Beberapa bulan kemudian...
Bisa dibilang hubungan mereka sudah mulai terbuka meskipun masih canggung, mereka sudah mulai bercanda dan tertawa bersama.
Tidak seperti dulu.
Karina menerima takdirnya karena dia tidak bisa melakukan apapun sekarang, jika dia kabur maka dia akan mati. Winter mengatakan padanya jika dia kabur maka Winter akan menghabisinya.
Dia pernah sekali mencoba untuk kabur, Winter langsung mengurungnya didalam kamar selama beberapa hari tanpa makanan.
Mafia gila itu bersungguh-sungguh.
Mereka memutuskan untuk berteman, selayaknya teman biasa. Tidak lebih, Winter bahkan belum menyentuh Karina. Terakhir kali saat malam pertama mereka.
Mungkin karena kasihan, Winter memberikannya sebuah ponsel yang hanya ada nomor Winter, Giselle dan Ningning saja didalam ponsel itu.
Winter terus memantau aktivitas ponsel Karina melalui sebuah chip yang sudah ditanamkan pada ponsel itu, termasuk GPS.
Sekarang, Winter sedang duduk di ruang kerjanya sembari berpikir tentang sesuatu disana.
Haruskah dia memberitahu Karina jika ibunya sudah meninggal?
"Jika aku beri tahu, dia akan sedih. Jika tidak..." Ucap Winter.
Tiba-tiba Karina masuk sembari menyodorkan ponsel yang dibelikan Winter beberapa hari yang lalu itu.
"Paket internetnya sudah habis" ucap Karina.
"Baru kemarin aku isikan" ucap Winter.
"Aku sudah lama tidak bermain ponsel dan menonton konser online jadi kuotanya habis" ucap Karina.
Winter menghela nafasnya. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menyuruh Giselle membeli paket internet yang lumayan besar untuk Karina, tak apa... Yang penting Karina senang dia juga.
"Karina" ucap Winter saat Karina hendak pergi tanpa berterimakasih itu.
"Apa?" Ucap Karina.
"Sebenarnya..." Ucap Winter.
Karina yang mendengar itu langsung kesal karena Winter sangat bertele-tele dan tidak langsung pada intinya, tidak seperti biasanya.
"Kakiku pegal, cepat katakan" ucap Karina.
Winter berdiri dan berjalan kearah Karina. Karina yang melihat itu sontak mundur karena alarm waspada berbunyi didalam dirinya. Winter memegang kedua bahu Karina, dia menatap Karina.
"Ada apa denganmu" ucap Karina.
"Aku sudah menemukan ibumu" ucap Winter langsung.
Karina terdiam.
"Kau... Menemukannya?" Ucap Karina.
Winter mengangguk disana. Sebelum dia berbicara jika ibu Karina sudah meninggal, Karina lebih dulu memeluknya dengan erat sembari terus mengucapkan terima kasih kepada Winter.
"Oh Lord, terimakasih banyak! Kau sudah menemukan ibuku! Terimakasih banyak!" Ucap Karina senang.
Saking senangnya, Karina melepaskan pelukan itu dan mencium bibir Winter beberapa kali.
Sekarang Winter yang terdiam.
Karina menciumnya?
"Bawa aku pada ibuku! Cepat winter! Aku akan bersiap-siap dulu, tunggu aku! Ayo percepat!!" Teriak karina lalu pergi dari sana.
"Tung—"
Brak!
Karina sudah pergi dari sana.
"Aku belum selesai berbicara..." Ucap Winter pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER
ActionMature content 🔞 GxG+futa area. Winter adalah seorang mafia di Rusia. Wajah dan hatinya mirip dengan namanya, Winter yang artinya musim dingin. Dan datanglah seorang wanita ulzzang yang tidak sengaja melihatnya membunuh seseorang. Anehnya, Winter m...