SIDE STORY: JAYDEN, KAYDEN & SKY (1)

2.7K 195 3
                                    

Halo semuanya!
Sorry baru nongol wkwk;v seperti yang sudah aku sebutkan di bab sebelumnya, bakal ada side story tentang ketiga anak winter dan Karina! Dan hari ini bagian 1 sudah aku publikasikan┌(・。・)┘♪

Dan untuk sekarang kita ganti genre ke bxb dulu ygy😉 untuk side story Jazlyn masih sama dengan emak bapaknya, gxg. Karena sudah kalo ceritain satu-satu, ya udah aku buat twin bro kita satuin aja jadi threesome biar cepet WKWK 😭🙏

Jangan lupa vote dan enjoy bacanya~

.

.

.

Setelah mengadakan rapat dan mengumumkan jika kedua putranya yang akan melanjutkan bisnis, Winter dan Karina langsung pergi ke Korea keesokan harinya.

Jayden dan Kayden pergi ke bar waktu itu untuk menemui klien pertama mereka.

"Orang itu belum datang? Cih, lama sekali" ucap Jayden.

Diluar sana, terdengar suara ketukan pintu. Ternyata anak laki-laki waktu itu datang sembari membawa troli berisi minuman dan camilan.

Anak itu sedikit terdiam melihat saudara kembar itu, kenapa Jayden dan Kayden terlihat begitu tampan?

Anak itu sedikit terdiam melihat saudara kembar itu, kenapa Jayden dan Kayden terlihat begitu tampan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untung dia memakai masker, jika tidak maka rona merah yang ada di wajahnya pasti akan terlihat.

"Kenapa kau memakai masker?" Ucap Jayden.

"A-ah... Tidak ada, hanya ingin" ucapnya.

"Disini sangat pengap, buka saja" ucap Kayden.

Bagaimana ini?
Jika dibuka maka luka itu akan terlihat...

"Aku harus kembali, masih banyak pekerjaan. Silahkan nikmati minuman dan camilannya!" Ucapnya lalu langsung kabur begitu saja.

"Ada apa dengannya? Apakah aku terlalu kasar tadi?" Ucap Kayden.

Lalu masuk seorang pria dan beberapa orang mengikuti pria itu dibelakang.

Sepertinya klien mereka datang.

"Anda sedikit terlambat. Apakah jalananya sangat macet?" Ucap Jayden.

"Ada urusan sebentar. Sebelumnya kenalkan namaku Erik, mentri pertahanan Rusia" ucap Erik.

Hm? Mentri pertahanan? Menarik.

"Kesepakatan apa yang ingin kau tawarkan, tuan mentri?" Ucap Kayden.

"Kiriman pasokan senjata api terbaru akan datang 3 hari lagi, dan itu melalui jalan daerah yang rawan. Aku tidak bisa menempatkan prajurit disana karena kebijakan pemerintah daerah disana, jadi aku ingin kau mengawal rombongan truk berisi pasokan senjata api itu sampai ke Moskow dengan selamat" ucap Erik.

"Kau bisa memakai pesawat jika tidak ingin repot-repot" ucap Kayden.

"Sudah, tapi senjata-senjata itu meledak entah kenapa saat pesawat mulai terbang. Itulah kenapa kamu memakai jalur darat" ucap Erik.

"Apa yang kami dapatkan?" Ucap Jayden.

"Aku akan memberikan senjata terbaru itu untuk Salvatrucha dan beberapa kebebasan di area militer" ucap Erik.

Jayden menatap Kayden.

"Senang berbisnis denganmu, mentri" ucap mereka berdua.

Setelah selesai, mereka duduk kembali dan minum bersama. Tapi mentri itu harus kembali bertugas dan tidak bisa berlama-lama.

"Oh iya, tadi Jazlyn bilang akan pergi kemana?" Ucap Jayden.

"Taman kota" ucap Kayden.

"Kirim beberapa orang untuk mengikutinya, jika anak itu lecet maka kita yang akan mati" ucap Jayden.

"Kau benar, pasti banyak laki-laki yang akan mengejarnya. Adik kita itu sangat cantik seperti ibu" ucap Kayden.

Lalu masuk lagi anak tadi membawa pesanan mereka, 1 botol wine. Dan dengan masih memakai masker hitam disana.

"Ini pesanan kalian" ucapnya pelan.

Kenapa suaranya begitu pelan?

"Kau baik-baik saja?" Ucap Kayden.

"Ah, nee. Aku baik-baik saja" ucapnya.

"Kenapa kau berbicara bahasa Korea? Kau orang Korea?" Ucap Jayden.

Mendengar itu, lagi-lagi anak itu terlihat panik. Dengan cepat dia undur diri karena takut disana.

Tapi saat akan melewati pintu, kepalanya begitu sakit. Seperti dihantam batu besar beberapa kali.
Dia memegang kepalanya.

"Ada apa dengan anak itu" ucap Kayden.

BRUK!

"EHHH ALAMAK!!!" ucap Kayden kaget.

Jayden berdiri dan berjalan kearah anak itu. Dia membuka masker anak itu dan terkejut melihat wajahnya.

"Ada apa?" Ucap Kayden mendekat.

Kayden juga ikut terdiam disana.

"Kenapa wajah anak ini babak belur?" Ucap Kayden.

"Tidak tahu, cepat siapkan bantal itu. Dia tidak bisa tiduran disini terus, dingin" ucap Jayden.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya anak itu terbangun. Jayden dan Kayden sedang merokok sembari mengobrol dengan bahasa kurang pantas didengar itu🙏

"UKHUK! UKHUK! UKHUK!" anak itu terbatuk karena asap rokok.

"Matikan rokoknya" ucap Jayden.

"Kau, bocah. Ada apa dengan wajahmu itu?" Ucap Kayden.

Terlihat jika anak itu terkejut sembari memegang wajahnya, dia sedikit meringis ketika menyentuh bagian memar didekat mulutnya.

"Berikan dia air" ucap Jayden.

Kayden mengangguk dan memberikan air padanya.

Saat sedang minum, terlihat anak itu berkaca-kaca dan menangis disana. Membuat kedua pria itu kaget.

"Apa yang kau campurkan sialan!" Ucap Jayden pada Kayden.

"Apa?! Aku tidak mencampurkan apapun brengsek" ucap Kayden.

"Lalu kenapa dia menangis seperti itu?!" Ucap Jayden.

"T... Terimakasih... Terimakasih banyak" ucapnya.

"Ada apa denganmu?" Ucap Kayden.

"HUWAAAAAAAAAAAAA" tangisnya kencang.

"ANJIR!!!" teriak Kayden kaget.

Jayden memukul bibir Kayden yang terus berteriak sedari tadi, membuat telinganya tambah sakit disana. Anak sulung itu berdiri dan mendekat kearah anak itu dan mengangkat tubuhnya, sangat ringan.

Jayden duduk di sofa dan mendudukkan anak itu diatas pahanya lalu menaruh kepala anak itu pada bahunya.

"Bro, aku juga mau..." Ucap Kayden.

"Diamlah!" Ucap Jayden.

"Sudah tenang?" Ucap Jayden pada anak ini.

Dan anak itu hanya mengangguk.

"Siapa namamu?" Ucap Kayden.

"Sky..." Ucapnya pelan.

"Apa?" Ucap Kayden tidak kedengaran.

"Namaku Sky" ucap Sky.

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang