Keesokan harinya sudah tiba.
Sungguh tidak terasa.
Hari dimana Karina akan melepaskan bayinya pergi lagi, untuk keduakalinya.Sejak pagi hari, Karina terus diam dan tidak berbicara sama sekali kepada siapapun termasuk winter. Sepertinya Karina masih enggan dengan keputusan Winter kemarin.
Winter baru saja selesai berbicara dengan dokter, mereka berbicara tentang operasi yang akan dijalankan beberapa menit lagi.
"Bagaimana? Apakah dokter mengatakan sesuatu?" Ucap Giselle.
"Sungguh berat mengatakannya" ucap Winter.
Huh?
"Karina tidak bisa mengandung lagi setelah operasi ini" ucap Winter.
"Apa?!" Ucap Giselle kaget.
Winter duduk di kursi lorong rumah sakit elit milik Rusia itu, dia menutup wajahnya dan menutup matanya.
Dia bimbang.
Jika Karina mendengar ini, pasti Karina akan menolak lebih keras tentang operasi ini."Aku harus bagaimana? Jika Karina mendengar ini, Karina akan lebih hancur dari sebelum-sebelumnya tapi jika dibiarkan, Karina yang akan dalam bahaya" ucap Winter.
Giselle memegang bahu Winter.
"Kau sudah tahu jawabannya, Winter" ucap Giselle.Winter menatap Giselle.
"Apakah keputusanku ini tepat?" Ucap Winter.Giselle hanya tersenyum disana.
Tidak menjawab karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia katakan disana.Saat sedang berbincang, tiba-tiba 2 anak buahnya berlari kearah mereka.
"Ada apa" ucap Giselle.
"Bos, nyonya Karina menghilang" ucapnya.
Apa?!
Winter dan Giselle berlari kearah ruang inap Karina, dimana anak buahnya sedang kebingungan dan panik melihat ruangan Karina yang kosong didalam.
"Tidak... Tidak..." Ucap Winter.
Saat masuk, brankar Karina kosong. Infusan sudah tergeletak diatas kasur hingga cairan infus itu berceceran di seprai brankar.
"Bos, ini"
Salah satu anak buahnya memberikan sebuah kertas. Saat dilihat, ternyata itu dari Karina.
Karina menuliskan surat untuknya.
Maaf Winter karena aku harus pergi. Kau berkata jika aku adalah hidupmu, aku juga akan berkata jika bayi ini adalah hidupku. Kau juga, kau adalah segalanya untukku tapi aku juga tidak bisa hidup tanpa bayiku. Setelah memikirkan ini dari malam, aku mengambil langkah gila dengan pergi darimu. Meskipun resikonya besar tapi aku akan berusaha menekan resiko itu, aku tahu kau akan sedih karena ini tapi jika aku tetap disana maka aku tidak akan memaafkan diriku sendiri. Aku harap kau mengerti, Winter. Aku akan kembali padamu, aku berjanji.
Aku sangat mencintaimu.Karina Ivanovich Salvatrucha.
Tidak...
"Winter..." Ucap Giselle.
"Keluar" ucap Winter.
Giselle menghela nafasnya. Dia menyuruh semua orang untuk keluar dari ruangan dan membiarkan Winter sendirian didalam.
Setelah semua orang keluar. Winter terduduk diatas lantai sembari meremat surat yang Karina tulis itu, beberapa kali dia meninju lantai yang keras dan dingin itu.
"Seharusnya kau berbicara padaku, Karina. Bukannya pergi dariku seperti ini lagi, kau membuatku semakin merasa tidak ingin hidup" ucap Winter.
.
.
.
Di sebuah kapal...
Terlihat Karina yang duduk sembari memakai topi pantai yang menutupi wajahnya dari sinar matahari, dia menatap keluar dimana air laut begitu biru dan cantik.
"Kau pasti akan senang jika melihat ini, Winter" ucap Karina.
Karina menghela nafasnya lalu mengelus perutnya yang masih rata itu, dia tersenyum.
"Nak, kita hanya pergi sebentar. Setelah beberapa saat kita akan kembali pada ayahmu, mengerti?" Ucap Karina.
Lalu datang seorang laki-laki dan duduk disampingnya sembari memberikan air dan beberapa camilan.
"Makan itu, perjalanan akan sedikit jauh. Aku harap kau tidak mual" ucapnya.
"Tidak, terimakasih banyak" ucap Karina.
"Kau tahu? Jika bos tahu jika aku yang membawamu pergi, aku bisa langsung berpulang pada Tuhan"
"Jika itu terjadi, aku akan menjelaskan semuanya pada Winter, Felix" ucap Karina.
Orang yang membantu Karina pergi adalah Felix, setelah bernegosiasi atau sebenarnya adalah paksaan akhirnya Felix mengiyakan permintaannya.
"Pulau apa namanya?" Ucap Karina.
"Oiu, disana pemandangannya masih begitu asri dan pasti akan bagus untuk ibu hamil sepertimu, orang-orang disana juga rata-rata sudah lansia dan tidak akan ada kebisingan seperti di kota" ucap Felix.
"Bagaimana kau tahu tentang pulau ini?" Ucap Karina.
"Aku pernah kesini saat berlibur dengan kekasihku, bos tidak akan tahu karena aku tidak pernah membicarakan liburanku itu kepada siapapun selain dirimu" ucap Felix.
Karina terkekeh mendengar itu.
"Baiklah, aku akan menjaga rahasiamu" ucap Karina."Aku harap kau tidak lama meninggalkan bosku, dia bisa gila" ucap Felix.
"Ya, aku tahu. Hanya beberapa bulan saja, sampai bayi ini sudah sedikit besar hingga aku bisa membuktikan jika bayi ini tidak membahayakan nyawaku sama sekali dan bisa tumbuh dengan baik" ucap Karina.
"Aku setuju dengan pernyataanmu itu, tapi aku rasa caranya yang salah" ucap Felix.
"Jika tidak begini apa? Haruskah aku melompat dari jendela ruang inap yang tingginya bisa puluhan lantai itu" ucap Karina.
Felix terkekeh mendengar itu.
Perjalanan mereka akan memakan waktu lebih lama, pulau yang dimaksud Felix berada di wilayah lain di Moskow.
Karina hanya ingin menenangkan dirinya dalam beberapa bulan dan kembali pada Winter.
Dia pasti kembali pada Winter.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER
ActionMature content 🔞 GxG+futa area. Winter adalah seorang mafia di Rusia. Wajah dan hatinya mirip dengan namanya, Winter yang artinya musim dingin. Dan datanglah seorang wanita ulzzang yang tidak sengaja melihatnya membunuh seseorang. Anehnya, Winter m...