" Makasih ya kak " ucap Ryujin setelah ia turun dari motor.
" Iya, sama sama. Kamu yakin mau langsung masuk kerja. Ngga mau istirahat dulu? "
Ryujin menggeleng, " ngga papa kak, ngga terlalu cape kok "
Jihoon tersenyum melihat semangat Ryujin. Gadis itu bukan tipe orang yang lemah dan manja.
" Yaudah kalo gitu, aku pulang dulu "
" Sekali lagi makasih banyak kak. Hati-hati dijalan "
Jihoon mengangguk lalu melajukan motornya kembali ke rumah.
" Aaa dingin bwa...nget, g-gila. Ini cuaca lagi k-kenapa sih?! " Gunakan Jihoon dengan nada terbata-bata menahan dinginnya cuaca.
Jihoon berhenti di pinggir jalan saat merasa ponsel di sakunya bergetar.
" Ngapain nih Curut pake Nelfon " gumam Jihoon. Walaupun menggerutu ia tetap mengangkat telfon dari Hyunsuk.
" Halo "
" Lo dimana sekarang? " Tanya Hyunsuk to the point. Terdengar dari nadanya sangat cemas.
" Di jalan, kenapa? "
" Gue lupa harus jemput Ryujin. Tadi Lo yang jemput? "
" Iya "
" Kenapa Lo ngga Nelfon gue buat jemput Hoon " ucap Hyunsuk gemas.
" Dih, harusnya Lo sadar diri. Kalo Lo bener bener peduli sama dia, Lo ngga bakal kaya gini bro. Yang bikin Lo lupa itu perginya Lo sama cewek lain "
Diam. Tidak ada sahutan dari Hyunsuk.
" Denger ya, Suk. Gue masih berbaik hati ngga bilang ke Ryujin soal ini. Kalo sampe Lo ulangi lagi, gue ngga akan segan-segan jauhin Ryujin dari Lo. Inget itu! "
" Hoon, Hoon, denger dulu- "
Jihoon langsung mematikan telefon dan kembali melanjutkan perjalanannya ke rumah. Ia ingin melanjutkan tidur hehehe.
Sedangkan Hyunsuk mengusak rambutnya kasar. Ia merutuki dirinya sendiri mengapa bisa lupa menjemput Ryujin. Walaupun dua hari ini ia uring-uringan tak mendapat kabar dari Ryujin, ia tetap berniat menjemputnya.
Ia menatap layar ponselnya sejenak dan mendecak. Ia kembali ke tempat dimana Raya sedang menunggunya.
Raya, ya, namanya raya, akan ku ceritakan tentang dia di lain waktu ya.
Balik lagi ke Hyunsuk. Ia duduk di samping raya seolah tidak terjadi apa-apa.
" Abis Nelfon siapa? " Tanya raya.
" Jihoon " Jawab Hyunsuk seadanya. Raut wajahnya tenang namun pikirannya kalut memikirkan Ryujin. Ia sangat merasa bersalah.
" Udah mau subuh. Aku anter pulang " Hyunsuk bangkit dan memperbaiki Hoodie nya. Raya menyusul berdiri dan mereka berdua turun untuk menuju parkiran.
***
Ryujin berjalan santai. Ini masih jam 7, belum banyak orang yang datang bahkan hanya satu, itupun ia tidak mengenalnya.
Ia mengscroll layar hpnya random. WhatsApp sepi, semuanya sepi.
Ia tidak lelah, hanya saja ia mengantuk. Rasanya untuk sekarang tidur diatas kasur sangatlah enak.
Tak berselang lama, sepasang telapak tangan menutup matanya. Ia berhenti melangkah lalu meraba tangan yang menutupi matanya.
" Kak Hyunsuk " ucap Ryujin. Setelah itu terdengar kekehan khas Hyunsuk. Laki-laki itu mensejajari langkah Ryujin.
" Tumben berangkat pagi? " Tanya Ryujin karena selama ia mengenal Hyunsuk, ia belum pernah melihatnya berangkat pagi.
" Iyalah, anak rajin gitu loh " ucapnya dengan nada sombong.
" Ryujin " panggil Hyunsuk.
Ryujin menoleh.
" Maaf ya, tadi pagi ngga jemput kamu "
Ryujin mengangguk, " ngga papa, santai aja " ucapnya jujur. Karena ia tidak ada niat untuk meminta jemput kepada siapapun.
" Aku nginep di rumah tanteku soalnya, disana ada acara hajatan. Ngga enak kalo ditinggal " ucapnya bohong.
BOHONG!
awas kalian yang lagi pdkt sama orang yang baru dikenal harap hati-hati! 😭
" Iya ngga papa " ucap Ryujin.
Di belokan pertama sebelum sampai di gedung mereka, ada segerombolan remaja sepantaran mereka yang memakai baju hitam putih. Bisa di tebak karyawan baru. Beberapa bulan setelah Ryujin masuk, banyak sekali karyawan baru yang baru lulus sekolah. Dulu waktu Ryujin melamar, ia sangat jarang melihat karyawan seusianya. Rata-rata usia mereka jauh diatas Ryujin, namun sekarang sudah sangat banyak. Tapi tetap saja Ryujin tidak mengenalnya karena beda tempat kerja. Kebanyakan karyawan baru masuk di tempat kak Fika, teman kos nya yang juga bekerja di sini. Bestienya Ryujin di kos.
" Aku siap-siap dulu ya " pamit Hyunsuk untuk berganti baju.
" Iya "
Ryujin merasa ada yang aneh dengan Hyunsuk namun ia tidak terlalu memperdulikan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.