BAB 16

6.3K 438 1
                                    

Sorry telat lagi guys wkwk;v

.

.

.

Saat Karina berada didalam kamar mandi, dia bisa mendengar dengan sayup orang-orang berteriak mengatakan apakah semuanya baik-baik saja didalam sana.

Sialan, dia tidak punya tenaga untuk menjawab teriakkan anak buah Winter diluar sana.

Karina terus memuntahkan semua yang ada didalam lambungnya keluar dengan hebatnya, perutnya sangat mual hingga membuatnya sakit.

Tubuhnya terasa aneh.

Akhirnya pintu didobrak didepan sana. Mereka langsung melihat sekeliling untuk memastikan jika Karina baik-baik saja dan memastikan apakah ada penyusup masuk.

Tidak ada Karina, hanya ada gelas pecah saja disana.

Lalu seorang anak buah Winter yang perempuan berjalan kearah kamar mandi dan mendengar suara muntahan Karina. Dia langsung menggedor-gedor pintu dengan keras.

Saat dibuka, Karina sudah terlihat mabuk. Karina tidak bisa mendengar dan melihat dengan jelas sekarang.

"Pindahkan dulu, jangan disini"

Beberapa orang masuk dan mengangkat tubuh Karina lalu memindahkannya keatas kasur.

"Winter..." Ucap Karina pelan.

"Kami sudah mengubungi bos, nyonya. Bos akan segera kembali"

Tak berselang lama, Winter datang dengan nafas memburuh karena berlari didepan hingga kesana dengan sangat cepat. Dia langsung berbalik arah kembali setelah mendapatkan telpon dari anak buahnya jika terdengar suara barang terjatuh di kamar mereka.

"Bos" ucap mereka.

Winter melihat Karina yang sedang meracau sembari mengeluarkan air mata, dia mendekat dan duduk di pinggir kasur.

"Pergilah" ucap Winter.

Di pengelihatan Karina, dia sedang berdiri di sebuah ruangan gelap sendirian. Sembari memegang boneka yang sudah usang dan buntung tangannya. Dia melihat sekelilingnya, mencari orang yang bisa dia tanya. Tapi tidak ada siapapun.

Apakah narkoba ini membuatnya berhalusinasi?

Karina menangis karena rasanya sangat hampa dan membuatnya sedih, ini mengingatkannya pada masa lalunya yang kosong dan menyedihkan.

Lalu terlihat seorang wanita berdiri di kegelapan, Karina tidak bisa melihat wajah orang itu karena terlalu gelap hingga dia tidak melihat apapun. Lama kelamaan dia melihat wajah orang itu, kenapa wajahnya sama seperti ibunya? Itu adalah ibunya.

Tapi ibunya menatapnya dengan tatapan dingin dan benci, seolah-olah Karina adalah seorang penjahat. Karina mundur karena tatapan orang yang mirip dengan ibunya itu sangat menusuk hingga kedalamnya. Dia berlari secepat mungkin disana.

"K...."

"A..."

"Karina!!!" Teriak Winter.

Karina membuka matanya perlahan, dengan pandangan yang buram dia bisa melihat wajah Winter.

"Baiklah, tetap bersamaku! What the hell, apa yang terjadi" ucap Winter sembari melihat keadaan Karina.

Lalu tak sengaja narkoba yang ada di saku pakaian Karina keluar dan Winter melihatnya.

Winter membawa bungkusan narkoba itu dan menciumnya. Dia langsung melotot kaget dan menatap Karina disana.

"Dimana kau mendapatkan ini!!!" Teriak Winter marah.

Winter menarik tangan Karina dengan kasar hingga dia terduduk diatas kasur. Winter mencengkram dagu Karina erat dan menunjukkan bungkusan narkoba itu.

"Dimana kau mendapatkan ini?! Jawab aku!! Karina Salvatrucha!!!" Teriak marah Winter.

Bagaimana bisa Karina mendapatkan narkoba ini? Apakah seseorang didalam mansion memberikannya pada Karina?

"Aku kedinginan..." Ucap Karina.

Winter menghela nafasnya dan memeluk Karina sembari menepuk-nepuk punggung Karina.

Tiba-tiba Karina memegang kerah jas Winter dan menatap winter dengan wajah yang terlihat kesakitan dan sedikit...

Seksi?

"Dingin... Dingin sekali Winter..." Ucap Karina.

Tangan Karina turun hingga membuka kancing kemeja Winter satu persatu dan memeluk pinggang Winter lalu membuka bra winter.

Winter hanya diam sembari menatap Karina dengan dingin.

"Dingin..." Ucap Karina.

Karina memegang payudara Winter lalu mengemutnya. Dengan keadaan sadar atau tidak Karina melakukan hal yang selama ini dia hindari.

Saliva Karina membasahi puting payudaranya, sangat banyak.

"Dengarkan ini baik-baik, Karina. Aku tidak menyukai ini, kau melakukan kesalahan besar sekarang" ucap Winter lalu mencium Karina.

Winter turun ke leher Karina dan mengecup leher yang sangat putih dan lembut itu. Karina mengadahkan kepalanya keatas untuk memberikan ruang bagi Winter.

Karina memang sudah terpengaruh oleh narkoba tadi, tubuhnya sangat panas sekarang.

Winter menaikkan pakaian Karina keatas dan membuka ikatan bra istrinya itu, dia langsung mengemut puting payudara Karina.

"Haaa... Nghhh..."

Karina mengangkat tangannya keatas dan menekan kepala Winter untuk lebih menghisap putingnya itu.

Winter mengigit payudaranya.

"Ahhh!"

Perlahan, Winter turun kebawah sembari terus mengecupi seluruh tubuh Karina hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"Ahh mmmm ahhh nghh"

Dan winter sampai didepan vagina Karina, dia membuka rok dan celana dalam Karina lalu melihat vagina Karina yang sudah sangat basah itu.

"Karina, seharusnya kau tidak melakukan ini... Kau membuatku marah dengan membeli barang haram sialan ini..." Ucap Winter.

Winter membuka paha Karina dan mulai memasukkan lidahnya kedalam lubang vagina Karina.

"Ahhhh~ w-winter! Ahhh"

Karina terus mendesah keenakan sementara Winter masih memasang wajah datarnya dibawah sana. Beberapa saat kemudian Karina sampai, sangat banyak.

Karina memegang rambut Winter dan winter menatapnya.

Sangat dingin.

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang