BAB 55

3.6K 322 10
                                    

Semuanya menjadi hening.

"Apa katamu?" Ucap Mikhail.

"Karina adalah putrimu" ucap Winter.

Mikhail tertawa mendengar itu. Pria itu mendekat kearah Winter lalu mencengkram kuat dagunya.

"Jangan mengecohku, sialan. Aku tidak akan mempercayai hal itu. Trikmu untuk mengalihkan fokusku sangat baik" ucap Mikhail sembari terkekeh.

Winter menatap serius Mikhail.

"Apakah aku terlihat seperti berbohong? Jika ini menyangkut Karina, aku tidak akan pernah berbohong brengsek" ucap Winter.

Winter menghela nafasnya.
"Sungguh, aku sangat marah dan benci pada Karina saat mengetahui hal itu tapi rasa cintaku padanya mengalahkan rasa benciku. Kau ingat wanita bernama Yoo Minji? Ucap Winter.

"Yoo Minji?" Ucap Mikhail.

"Dasar tua, pikun. Yoo Minji adalah ibu Karina sekaligus jalangmu dulu, aku mengetahui itu saat menemukan seseorang yang tahu itu. Dan aku juga menemukan jika Karina adalah putrimu" ucap Winter.

"Tidak mungkin, aku sudah memeriksa jika dia tidak hamil. Bagaimana bisa" ucap Mikhail.

"Fakta yang lebih mengejutkan adalah, kau yang membunuh ibu dari anakmu itu" ucap Winter sembari tersenyum.

Mikhail menatap Winter.
"Bagaimana kau tahu..." Ucap Mikhail.

"Tidak ada rahasia yang tidak aku ketahui, ingat? Koneksiku melebihi presiden tercinta kita. Jadi, bagaimana? Aku memberitahu ini karena kau perlu tahu jika ada seorang anak yang lahir dari sperma yang kau tanamkan pada seorang wanita, Karina juga berhak tahu tapi aku belum memberitahunya" ucap Winter.

Mikhail masih terlihat sangat syok. Sepertinya pria itu mengingat semuanya, kenangan 25 tahun kebelakang langsung teringat dengan jelasnya.

"Itu artinya, aku juga membunuh cucuku sendiri?" Gumam Mikhail.

Huh?

Telinga tajam Winter mendengar itu. Dia langsung mengangkat tangannya lalu mencekik leher Mikhail.

"Kau juga terlibat dalam insiden itu? Dasar sialan!" Teriak Winter.

Mikhail menghela nafasnya.
"Yang lalu sudah berlalu, aku juga tidak tahu jika Karina adalah putriku bukan? Jadi itu bukan salahku" ucap Mikhail.

"Brengsek" ucap geram Winter.

Mikhail tertawa lalu menodongkan pistol kembali ke kepala Winter, dia melihat foto Karina yang tergantung dengan besarnya disudut ruangan.

"Maafkan aku, nak. Aku harus membunuhnya" ucap Mikhail.

"Kau pikir, kau sudah menang?" Ucap Winter.

"Tentu saja, menenangkan sudah ada didepan mataku" ucapnya.

"Yakin?" Ucap Winter.

Seakan sadar, Mikhail melihat sekelilingnya. Dimana orang-orang Winter yang membelot kepadanya sedang mengarahkan pistol padanya.

"Apa-apaan ini" ucap Mikhail marah.

Winter berdiri sembari memegang dagunya yang sakit itu, dia melihat wajah Mikhail yang terlihat sangat kebingungan disana.

"Kau pikir mereka memihak padamu?" Ucap Winter sembari terkekeh.

"Apa maksudmu" ucap Mikhail.

"Mereka sangat setia padaku, inilah rencanaku. Membuatmu masuk kedalam lingkaran ku dan aku berhak untuk melenyapkanmu bukan? Menurut peraturan yang berlaku, kita bisa menghabisi pemimpin mafia lain yang menyerang dan berkhianat bukan?" Ucap Winter.

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang