Ryujin melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Ia sengaja berangkat sangat pagi karena takut bertemu Junkyu. Bukan takut, tapi lebih ke malu.Ia menatap keluar was-was. Di kantor benar-benar belum ada orang kecuali dirinya.
Lebih baik ia menemui Fika mengingat temannya itu sudah berangkat. Dari pada sendiri di dalam.
Saat akan berbelok, ia hampir bertabrakan dengan junkyu yang sedang berjalan bersama taeyong dkk.
Ia merutuki dirinya sendiri. Jika seperti ini, Lebih baik ia diam di kantor saja.
" Pagi amat ryujin udah sampe sini? " Tanya Soobin.
" I-iya " ucap ryujin yang berusaha untuk tidak mendongak. Karena jika ia mendongak maka ia akan bertatapan langsung dengan junkyu.
Junkyu yang melihat itu pun menahan senyumnya.
" Aku permisi dulu ya semuanya " ucap ryujin. Namun langkah ryujin di halangi oleh junkyu.
" Eit, mau kemana? " Tanya junkyu.
Mau tak mau ryujin mendongak, " mau ke tempat kak Fika "
" Sapa dulu dong pacarnya. Masa pacar ganteng gini di cuekin " ucap Junkyu yang menggoda ryujin.
Ryujin reflek membulatkan matanya. Lalu kemudian ia menundukkan kepala saat taeyong dan Taeil menutup mulut terkejut.
" Kalian?... " Tanya Taeil.
Junkyu mengangguk seraya tersenyum lebar ke arah Taeil membuat semuanya terkejut.
Junkyu kembali menatap ryujin yang sedang menahan malu di depannya. Lucu.
" Yaudah sana, hati-hati " ucapnya seraya mengelus kepala ryujin lembut.
" Cieeeee " ucap teman-temannya kompak.
Ryujin meringis kecil. Setelah ini pasti ia akan di goda terus oleh mereka.
Ryujin menulis dengan perasaan tak nyaman. Bagaimana bisa nyaman jika sedari tadi junkyu memperhatikannya dari luar. Tidak nyaman untuk jantungnya.
Ryujin semakin menunduk saat menulis membuat Lora menatap heran kearah karyawannya itu.
" Nulisnya yang tegak Ryu, nanti punggungmu bungkuk " ucap Lora.
Ryujin langsung menegakkan tubuhnya, " iyaa Bu ". Ia melirik junkyu lalu memberi isyarat agar junkyu pergi dan berhenti menatapnya.
" Ngga mau " junkyu menggerakkan bibirnya tanpa suara dan dengan wajah tengilnya.
Waktu istirahat berbunyi. Ryujin keluar untuk berisitirahat bersama yang lain. Namun ia lupa, hari ini Alen dan yang lainnya beristirahat di divisi sebelah karena disana sedang diadakan acara untuk karyawan lama termasuk Lora.
Mau tak mau ia kembali masuk ke dalam kantor. Ia menidurkan kepalanya diatas meja berniat untuk tidur sebentar.
Tak lama ia merasa ada yang menduduki kursi di depan mejanya. Ia mendongak dan melihat junkyu tengah tersenyum lebar.
" Ngapain kesini? " Tanya ryujin?
" Ketemu kamu lah. Kalo mau tidur, tidur aja " jawab Junkyu.
Ryujin tak bergeming, ia menatap Junkyu dengan tatapan yang tak bisa junkyu pahami.
Ryujin merasa bahagia. Entah bagaimana bisa dulu ia begitu menyukai Hyunsuk dan mengira jika Hyunsuk yang akan menjadi kekasih pertamanya. Namun sekarang malah Junkyu lah yang menjadi kekasih pertamanya. Junkyu lah pengganti Hyunsuk untuknya. Tentu saja ia tak pernah menyangka.
" Kenapa ngeliatinnya gitu? " Tanya junkyu heran.
" Kamu sayang aku ngga? " Tanya ryujin.
" Sayang banget "
" Karena kamu ryujin "
Ryujin tersenyum lalu ia kembali bertanya, " terus mantan kamu?... "
" Ngga ada, udah ngga usah dibahas. Udah lupa " jawab Junkyu serius. Dari saat ia meyakinkan hatinya kepada ryujin detik itu juga ia melupakan mantannya.
" Makasih " ucap ryujin.
" Sama-samaa sayang "
" Udah, tidur sana "
Ryujin mengangguk. Ia kembali meletakkan kepalanya di atas meja disusul junkyu. Wajah mereka berhadapan. Ryujin sudah menutup matanya namun belum masuk ke alam mimpi.
" Ryujin " panggil junkyu lirih membuat Ryujin membuka matanya.
" I love you " lanjutnya.
" Aku sayang kamu. Aku ngga bakal ngecewain kamu lagi "
" Aku janji "
Ryujin tersenyum lebar.
" Makasih, Ajun "
•TAMAT•
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS
RomanceTadinya hubungan tanpa status hanya berada di bayangan Ryujin saja. Namun siapa sangka ia malah mengalaminya dan itu sangat berbeda dari bayangannya. Percayalah, menjalani hubungan tanpa status itu tidak enak.