Setelah kejadian Hyunsuk menggebrak wadah sendok itu, ia membalas memanas-manasi Ryujin dengan ia meminta Felly mengaitkan kancing helm nya.
Namun bukannya merasa cemburu, Ryujin malah lebih memasang ekspresi julid.
Apa mungkin karena ia sudah merasa bodoamat dengan mereka membuatnya merasa cemburu?
Mungkin iya.
Mau diapakan lagi? Tidak mungkin kan Ryujin meminta Hyunsuk meninggalkan Felly.
Jika Hyunsuk sudah memilih Felly, yasudah. Ryujin tak apa. Toh benar apa yang dikatakan Fika, Hyunsuk buaya.
" Kita liat aja, kalaupun mereka nanti pacaran. Pasti hubungannya ngga akan lama " ucap Fika setelah menyeruput es teh nya.
Kini mereka sedang makan di warteg dekat kos nya. Tempatnya sedang sepi, cocok untuk nongkrong sebentar.
" Ikhlasin aja, ngga usah di pikirin. Nanti kamu bakal dapet cowok yang lebih dari dia " ucap Fika.
" Iya kak. Aku udah bodoamat juga. Udah bosen rasanya ngeliat mereka berduaan di tempat kerja " ucap Ryujin.
Fika mengangguk lalu menyeruput es nya kembali. Ia tau pasti sangat sakit menjadi Ryujin. Jika ia menjadi Ryujin sudah di pastikan ia akan membalas dendam. Apa-apaan, sudah membuat baper setengah mampus tiba-tiba ditinggal, ia bermesraan dengan perempuan lain didepan Ryujin. Kejam sekali.
" Btw, di tempat kakak ada cogan loh " ucap Ryujin berusaha mengalihkan topik.
Fika mengangkat alis, " yang mana? " Tanya nya bingung. Saking banyaknya orang ia tidak memperhatikan satu-satu.
" Anak baru, matanya agak sipit terus rambut poni. Anaknya tinggi " ucap Ryujin memberitahu ciri-ciri orang yang ia maksud.
Fika berfikir sejenak lalu menjentikkan jari, " oh yang itu, dia bagian setting. Iya bener anaknya ganteng, seumuran kamu kayaknya deh, masih dedek-dedek gemes " ucap Fika.
" Dia kalo ketemu atau papasan sama cewek pasti langsung ngalihin pandangan kalo ngga nunduk " lanjut Fika.
" Masa? Eh tapi tadi pagi dia jalan di depan ku. Karena aku kepo jadi aku salip terus aku ngeliatin mukanya terang-terangan. Dia nunduk " ucap Ryujin.
" Cowok kaya gitu keren sih " ucap Fika senang.
Ryujin mengangguk menyetujui, " Limited edition "
" Mau kenalan? " Tanya Fika.
Ryujin menggeleng, " malu ah, lagian caranya kenalan gimana? Dia terlihat sangat Sholeh, saya minder jadinya " ucapnya yang membuat Fika tertawa sesaat.
Setelah itu, Hyunsuk secara terang-terangan menunjukkan kepada semuanya bahwa ia dekat dengan Felly walaupun dilihat dari gelagatnya ia agak tidak enak hati kepada Ryujin. Terbukti setiap Hyunsuk mendekati Felly ia melirik-lirik was-was kepada Ryujin.
Alen, Yoan dan yang lainnya sudah tidak berkomentar lagi. Mereka hanya memberi nasehat kepada Ryujin untuk mengikhlaskannya.
Sedangkan Taeil terkadang menggoda Hyunsuk walaupun dengan niat mengejek. Namun Hyunsuk tak kunjung memberikan respon bahwa ia adalah pacar Felly. Ia terlihat enggan atau mungkin belum siap mengakui Felly sebagai pacarnya.
Hal itu tentu saja menyita perhatian taeyong dan yang lainnya.
Sedangkan Jihoon, ia masih tetap sama. Ia masih berkomunikasi dengan Hyunsuk seperti biasa. Namun, ia masih kesal karena Hyunsuk telah meninggalkan Ryujin. Ia berharap sahabatnya itu tidak menyesal nantinya.
" Keluar yuk, sebat " ajak taeyong Kepada Taeil dan Soobin.
" Gue kagak diajak anjir " ucap Jihoon.
" Ayo kalo mau ikut "
Jihoon berdiri lalu menunduk melihat Hyunsuk yang duduk dilantai seraya memainkan hp.
" Ikut ngga? "
Hyunsuk mendongak lalu kembali menatap layar hp nya.
" Engga " jawabnya.
" Yaudah, kuy cabut "
Segerombolan cogan pun keluar ruangan untuk merokok.
Setelah mereka keluar ia melamun. Tak lama kemudian ia menunduk. Ia bimbang, apakah keputusan yang ia ambil ini benar?
Ia sayang kepada Ryujin.
Sangat sayang.
Ia belum pernah merasa sesayang ini kepada perempuan lain selain ibunya. Diantara banyaknya mantan, Ryujin lah pemenangnya.
Sejak dekat dengan Felly, ia tak merasakan perasaan spesial. Hanya senang saja memiliki kekasih baru. Ya, inilah sifat brengseknya.
Playboy.
Ia sadar telah membuat Ryujin sakit hati. Ia terlalu posesif kepada gadis itu. Ia tidak bisa mengurangi sifat posesifnya dan takut membuat Ryujin merasa terkekang.
Ia juga sadar diri. Gadis sebaik dan sesempurna Ryujin mana pantas bersanding dengan laki-laki brengsek seperti dirinya.
Ryujin pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya.
Tak sadar satu tetes air mata mengalir di pipinya.
Rasa tak rela meninggalkan Ryujin sangat besar. Namun ia tak boleh egois. Ryujin tak akan bahagia dengannya yang memiliki sifat posesif, emosional dan brengsek.
" Maaf " lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.