" Nih " Ryujin menyerahkan barang yang baru ia beli tadi." Makasih Ryujin " ucap Fika yang berada di balik pintu.
Seraya menunggu Fika, Ryujin bercermin di depan kaca. Ia memperbaiki rambutnya yang sebenarnya sudah rapih. Ia juga bersenandung kecil untuk menghilangkan sedikit suasana sepi.
" Hhhh, legaaaa " ucap Fika saat keluar dari bilik kamar mandi.
" Udah? " Tanya Ryujin. Fika mengangguk. Saat mereka akan keluar, Felly masuk ke dalam membuat Ryujin dan Fika berhenti.
Ryujin tersenyum dan mengangkat tangan ingin menyapa, namun Felly melewatinya begitu saja dan hanya melirik seolah-olah ia tidak mengenal Ryujin.
Fika membuka mulutnya tak percaya. Ia baru melihat orang yang sombongnya minta ampun ke orang yang sudah baik dan mengajarinya bekerja. Felly menganggap Ryujin apa sebenarnya?!
" Udah gila, ayo keluar aja " Fika menarik tangan Ryujin.
Belum selesai, setelah bertemu Felly tadi, mereka kemudian bertemu Hyunsuk yang tengah berdiri di samping pintu masuk kamar mandi.
Hyunsuk pun nampak terkejut seperti Ryujin dan Fika. Ryujin mengumpat dalam hati, mengapa tadi ia tidak terfikirkan jika Hyunsuk pasti ada disini secara Felly ada disini.
Canggung beberapa detik sampai Ryujin akhirnya membuka suara untuk menyapa.
" Hai kak " ucap Ryujin. Ia sebisa mungkin bersikap biasa saja.
" H-hai " jawab Hyunsuk. Ia mengumpat dalam hati mengapa Ryujin bisa berada disini. Padahal tempat ini jauh dari kos nya.
" Lagi nungguin siapa kak disini? " Tanya Ryujin. Ia ingin mendengar langsung dari mulut Hyunsuk bahwa Felly adalah kekasihnya. Walaupun ia nanti akan merasa sakit, namun tak apa, setidaknya ia lega karena secara tidak langsung Hyunsuk memberi tahunya bahwa ia tidak membutuhkan dan sudah melupakan Ryujin.
Hyunsuk terlihat ragu menjawab.
" lagi nungguin cewek lo ya? " Celetuk Fika. Percayalah ia sedang menahan diri untuk tidak menjambak rambut Hyunsuk.
Baru saja Hyunsuk ingin menjawab, Felly keluar dari kamar mandi dan langsung menggandeng Hyunsuk.
" Ayok sayang " ucap Felly.
Ryujin merinding mendengar nya. Felly yang ia tau sangat pendiam bahkan di tempat kerja sangat jarang berbicara. Jadi kesannya tuh dia anak polos dan lugu.
Tapi sekarang terlihat sangat berbeda. Lebih centil?
Hyunsuk tersenyum canggung, " duluan ya...Ryujin "
Ryujin mengangguk pelan.
" Edan " ucap Ryujin dan Fika bebarengan membuat mereka tertawa.
" Ternyata bener kata temen-temen kerja. Ternyata dia ngga pendiem-pendiem amat " ucap Ryujin yang masih menatap punggung Felly.
" Sekarang aja tuh bisa ketawa ketiwi bareng. Nanti kalo putus nangesssss " ucap Fika.
" Hush kalo ngomong jangan gitu ah. Doain aja langgeng terus cepet nikah "
Fika menatap Ryujin, lalu mengibaskan rambutnya, " sorry, males banget "
" Yuk ah, pulang. Udah malem nih "
" Ayok "
***
Sekitar 1 Minggu setelah Ryujin bertemu dengan Hyunsuk dan Felly di kota, Hyunsuk resign dari perusahaan setelah tidak masuk tanpa keterangan selama 3 hari. Tidak ada yang tahu kemana Hyunsuk setelah resign karena tidak ada yang diberitahu. Dan yang tahu pastinya Felly secara Ia kekasihnya.
Hyunsuk resign juga tak pamit kepada teman-teman kerja. Keluar ya sudah keluar tanpa ba, bi, bu.
Ryujin juga lost contact sudah lama. Ia pun tak ada niat untuk mengirim pesan kepada hyunsuk.
Lora melepas kacamatanya lalu menyenderkan tubuhnya. Ia terlihat sangat lelah.
Ryujin tidak bertanya, "capek ya Bu?" Karena sudah jelas Lora sedang lelah.
Lora menatap Ryujin, " kamu ada temen yang butuh kerjaan ngga? "
Ryujin menggeleng. Teman-temannya sudah bekerja semua.
" Kenapa Bu? "
" Saya harus cepet-cepet dapet gantinya Hyunsuk. Kerjaan makin hari makin banyak "
" Coba Bu Lora tanya pak Suho, siapa tau pak Suho mau cariin orang " usul Ryujin.
" Iya kali ya " Lora diam sejenak lalu segera mengabari Suho jika ia butuh karyawan baru.
***
" Hyunsuk ngga ada jadi damai ya? " Ucap Taeil.
" Ish lo kalo ngomong " soobin menyenggol lengan Taeil.
" Kenapa? "
" Suka bener " soobin mengeluarkan cengirannya.
" Biarin Hyunsuk pergi biar Ryujin ngga sakit lagi " ucap taeyong.
" Btw jihoon gimana kabarnya nih? " Tanya Taeil kepada taeyong mengingat taeyong yang sering berkomunikasi dengan Jihoon.
" Baik-baik aja kok. Rencananya disana dia cuma satu tahun. Kalo dia bisa cepet ya setengah tahun udah balik. Lagian bisnis orang tuanya kan mulai pulih "
" Syukur lah kalo gitu " ucap Taeil.
" Pulang-pulang pasti nikah dia " ucap Soobin.
" Yaiyalah, udah ada calon, duit, rumah juga. Tinggal ke KUA, sah "
Soobin menghela nafas lirih. Bukannya ia tidak senang temannya akan menikah tapi ia sedih dirinya jomblo😭
" Ngga usah di sedih-sedihin gitu mukanya. Gue ngga bakal kasihan " ucap Taeil.
" Siapa yang disedih-sedihin? Sedih beneran nih! "
" Sabar wahai anak muda " ucap taeyong yang berusaha menahan tawa
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.