BAB 69

3.4K 287 11
                                    

Beberapa minggu setelahnya...

Winter mengizinkan anak-anak untuk bersekolah di sekolah biasa karena anak-anak mereka juga menginginkan yang sama dengan Karina, tumbuh selayaknya anak biasa.

Meskipun begitu, Winter jadi menambah orang yang akan mengantar dan menjemput ketiga anaknya itu.

Felix juga ikut ambil sebagai ketua.

Soal perbincangan Winter dengan Jay dan Kay di rumah sakit waktu itu memang benar, Winter lah yang mengajari kedua anaknya itu dalam menembak, bela diri dan lainnya.

Karena Winter akan menyerahkan tahta Salvatrucha pada Jay dan Kay dikemudian hari.

Sungguh berat untuk melakukan apa yang ayahnya lakukan saat dia masih kecil seperti Jay dan Kay, tapi itu sudah tradisi dan memang dia harus melakukan itu.

Membuat kedua anaknya tangguh dan tidak gentar melawan musuh meskipun lebih besar dari mereka. Mengajari bagaimana mengamati situasi dan tetap bersikap tenang dalam situasi apapun.

Winter ingin kedua anaknya lebih hebat darinya agar bisa bertahan hidup di lingkungan keluarga mafia sepertinya.

Tapi Karina tidak tahu karena Winter mengajari kedua putra mereka secara diam-diam. Winter tahu Karina akan melarangnya jika dia terang-terangan mendidik kedua putra mereka seperti itu, mau tak mau dia harus berbohong pada Karina.

Winter melatih kedua anaknya saat Karina dan Jaz pergi ke toko mainan atau main keluar. Dia juga membawa kedua anaknya ke markas utama Salvatrucha yang ada dibawah tanah untuk mengenalkan bagian-bagian dari markas itu pada Jay dan Kay.

"Bagaimana tentang sekolah anak-anakku?" Ucap Winter.

Winter dan Felix ada didalam ruang kerjanya untuk membahas mengenai sekolah anak-anaknya, apakah ada yang seperti kemarin atau mengganggu kedua putra dan putrinya itu.

"3 hari yang lalu datang juga beberapa orang yang berusaha menculik nona Jazlyn tapi aku berhasil melumpuhkannya. Dia bilang dia hanya orang bayaran saja, orang yang menyuruhnya tidak menunjukkan wajahnya atau mengenalkan namanya, hanya melalui pesan singkat" ucap Felix.

"Pasti itu orang yang sama seperti yang waktu itu bukan? Sialan, siapa orang ini. Suruh hacker terbaik kita untuk melacak siapa bajingan itu. Sebelum aku melihat kepalanya terpenggal, aku tidak akan pernah bisa diam saja" ucap Winter dingin.

"Aku sudah mengatakannya pada Rain, kita hanya perlu menunggu hasilnya saja" ucap Felix.

"Bagus. Aku lihat kerjamu sangat bagus selama bertahun-tahun ini, apakah kau ingin memimpin sebuah daerah kekuasaanku di Selatan?" Ucap Winter.

Felix terkejut mendengar itu.
"Tidak, bos. Aku akan bekerja dibawah pimpinanmu saja. Aku tidak handal untuk mengarahkan orang-orang, aku lebih handal untuk menjalankan tugas darimu" ucap Felix.

"Dasar penjilat. Daerah yang ada di selatan kosong, aku ingin kau berada disana untuk memimpin. Aku harus memberikanmu sesuatu atas semua yang kau lakukan untuk Salvatrucha selama ini, hanya itu yang bisa aku berikan karena jika aku memberikan uang pasti kau sudah memiliki banyak" ucap Winter.

Felix terkekeh pelan mendengar itu.
"Gaji darimu membuatku menjadi kaya raya, bos. Itu sudah cukup. Aku akan bekerja disini, mungkin sampai menjadi tua?" Ucap Felix.

"Aku akan menjaga keluargamu sampai akhir hayatku, Felix. Itulah janjiku" ucap Winter.

"Terimakasih banyak, bos" ucap Felix.

"Kembali ke topik, bagaimana dengan sekolah? Apakah ada yang mengganggu anak-anakku?" Ucap Winter.

"Tidak ada, semuanya aman-aman saja. Tapi..." Ucap Felix menggantung.

"Tapi apa?" Ucap winter.

"Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakan ini" ucap Felix.

"Katakan saja" Ucap winter.

"Sepertinya, Jay dan Kay mendekati seorang anak laki-laki di sekolahnya" ucap Felix canggung.

Hah?

Flashback...
Felix menyamar sebagai seorang petugas kebersihan di sekolah ketiga anak bosnya itu, meskipun sedikit enggan tapi dia harus melakukannya.

Sedang menjalankan tugasnya, dia melihat Jay dan Kay yang datang ke sebuah kelas, tepatnya kelas yang ada di samping mereka.

Dengan diam-diam, Felix mengikuti lalu mendengarkan pembicaraan anak-anak itu didalam sana.

"Kenapa kau disini? Tidak makan?" Ucap Jay.

"Tidak"

"Siapa namamu?" Ucap Kay.

"...."

Terlihat Kay menatap saudaranya.
Jay turun tangan, anak itu duduk di samping anak laki-laki itu dan memberikan sebuah roti padanya.

"Makanlah" ucap Jay.

"Kenapa kalian baik pada orang asing?"

"Tidak semua orang asing adalah orang jahat bukan? Kami selalu melihatmu sendirian didalam sini saat orang-orang keluar untuk makan, itulah sebabnya kami datang dan memberikanmu makanan" ucap Jay.

Felix sedikit speechless mendengar itu. Biasanya Jay tidak suka bicara banyak apalagi pada orang yang tidak dikenal seperti itu, tapi sekarang?

"Jika kau butuh sesuatu, kau bisa datang pada kami. Atau jika ada yang mengganggumu, kami bisa membuat orang itu tidak sekolah lagi disini" ucap Kay sembari tersenyum.

"Baiklah... Terimakasih..." Cicitnya.

Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat Jay dan Kay tertawa dan tersenyum begitu lepasnya tanpa tatapan tajam maupun sinis.

Dengan bocah laki-laki itu membuat kedua iblis kecil itu tertawa?

Hah?

Felix ingin pingsan disana.

"Siapa namamu?" Ucap Jay kembali menanyakan nama anak itu.

"Nam—"

"Uncle Felix" ucap Kay tiba-tiba.

Sialan! Dia ketahuan!!!

Kay berdiri lalu berjalan kearah pintu, anak itu tersenyum kearahnya dan Felix ikut tersenyum juga disana.

"Tuan muda" ucap Felix.

"Uncle tahu jika mendengarkan pembicaraan orang lain itu tidak sopan?" Ucap Kay.

"Ya, aku tahu" ucap Felix.

"Kalo begitu, silahkan lanjutkan bersih-bersihnya. Aku dan Jay tidak akan membunuh anak sekecil dia, uncle tahu? Ini adalah urusan masa depan" ucap Kay lalu menutup pintunya.

Haaaaa??????

Flashback end....

"Begitulah" ucap Felix.

"What the..." Ucap Winter kaget.

Lalu tiba-tiba...

"NYONYA!!!!!!!!!!!!!"

Winter berdiri saking kagetnya. Dia langsung berlari keluar ruang kerjanya dan melihat kebawah, dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat kebawah...

Karina tergeletak diatas lantai dengan bersimbah darah...

Note: ini adalah masalah terkahir guys, aku jamin ya:) setelah itu...

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang