BAB 24

5.5K 415 1
                                    

Beberapa bulan setelah mereka dievakuasi oleh anak buah Winter semuanya berjalan dengan normal.
Bahkan mereka menjadi lebih dekat dan lebih terbuka satu sama lain.

Karina mulai menerima Winter dalam kehidupannya, membiarkan Winter tetap berada disisinya.

Tahun baru akan datang sekaligus tanggal ulang tahun Winter juga akan datang sebentar lagi.

1 Januari.

"Ningning, apakah kau tahu apa yang disukai oleh Winter?" Ucap Karina.

"Kenapa menanyakannya padaku? Winter bukan suamiku, seharusnya kau yang tahu Karina" ucap Ningning.

Ah, benar juga.

Perkataan Ningning masuk akal. Bukankah dia adalah istri Winter? Seharusnya dia yang tahu bukan? Tapi Karina sungguh tidak tahu apa yang disukai oleh Winter.

Yang dia tahu Winter suka sekali sex. Tapi bagaimana itu disebut hadiah? Sex adalah kebutuhan, bukan hadiah.

Karina harus memutar otaknya lagi untuk menemukan hadiah yang tepat untuk Winter.

"Bagaimana dengan senjata?" Ucap Ningning.

"Miliknya sudah banyak, bahkan terbengkalai di gudang" ucap Karina.

"Tanyakan saja pada ayahnya, mungkin lord Vasya tahu" ucap Ningning.

Benar! Ayah mertua pasti tahu!!

Karina tersenyum sumringah dan memeluk Ningning karena telah mengingatkannya dengan itu.

"Kau sangat cerdas! Maukah kau ikut denganku ke mansion utama?" Ucap Karina.

Mendengar itu, Ningning mundur dan menyilangkan tangannya sebagai bentuk penolakan terhadap pertanyaan Karina tadi.

"Aku sudah membantumu dengan mengatakan itu tapi jika aku harus ikut maafkan aku, aku tidak bisa. Aku trauma melihat ayah mertuamu itu" ucap Ningning.

"Kau payah" ucap Karina.

"Apakah kau sudah merasakan bagaimana rasanya diculik huh? Dijadikan calon tumbal karena suamimu itu?" Ucap Ningning kesal.

Karina terkekeh mendengar itu.
"Ha, sorry. Baiklah, aku akan memberikanmu sebuah baju sebagai permintaan maafku" ucap Karina.

"Kau terbaik" ucap Ningning.

Karina tersenyum mendengar itu. Ningning sangat lucu, seperti anak kecil. Karina suka, Ningning seperti adik dan sahabatnya.

Setelah berbincang beberapa saat, Ningning pamit pulang karena ada urusan mendadak. Karena Ningning sudah pulang, Karina bersiap untuk pergi ke rumah mertuanya disana.

Dia harus memakai pakaian yang cantik dan sopan, ini adalah pertemuan perdananya dengan Vasya setelah hari pernikahan mereka.

Dia adalah menantu yang buruk, baru mengunjungi ayah mertua. Bukannya dia tidak mau tapi Winter selalu melarangnya saat akan pergi kesana.

"Mansion utama" ucap Karina.

Anak buah yang ditugaskan menjaga Karina saling memandang satu sama lain setelah mendengar ucapan Karina tadi.

"Kenapa diam? Cepat bawa mobil" ucap Karina.

Lalu salah satu dari mereka maju sembari menundukkan kepalanya sopan pada Karina.

"Maaf, nyonya. Kami diperintahkan bos untuk tidak membawa anda ke mansion utama" ucapnya.

"Kenapa?" Ucap Karina.

"Ini adalah perintah bos" ucapnya.

Dia sudah berdandan lama untuk ini.

"Aku juga bos kalian, ayo cepat. Kalian membuang-buang waktuku" ucap Karina sembari berjalan keluar mansion.

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang