Hari Minggu yang seharusnya digunakan untuk bersantai, tidur untuk melepas lelahnya bekerja, dan bersantai-santai malah harus pupus karena Alen yang mengirimi Ryujin screenshot chat Taeyong dengan Hyunsuk. Isi pesannya benar-benar membuat Ryujin heran bercampur merasa bersalah kepada Taeyong. Bagaimana tidak? Hyunsuk memaki-maki Taeyong dengan kata-kata yang kasar. Hyunsuk mengira Taeyong ingin merebut Ryujin dari Hyunsuk. Hyunsuk mengatakan jika Taeyong sudah menusuknya dari belakang.
Siapa yang salah disini? Taeyong hanya meminta tolong kepada Ryujin dan Ryujin juga sudah mengatakan kepada Hyunsuk sebelumnya bahkan mengajak Hyunsuk untuk ikut. Lagipula siapa yang ingin merebut Ryujin dari Hyunsuk? Taeyong? Taeyong? Yang benar saja, ia sudah beristri!
Ryujin menggelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka Hyunsuk bisa sekasar itu kepada orang yang lebih tua darinya.
" Terus ini gimana kak? Aku ngga enak banget sama kak Taeyong " ucap Ryujin.
" Udah, ngga usah dipikir dulu. Ini hari Minggu Ryu, kamu dari kemaren udah banyak banget kerjaan. Istirahat dulu, ini biar aku sama Taeyong yang urus " ucap Alen dari telepon.
" Aku ngga bakal bisa istirahat kalo gini caranya. Kak Hyunsuk di telfon juga ngga ngangkat "
" Kamu yang tenang. Hyunsuk ya kaya gitu anaknya, masih kecil dia tuh, belum sedewasa umurnya. Emosinya masih labil. Tapi percaya sama aku, dia beneran sayang sama kamu "
Mendengar perkataan Alen mengenai 'sayang' Ryujin tidak tau harus mempercayainya apa tidak. Jika mengingat semua perlakuan Hyunsuk memang bisa dikatakan Hyunsuk menyayanginya. Namun ada sesuatu yang mengganjal di hati Ryujin dan itu membuat nya ragu kepada Hyunsuk.
" Tidur aja sana, besok harus kerja lagi "
" Iya kak, makasih ya udah dibantu " ucap Ryujin dengan nada pasrah.
" Sama sama, ngga usah ngerasa ngga enak sama Taeyong, kamu ngga salah kok. Ini cuma salah paham aja "
Setelah itu obrolan berakhir. Ryujin diam di kamarnya seraya memikirkan apa yang sudah terjadi.
Sedangkan ditempat lain, Alen dan Taeyong sedang duduk di cafe yang dekat dengan rumah Alen. Ini masih jam 10 pagi, keduanya sudah berada disini dari jam 9 pagi.
" Gue ngga ada maksud buat ngerebut Ryujin dari Hyunsuk Len. Gue berani sumpah " ucap Taeyong seraya mengangkat tangan kanannya.
" Iya Yong, gue paham. Ini kan cuma salah paham. Sekarang kita pikirin gimana caranya ngelurusin kesalahpahaman ini " ucap Alen setelah menyeruput kopinya.
Taeyong mengangguk, " tapi kayaknya ngga gampang Len. Lo tau sendiri Hyunsuk orangnya kayak gimana. Apa mau dia ngedengerin kita? "
Taeyong, Alen, Yoan, Taeil, semua orang yang ada ditempat kerja sangat tau bagaimana sifat Hyunsuk. Hyunsuk adalah karyawan laki-laki paling muda, kelakuannya sudah dipastikan remaja urakan karena memang ia anak nakal. Kadang membantah jika dikasih tau, tidak mau mendengarkan dan kadang kelakuannya membuat karyawan lain menahan marah kepadanya.
" Besok di coba dulu " ucap Alen. Ia menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi.
" Gue sebenernya kasihan sama Ryujin "
Taeyong menoleh lalu mengerutkan kening, " kasihan kenapa? "
" Kasihan di pengalaman pertamanya Deket sama cowok, tapi hubungannya ngga jelas. Mending kalo hubungannya berakhir baik, lah kalo ngga? "
" Yah, namanya anak masih muda. Banyak perjalanan yang harus dilewati termasuk masalah cinta-cintaan begini " ucap Taeyong. Ia menyobek roti bakar lalu memakannya.
" Kalo sampe Ryujin di bikin sakit hati gue pites Hyunsuk! "
" Bukan cuma Lo yang mites, gue, Taeil, soobin, semua cowok ditempat kerja " ucap Taeyong. Ia mengatakan itu karena semua teman-temannya sudah menganggap Ryujin adik mereka sendiri.
Setelah Taeyong berbicara, ponselnya berdering. Taeil yng menelfonnya.
" Halo " ucap Taeyong.
" Lo dimana sekarang? "
" Tempat biasa "
" Otw "
" Siapa? " Tanya Alen.
" Bang Taeil. Mau kesini katanya "
" Woi "
Taeyong dan Alen kompak menoleh. Taeyong membulatkan kedua matanya saat melihat sosok teman yang tadi menelfonnya sudah berada di pintu cafe.
" Muke gile. Cepet amat Lo sampe sini. Pake pintu kemana saja Doraemon ya? " Tanya Taeyong yang masih terkejut Taeil sudah disini.
" Otak Lo kartun Mulu " dengus Taeil seraya mendekati keduanya lalu duduk di sebelah Alen.
" Gue kebetulan lagi di Deket sini tadi. Kebetulan juga kalian ada disini jadi sekalian gue mampir. Dan juga ada yang perlu gue tanyain " ucap Taeil yang paham akan tatapan Alen.
" Mau nanya apa? " Tanya Taeyong.
Taeil mengangkat tangannya, " bentar gue haus " ia mengambil minuman Alen lalu meneguknya.
Alen mendengus melihat kebiasaan Taeil.
" Hyunsuk kenapa dah? Tadi malem dia mabok terus Nelfon gue. Ngelantur dia. Mana ngumpat kasar banget lagi " ucap Taeil yang sedikit kesal dan juga bingung dengan Hyunsuk.
" MABOK?!!! " Teriak Taeyong dan Alen kompak. Taeil mengangguk kaku dengan ekspresi terkejut karena teriakan kedua temannya.
" Sumpah Lo?! " Sentak Alen yang tidak percaya dengan omongan Taeil.
" Serius, kalian ngga liat story Jihoon tadi malem? Di pinggir jalan Hyunsuk muntah-muntah, gue tanyain lah ke Jihoon katanya abis mabok tuh anak " ucap Taeil.
Taeyong dan Alen hanya saling pandang dengan mulut terbuka. Mereka sungguh terkejut. Setau mereka, senakal-nakalnya Hyunsuk, ia tak pernah menyentuh alkohol sedikitpun.
Taeil menghela nafas lalu menyenderkan tubuhnya, " anak jaman sekarang kalo patah hati larinya ke alkohol ya. Ckckck "
" HAHHH??!!!!! " Lagi-lagi Taeyong dan Alen berteriak kompak.
" Kalian kenapa sih, hari ini kompak amat? "
" Aduh, ini serius nih Yong " ucap Alen.
Taeyong mengangguk menyetujui. Ia khawatir kepada Hyunsuk. Ini hanya salah paham mengapa Hyunsuk sampai segitunya?
" Ini yang mau gue tanyain. Lo ngajak Ryujin keluar Yong? " Taeil bertanya kepada Taeyong.
" Iya, tadi malem. Gue minta tolong sama dia buat nemenin ambil kue buat surprise istri gue " ucap Taeyong lesu.
" Pantes. Doi nya anak bau kencur Lo ajak keluar. Yang punya ngamuk dah "
" Besok Senin mending langsung dijelasin biar ngga terlanjur. Ngeri juga Hyunsuk kalo patah hati "
" Iya besok mau di jelasin kok "
" Jelasinnya yang sabar Yong, biar ngga adu jotos " ucap Taeil. Taeyong mengangguk. Ketiganya lalu berbincang-bincang sampai jam makan siang tiba.
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.