " ucap Taeil yang berjalan melewati keduanya seraya bersiul.

Taeyong izin pergi kepada Yoan dengan gerakan tubuh dan Yoan mengangguk.

Taeyong menyusul Taeil lalu mengsejajarkan langkahnya, " bang, Lo kapan nikah? "

Taeil berhenti lalu menatap Taeyong sengit, kemudian membuang muka, " ah males ah, pagi-pagi pertanyaannya udah begitu. Jodoh gue masih dijaga sama Allah "

" Pasti itu mah, maksud gue tanya kapan Lo nikah karena gue pengin makan sepuasnya di resepsi Lo nanti " ucap Taeyong tanpa beban.

Taeil mendengus, " tolong siapapun yang mau tuker tambah temen "

***


Ryujin mengetuk pintu ruangan bos nya sebanyak tiga kali kemudian ia masuk setelah mendapat izin dari bosnya.

" Ada apa ya bos manggil saya? " Tanya Ryujin.

Wanita paruh baya itu melepas kacamatanya lalu meletakkannya di atas meja.

" Kerjaan kamu lagi longgar kan? " Tanya bos Lora.

" Longgar Bu "

" Kalo gitu, kamu tolong kerjakan ini " Lora memberikan setumpuk kertas beserta buku laporan kepada Ryujin.

Ryujin menerimanya walau dengan tampang bingung.

Lora menahan tawa melihat raut wajah karyawan barunya itu.

HTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang