Ini semua diluar kendali. Sudah satu Minggu Hyunsuk masih marah. Marah kepada taeyong dan Alen. Sedangkan kepada Ryujin ia merasa sangat kecewa.
Hyunsuk dan Ryujin memang dekat dan keduanya memiliki perasaan yang sama yaitu saling suka. Sejak kejadian itu, hubungan mereka menjadi agak renggang. Hyunsuk masih sesekali menyapa Ryujin, namun terlihat seperti ogah-ogahan.
Alasan Hyunsuk marah kepada Taeyong karena laki-laki itu mengajak pergi Ryujin tanpa mengatakan apapun kepadanya sedangkan Alen, ia marah kepada Alen karena wanita itu pasti membantu taeyong agar tidak ketahuan dirinya pergi bersama Ryujin.
Memang benar Alen sempat berusaha merahasiakan perginya Ryujin dengan taeyong karena ia tau bagaimana Hyunsuk. Dan benar saja, saat Hyunsuk tau, meledak lalu emosinya.
Satu Minggu ini juga untuk sementara Taeyong dan Alen menjauhi Ryujin agar Hyunsuk tidak semakin marah.
Ryujin, Alen dan taeyong sudah meminta maaf tapi hanya Ryujin yang sudah dimaafkan. Walaupun bukan seratus persen salah mereka tapi mengalah apa salahnya dari pada keadaan semakin runyam.
Ryujin melakukan pekerjaannya dengan lesu. Apalagi ia selalu mendengar sindiran Hyunsuk. Rasanya sangat sakit. Hyunsuk bilang sudah memaafkannya tapi kenapa masih diungkit-ungkit terus? Ia jadi merasa sangat tidak nyaman disindir terus.
" Udah lah, kejadian yang lalu biarin berlalu. Udah satu Minggu loh, masa kamu mau gini-gini terus. Emang marahnya belum hilang? " Tanya Celin.
" Suka-suka aku lah " jawab Hyunsuk acuh.
Celin menghela nafas lelah lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Yang namanya suka sama orang memang wajar kalo merasa cemburu. Tapi itu tergantung kedewasaan seseorang buat menyikapi rasa cemburu itu " ucap Yoan kepada Hyunsuk. Secara tidak langsung Yoan mengatakan jika Hyunsuk belum sedewasa itu.
" Aku tanya sekarang kak, kalo suami kamu direbut sama wanita lain gimana coba? " Tanya Hyunsuk seolah tidak ingin kalah debat.
" Loh ngapa jadi merembet ke suami ku diambil orang? "
" Lah kan ibaratnya sama " jawab Hyunsuk.
" Kalo aku jelas ngga terima orang dia suami ku, udah terikat pernikahan. Lah kamu terikat apa? "
Skak. Hyunsuk jelas tertampar dengan ucapan Yoan. Namun bukan Hyunsuk namanya jika tidak menjawab. Intinya Hyunsuk mengklaim Ryujin miliknya tanpa ada hubungan apapun.
" Halah bodoamat. Sama aja "
Celin menghela nafas, " susah ngomong sama kamu "
" Cemburu kok sampe segitunya " gumam Yoan. Akibat marahnya Hyunsuk karena cemburu, semua karyawan Lora dibuat jengkel dengan sikap Hyunsuk. Entah benar-benar karena Hyunsuk sedang marah atau memang sikap asli Hyunsuk yang buruk. Satu Minggu ini tempat kerja menjadi tidak kondusif. Soobin yang biasanya fine-fine saja dengan Hyunsuk pun kemarin baru saja dibuat jengkel sejengkel-jengkelnya karena ucapan Hyunsuk yang kasar dan tidak bisa di rem.
" Bilangin kek ke temen Lo itu. Sikapnya tuh udah ngga wajar tau ngga?! Gue baru nemuin orang macem dia. Kek anak kecil banget " ucap soobin kepada Jihoon. Mereka sedang menjalankan pekerjaan mereka namun seraya memperhatikan Hyunsuk dari kejauhan.
Jihoon menghela nafas, " orang gila ngga bisa dibilangin ", Jihoon sudah tidak heran dengan Hyunsuk. Jujur ia juga lelah dengannya sampai terkadang malas untuk meladeni. Namun sebagai sahabat ia juga tidak bisa membiarkannya begitu saja. Pelan-pelan ia mencoba memberi pengertian kepada Hyunsuk.
Soobin melongo, " temen sendiri dibilang gila "
" Lah emang dia lagi gila kok. Gila karena cinta " ucap Jihoon sangat dramatis.
Soobin merotasi kan bola matanya malas, " gue jadi kasian sama Ryujin. Katanya udah dimaafin tapi tiap hari disindir terus. Ryujin pasti merasa bersalah banget padahal dia ngga salah "
" Iya, tapi mau gimana lagi. Keputusan Ryujin buat ngalah mungkin baik untuk saat ini " ucap Jihoon seraya mencatat data. Sebisa mungkin ia akan mencegah Hyunsuk bertindak lebih dan semakin membuat Ryujin sakit hati.
" Anak kecil dibilanginnya harus pelan-pelan dan dengan cara halus. Dia keras kepala, kalo dikasari ngga bakal jadi " ucap Taeil.
" Kalian kan lebih tua, coba ngalah ngadepin dia. Gue yakin lama-lama dia bakal ngerti " lanjutnya.
Jihoon dan Soobin mengangguk kompak. Lalu ketiganya melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Tak lama Taehyun datang dengan membawa map. Tentu saja tujuannya mendatangi Ryujin namun sebelum menemui partner kerjanya itu, ia mampir ke tempat Jihoon dan yang lainnya.
" Tumben Lo mampir kesini? " Tanya Soobin.
" Kangen sama Lo " jawab Taehyun santai.
" Dih " soobin menjawab dengan tidak santai.
Btw, Taehyun sama sekali tidak tau masalah Hyunsuk cemburu dan marah sampai-sampai membuat keadaan panas.
Jihoon melirik map yang dibawa Taehyun, " mau ke Ryujin? "
Taehyun mengangguk.
" Hati-hati "
Taehyun mengerutkan kening, " hati-hati kenapa? "
" Hati-hati nginjek semut " bukan Jihoon yang menjawab namun soobin.
Taehyun makin bingung. Padahal soobin hanya ngawur.
" Banyak, kan ada yang manis disini " ucap Jihoon.
" Mana? "
" Ini " ucap Jihoon seraya menunjuk ke dirinya sendiri yang tengah tersenyum lebar berusaha menampilkan senyum paling manisnya.
Taehyun menutup mulutnya, " gumoh gue anjir "
Soobin merasa geli seketika melihat Jihoon.
" Udah sana ke Ryujin. Ketauan ngobrol sama Bu Lora dimarahin nanti " ucap soobin. Ia mendorong Taehyun agar pergi dari tempatnya.
" Nanti ah. Kerjaan gue lagi longgar. Ngga papa nyantai dulu "
" Kalo mau nyantai jangan disini. Ganggu woi. Ngebantuin kagak Lo "
Taehyun nyengir, ia kemudian mengeluarkan susu rasa pisang dari sakunya lalu meminumnya tanpa memperdulikan soobin yang terlihat sangat ingin susu rasa pisang itu.
" Min- " belum selesai soobin bicara. Seruputan terakhir sudah tandas.
" Akh, enaakkkkkk " ucap Taehyun puas.
" ih jahat banget Lo ngga bagi-bagi "
" Kan Lo lagi kerja. Kalo gue nawarin Lo yang ada gue ganggu Lo kerja " ucap Taehyun. Diam-diam ia tertawa dalam hati melihat raut wajah melas soobin.
" Duh ngga tega gue. Nih ambil " Taehyun memberikan susu rasa pisang kepada soobin. Untung ia membawa dua.
" Asiikkkk, makasih bestie " ucap soobin.
" Dikasih susu pisang baru nganggep gue bestie. Dasar kampret " ucap Taehyun. Ia berlalu pergi untuk menemui Ryujin.
Terimakasih sudah membaca🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.