Ryujin berjalan sendirian menuju gerbang setelah sudah terlambat 10 menit jam pulang. Teman-temannya jelas sudah pulang lebih dulu. Tadi ia bertemu Sehun dan diajak mengobrol sebentar.
Tidak, Sehun tidak mengajak jalan.
Kalian jangan ngarep:)
Sehun hanya bertanya mengenai pekerjaan. Sudah itu saja karena ia juga sedang sibuk lembur.
Karyawan pulang, atasan lembur. Mantap.
" Ryujin "
Yang dipanggil menoleh kebelakang.
" Kak Celin? Kok baru pulang? " Tanya Ryujin setelah melihat Celin berjalan mendekatinya.
" Mampir kantin dulu beli ayam goreng " jawab Celin.
" Kamu sendiri dari mana? Tadi Bu Lora nyariin kamu terus dikira udah pulang duluan " ucap Celin.
Ryujin menggaruk kepalanya. Mana mungkin ia berani pulang duluan.
" Tadi ada keperluan sama pak Sehun "
" Owh gitu "
Ryujin mengangguk. Kemudian keduanya berjalan dengan keadaan hening sampai Celin kembali membuka suara.
" Hyunsuk udah jadian sama Felly ya? " Tanya Celin. Sebenarnya ia sudah tau tapi ia ingin mengetahui kalau Ryujin tau apa tidak.
" Iya...mungkin? "
" Udah Ryu, ikhlasin aja ya? Pasti nanti kamu bakal dapet yang lebih dari dia " Celin mengelus pundak Ryujin. Ia sedih melihat Ryujin tersakiti. Tau sendiri seberapa dekatnya Ryujin dan Hyunsuk. Tapi tiba-tiba menjadi seperti ini? Kejadian yang tak terduga sama sekali.
" Iya kak. Udah ikhlas kok " ucap Ryujin seraya tersenyum.
Sebenarnya ia tak tau sudah ikhlas apa belum.
" Denger-denger, dia mau kerja di luar negeri? "
Ryujin menoleh. Ia sudah jarang berkomunikasi dengan Hyunsuk. Ia tak tau jika Hyunsuk akan pergi jauh.
" Luar negeri? Kemana? "
" Ke Paris katanya. Mau nerusin bisnis papanya "
Ryujin mengangguk-angguk. Syukurlah kalo begitu.
" Berangkat kapan? "
Celin mengendikkan bahu tanda tak tahu.
" Semoga sukses " ucap Ryujin. Celin terkekeh lalu mencubit pipi Ryujin gemas.
" Udah di sakitin masih aja baik "
" Ya masa Berubah jadi jahat? kan ngga mungkin " Ryujin mengusap-usap pipinya yang terasa kebas.
Disisi lain, Hyunsuk tengah menghisap rokoknya di balkon kamarnya. Sebentar lagi senja. Ia ingin melihat senja.
" Anak kurang ajar itu mana bisa nerusin bisnis keluarga, mah "
Terdengar suara papa Hyunsuk yang menggema sampai terdengar oleh Hyunsuk.
" Tapi Hyunsuk anak kita satu-satunya. Dia pasti bisa " suara istrinya tetap lembut walaupun baru dibentak suaminya.
" Aku belum percaya sama Hyunsuk! "
Istrinya diam.
" Aku bakal serahin semua bisnis ku buat Hyunsuk tapi nanti, kalo Hyunsuk udah siap. Dan sekarang, belum waktunya "
Hyunsuk tersenyum miris. Ia memang belum siap. Ia sadar diri.
Sikapnya masih kekanak-kanakan. Entah kapan akan berubah. Rasanya masih sangat sulit. Ia masih mudah terjebak oleh sikap emosi yang meledak-ledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.