Hari ini Ryujin tidak henti-hentinya tersenyum karena Hyunsuk. 3 Minggu mereka dekat, tadi malam ketika mereka mengelilingi kota, Ryujin memantapkan tekad untuk membuka hatinya. Ia akan menerima Hyunsuk jika Hyunsuk benar-benar menyayanginya. Awalnya Ryujin tidak mempunyai rasa kepada Hyunsuk, tapi lama kelamaan, rasa itu muncul dengan sendirinya. Apa yang bisa Ryujin lakukan selain menerima rasa itu.
Kedekatan mereka sudah bukan hal tabu lagi. karena semua rekan kerjanya tahu, Ryujin merasa kedekatannya dengan Hyunsuk sangat didukung oleh mereka. Lihat saja saat Hyunsuk sedang manja kepada Ryujin atau sedang jahil, semua rekan kerjanya terutama yang perempuan, akan menghentikan sejenak aktivitas bekerjanya hanya untuk menonton mereka seraya tersenyum penuh arti.
Ryujin menghentikan langkahnya saat sebuah tangan memegang pundaknya membuatnya tertinggal oleh teman-temannya. Ryujin menoleh lalu Hyunsuk tertawa kecil.
" Ayo jalan lagi " ucap Hyunsuk. Ia hanya ingin berjalan bersama Ryujin karena tadi anak itu berjalan mendahuluinya.
Ryujin bisa merasakan Hyunsuk semakin mendekat sampai tangan mereka selalu bersenggolan ketika berjalan.
Hyunsuk melirik tangannya, ia ingin menggenggam tangan Ryujin tapi ia ragu. Ryujin tipe orang yang malu mengumbar skinship apalagi ini ramai oleh teman kerja.
" Gandengan sama aku yu, Ryu " Taeil berjalan melewati keduanya seraya mengulurkan tangannya kepada Ryujin. Ia hanya ingin menjahili Hyunsuk saja.
" Ekhem " jika Hyunsuk sudah berdehem seperti itu sudah pasti ia memberi kode, "jangan macem-macem lu!"
Taeil tersenyum jahil, " ayo Ryu "
" Sok, sok, Monggo " Hyunsuk mengambil tangan Ryujin lalu mengulurkannya ke arah Taeil.
" Silahkan kalo berani " lanjut Hyunsuk dengan nada penuh ancaman.
Bukan cuma Taeil yang tertawa, tapi Taeyong, Yoan dan yang lainnya juga. Ternyata mereka dari tadi memperhatikan.
Setelah itu mereka lanjut berjalan dengan Hyunsuk yang tidak melepaskan genggamannya.
" Nanti pulang langsung istirahat, kamu keliatan cape banget. Muka sampe pucet gitu " ucap Hyunsuk dengan raut wajah khawatir.
" Engga terlalu cape kok. Justru kamu yang cape, kerjaan kamu kan banyak banget tadi "
" Aku mah udah biasa, kalo kamu kan masih baru ngerasain kerja. Jangan sampe sakit ya, jaga kesehatan. Kamu disini sendiri, jauh dari keluarga " ucap Hyunsuk mengingatkan. Ryujin disini memang tinggal sendiri. Ia tinggal di kost-kostan khusus putri yang berada di depan Tempat kerjanya persis.
" Iyaaa kak Hyunsuk "
Hyunsuk tertawa kecil lalu mengusak kepala Ryujin gemas.
" Next mau jalan-jalan kemana? Aku temenin "
Ryujin berfikir sejenak lalu menggeleng, " aku kalo ditanya begitu bingung tau, tapi kalo diajak jalan mah ayo aja "
" Yaudah malem Minggu deh aku ajak jalan lagi "
Ryujin tersenyum dan mengangguk.
" Yah, udah sampe parkiran. Padahal masih kangen " Hyunsuk menatap genggaman tangannya.
" Besok ketemu lagi "
" Nempel Mulu lo berdua kaya perangko " ucap Taeyong.
" Iri bilang bos " sindir Yoan.
" Iya gue iri, kangen bini gue. Dahlah gue mau balik "
Mau tidak mau Hyunsuk melepas genggamannya, " hati-hati nanti nyeberangnya "
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.