BAB 25

5.4K 430 10
                                    

31 Desember...

Malam nanti adalah pergantian tahun, dan ulang tahun Winter. Hari yang sudah dia tunggu-tunggu untuk memberikan hadiah spesial pada Winter, dia akan memberikan 2 hadiah pada Winter.

Winter pasti akan sangat senang.

Karina yakin pasti Winter lupa jika besok adalah hari ulang tahunnya, karena dia tahu jika Winter tidak mempedulikan itu.

"Apakah kau berpikir akhir-akhir ini merasa jika Karina bertingkah aneh?" Ucap Winter.

"Aneh bagaimana?" Ucap Giselle.

"Dia seperti mengabaikanku" ucap Winter.

"Mungkin kau melakukan kesalahan" ucap Giselle.

"Tidak, aku baru saja bercinta dengannya kemarin tapi pagi ini dia sangat mengabaikanku" ucap Winter.

Karina terus mengabaikannya bahkan saat dia minta untuk dibawakan jam tangannya. Tidak mau sarapan bersamanya dan tidak mau berbicara dengannya!

Winter akan gila!

Dia sudah berada di kantor bersihnya sampai pukul ini, sekarang sudah pukul 9 malam. Bukannya dia tidak mau pulang tapi banyak pekerjaan yang harus dia selesai lebih awal.

"Apakah semua agenda sudah selesai?" Ucap Winter.

"Satu lagi, rapat dengan wakil setiap cabang. Mereka akan datang pukul 11 nanti" ucap Giselle.

Damn, lama sekali!

"Mereka tidak memiliki kaki atau bagaimana? Suruh mereka datang sekarang! Beraninya mereka membuatku menunggu, dasar sialan" ucap Winter marah.

"Mereka datang dari jauh, Winter. Kau pikir mereka bisa berteleportasi begitu saja? Pakai otakmu" ucap Giselle.

"Hey! Aku bosmu! Beraninya kau berkata seperti itu" ucap Winter.

"Aku sahabatmu, diam dan duduklah. Aku sedang mengerjakan dokumen penting sekarang" ucap Giselle.

Benar, dia harus tenang. Mungkin Winter melakukan kesalahan yang tidak dia sadari dan membuat Karina marah seperti ini.

Tapi apa yang dia perbuat? Winter sadar jika dia tidak melakukan kesalahan apapun pada Karina, bahkan mereka tertawa bersama kemarin tapi kenapa Karina berubah?

Winter membuka ponselnya, hendak menelpon Karina untuk memeriksa apakah Karina masih bangun atau sudah tidur.

Dia mengernyitkan keningnya saat melihat tanggal hari ini, dan dia baru sadar jika besok adalah hari ulangtahunnya.

"Pantas saja" ucap Winter sembari tertawa pelan.

Sekarang dia tahu jawabannya, Karina melakukan itu untuk hari ulangtahunnya besok. Astaga, dia pikir dia yang memiliki kesalahan pada Karina. Ternyata tidak, besok adalah 1 Januari.

Winter bisa tenang sekarang.

.

.

.

Sekarang hampir pukul 12 malam, Winter dan Giselle sedang berada di dalam mobil. Mereka menuju mansion sekarang.

Sangat lelah sekali hari ini.

Banyak hal yang harus dibicarakan dan dikerjakan, bisnisnya besar dan membutuhkan tenaga yang besar pula untuk menjalankannya.

Saat diperjalanan, Winter melihat kedai Bungeoppang dipinggir jalan. Melihat itu dia jadi teringat dengan Karina, Winter menyuruh sopir untuk menepikan mobil dan dia turun.

"Kemana" ucap Giselle.

"Jajan" ucap Winter.

"Huh?" Ucap Giselle bingung.

Giselle membuka kaca mobil dan melihat Winter yang sedang membeli Bungeoppang disana.

Sejak kapan Winter suka makanan manis seperti itu? Setahu dia Winter sangat anti dengan makanan manis.

"Mau? Ini enak" ucap Winter.

"Itu makanan manis, winter" ucap Giselle.

"Ya, i know that" ucap Winter.

"Bukankah kau tidak suka?" Ucap Giselle.

"Ketularan Karina" ucap Winter.

Ah, begitu. Pantas saja! Dia sangat kaget karena melihat winter memakan makanan manis seperti itu, biasanya Winter akan skip jika memakan hal yang mengandung gula.

"Kenapa Karina tidak mengirimkan pesan padaku hari ini, tumben" ucap Winter.

"Mungkin dia sudah tidur" ucap Giselle.

"Aku tahu kenapa Karina mengabaikanku seharian ini, rupanya besok adalah haru ulangtahunku" ucap Winter.

Giselle kaget mendengar itu.
"Besok tanggal 1?!" Ucap Giselle kaget.

"Jangan bilang kau melupakannya" ucap Winter.

"Aku baru ingat sekarang" ucap Giselle.

"Sialan kau" ucap winter.

Giselle tertawa mendengar itu. Dia merangkul bahu sahabat serta bosnya itu dan membawa 1 Bungeoppang yang ada di tangan winter.

"Bos kita akan menginjak kepala 3, kau sudah tua" ucap Giselle.

"Fuck you" ucap Winter.

Bukannya takut, giselle malah tertawa. Sungguh berani sekali Dimata anak buah Winter yang lainnya.

Mobil yang mengangkut mereka memasuki area mansion dan tidak ada satupun orang yang berjaga di gerbang dan halaman.

"Kemana mereka semua" ucap Giselle.

Saat turun, keadaan begitu hening hingga telinga mereka berdengung. Kemana perginya semua orang? Mansion sangat sepi sekali.

"Cek" ucap Winter.

Mereka mengeluarkan pistol dan masuk kedalam mansion dengan hati-hati, siapa tahu ada penyusup atau telah terjadi penyerangan.

Saat memasuki mansion, isi mansion begitu gelap dan tidak ada satu orang pun didalam. Bahkan maid yang seharusnya selalu ada didalam mansion tidak ada.

"Kemana mereka semua" ucap winter.

Giselle mencoba menghubungi Felix, bodyguard yang bertugas menjaga Karina tapi Felix tidak menjawab panggilan telponnya.

Lalu terdengar suara di arah belakang mansion, sontak mereka langsung bergerak kearah sumber suara dengan perlahan dan waspada.

Saat sudah ada di belakang mansion, atau lebih tepatnya halaman belakang mansion....

Awalnya semuanya sangat gelap hingga winter tidak bisa melihat apa-apa. Tapi tepat saat pukul 00.00 malam, tepatnya pada tanggal 1 lampu menyala dan dia melihat seluruh anak buahnya sudah ada disana sembari mengenakan topi ala pesta ulang tahun.

"Happy birthday!!!!!"

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang