Yang kemarin hubungannya renggang, kini sudah dekat kembali. Lengket seperti lem. Hal itu membuat teman-temannya heran plus lega. Tiba-tiba marahan, tiba-tiba juga baikan.
Ryujin sedang berdiri di depan cermin menatap dirinya sendiri. Mengapa perasaannya gelisah?
Ia terus terpikirkan Hyunsuk. Feeling tentangnya, terutama hubungannya akan berakhir tidak baik.
Ini pertama kalinya ia dekat dengan laki-laki. Ia takut patah hati.
Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, masih ada waktu setengah jam untuk bersantai. Akhirnya ia memutuskan untuk bermain ponsel untuk sekedar melihat video konten di sosmed. Ia berhenti mengscroll saat satu video menarik perhatiannya.
Kalo dia sama yang lain ya gua....
Gua gimana???
Ancur gua.
Bagaimana jika Hyunsuk dengan yang lain dan bukan dengan dirinya? Apa ia sanggup melihatnya dengan yang lain? Kenapa membayangkannya saja sudah sakit? Kenapa juga pagi-pagi sudah negatif thinking.
Dasar Ryujin.
Sudahlah, video di sosmed malah membuat negatif thinking dan over thinking. Ia memutuskan untuk sarapan saja setelah itu langsung berangkat kerja.
***
Menuju lokasi gedung yang cukup jauh, Ryujin berjalan bersama Alen. Kebetulan mereka bertemu digerbang. Tidak heran sih, dari dulu Alen memang selalu berangkat pagi. Sekarang masih jam 7 pagi, suasana masih sepi jadi mereka bisa berjalan santai seraya mengobrol.
" Aku seneng kalian udah baikan " ucap Alen.
Ryujin menatap Alen sendu, walaupun ia sudah baikan dengan Hyunsuk namun Alen dan taeyong?
" Maaf ya kak, aku belum berhasil bujuk kak Hyunsuk buat minta maaf ke kak Alen sama kak Taeyong. Kalian pasti sakit hati banget " ucap Ryujin lesu.
Alen menggeleng, " bukan salah kamu kok. Hyunsuknya aja yang terlalu keras kepala. Ngga papa, biarin. Yang penting sekarang dia udah balik kayak dulu lagi ke kamu "
Tetap saja Ryujin merasa bersalah. Ia akan mencoba terus menjelaskannya kepada Hyunsuk agar hubungan pertemanan mereka kembali membaik.
***
Hari ini Lora tidak berangkat. Ia sakit. Ryujin belum begitu mengerti mengenai urusan kantor. Maka dari itu ia hanya mengerjakan pekerjaan yang ia biasa ia kerjakan. Ia juga sedikit membantu pekerjaan Lora agar besok tidak menumpuk. Seharian ini ia sangat sibuk sampai istirahat pun ia masih di kantor. Karena belum terbiasa dengan hal ini makanya ia kerepotan. Untung ada Soobin yang membantunya menyelesaikan beberapa pekerjaan Lora.
" Kamu langsung hitung aja, cek-cekan nya biar aku yang urus " Soobin menyerahkan buku catatan data yang harus dihitung kepada Ryujin.
" Berapa yang belum di cek? " Tanya Ryujin ditengah-tengah mengetik kalkulator.
Soobin berfikir sejenak, " 60 kalo ngga salah "
Bahu Ryujin melemas, harusnya jam segini semuanya sudah selesai.
" Tenang aja, setengah jam selesai kok " ucap Soobin yang seolah tau apa yang difikirkan Ryujin.
Dari luar kantor Hyunsuk memantau interaksi Soobin dan Ryujin. Ada rasa was-was, takut jika Ryujin kepincut oleh pesona Soobin. Soobin kan ganteng, tinggi, suka nolong, rajin juga. Beda dengannya.
" Cek bareng-bareng aja ayok " ucap Ryujin setelah selesai dengan urusan hitung menghitung. Mereka keluar dari kantor untuk menuju ke gudang penyimpanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.