BAB 17

6.9K 440 3
                                    

Karina bangkit dan memeluk Winter sembari terus menciumnya. Winter tidak membalas dan menutup mulutnya, sedangkan Karina sudah menjilati bibir dan wajahnya.

"Haaa.... Haaaa....."

Tubuh Karina bergetar hebat disana.

Winter didorong Karina hingga dia bersandar pada kepala ranjang. Karina membuka celana winter dan mengeluarkan penis Winter.

Karina menjilat dan mengecup miliknya dengan bibir panas Karina. Winter mulai memanas, dia melihat Karina yang menangis sembari bermain dengan penisnya itu.

Dibawah sana, Karina mencoba memasukkan penis Winter kedalam mulutnya. Tapi karena terlalu besar, Karina tidak bisa memasukkannya dan hanya kepala penisnya saja yang masuk kedalam mulutnya.

Karina terbatuk-batuk setelah mencoba memasukkannya.

Winter menatap dingin Karina. Dia mengangkat tangannya dan memegang kepala Karina, dia langsung menekan kepala Karina hingga mulutnya yang sedang berusaha memasukkan penisnya itu langsung masuk.

"Mmmhhhhh!!!!!!"

Karina mengadahkan kepalanya keatas dengan mata melotot dan air mata, penis Winter bahkan sampai di tenggorokannya.

"Ummphhhh"

Setelah beberapa saat, Winter melepaskan tekanan tangannya pada kepala Karina. Karina langsung menarik mulutnya dan langsung terbatuk dengan hebatnya.

Winter menatap Karina yang sedang menghirup udara dengan rakusnya. Raut wajah marah masih ada di wajahnya.

Setelah menata Karina lama, dia menghela nafasnya. Winter melepaskan seluruh pakaian Karina serta dirinya.

Saat kemejanya dibuka, terlihat tato khas Salvatrucha di punggungnya. Tato kebanggaan orang Rusia.

Winter membuka kedua kaki Karina dan memposisikan penisnya didepan lubang vagina Karina.

Tanpa pelicin ataupun foreplay terlebih dahulu dia langsung menghentakkan pinggulnya hingga penisnya masuk sepenuhnya.

"Akhhhhhhhhhh!!!!"

Didalam masih sangat sempit.

Membuat winter harus menggerakkan giginya saking sempitnya didalam sana.

"Ahhh ahh ngh ahhh"

"Nghhh yeahhh ahhhh ahhhh"

Karina menatapnya dengan tatapan kosong dan berbicara dengan nada datar serta air mata yang keluar dari matanya.

"Terlalu pelan..."

"Cepat... Lakukan ini dengan cepat" ucap Karina.

"Fuck!" Teriak Winter.

Winter langsung bergerak cepat. Membuat Karina tersentak dan mendesah dengan kerasnya disana.

"Ahhh! Ah! Nghhh! Hnnghh!!"

Winter menekan kaki Karina hingga menyentuh tubuh Karina lagi, itu memudahkannya bergerak.

Hanya terdengar suara desahan Karina didalam sana, Winter hanya menggerakkan giginya untuk menahan desahannya.

Jujur, ini memang nikmat tapi Winter tidak ingin melakukannya saat Karina dibawah pengaruh narkoba seperti ini, dia masih marah pada Karina.

"Ahhh winterhh ahhh"

Winter memegang kedua payudara Karina dan mengemut puting payudara kanan Karina. Satu tangannya memelintir puting payudara kiri Karina tanpa berhenti menggerakkan pinggulnya dibawa sana.

"Ahh! Agghhhh! Ahhh... Haaa...."

Winter memegang kedua kaki Karina dan membalikkan tubuh Karina hingga Karina menungging sekarang.
Winter memegang pinggangnya dan langsung bergerak lagi.

"Hnnghh!!!!!"

"Ahhh... Uwaahhh!!! Ahhh nghh!!!"

Karina membuka matanya dan menatap keatas, ibunya masih berdiri didepannya dan menatapnya dengan sangat dingin sekali.

Ada apa ini?

Karina merasa tubuhnya aneh. Perasaan aneh terus datang padanya. Dia juga takut sekarang...

Dia melihat kebelakang dan menatap winter yang sedang bergerak. Kenapa didalam pengelihatannya, winter seperti seorang monster?

Monster yang akan memakannya hidup-hidup.

Karina mencengkram seprai dan merangkak maju menjauh dari Winter, membuat sang dominan menghentikan gerakannya.

Dia harus pergi!

Dia akan mati dimakan!

Winter memeluknya dari belakang.
"Karina!!!!!" Teriak winter keras.

Dan dia tersadar.

"Aku takut.... Aku takut...." Ucap Karina.

Lagi-lagi Winter menggerakkan giginya, dia langsung membalikkan tubuh Karina hingga berada di posisi semula.

"Brengsek... Karina... Kenapa..." Ucap Winter.

Dia bergerak lebih cepat hingga membuat Karina akan sampai.

"Ahhhhh!!!! Gghhhh! Ahhhh!!"

Mereka keluar bersamaan. Winter mengeluarkan penisnya dan spermanya mengenai dada hingga perut Karina.

Winter memegang perut Karina yang terdapat spermanya itu lalu mengelusnya.

Saat Karina sedang diam, winter memasukkan kembali penisnya kedalam vaginanya dan bergerak.

"Ahh nghhhhh ahhhh"

Karina menatap tato ular yang ada di lengan kanan Winter, ular hitam kecil tapi terlihat menakutkan. Karina melihat ular itu berubah menjadi besar dan akan menerkam dirinya.

Spontan dia langsung berteriak dan menutup matanya.

Tapi winter menarik tangannya dan mendekat kearah Karina. Dia mencium Karina dan menatap Karina yang sedang ketakutan itu.

"Jangan menutup matamu, terus lihat aku" ucap Winter.

Karina menarik tubuh winter dan naik keatas tubuh winter. Dia bergerak naik turun dengan cepat. Winter diam, melihat apa yang dilakukan Karina disana.

"Ahhhh ohhh ahhh ahhh enghhh"

Karina keluar tapi Winter belum.
Karina memeluk Winter dan berbisik di telinga winter.

"Lebih.. lebih... Jika begitu, aku tidak akan berpikir tentang apapun, bergeraklah dengan cepat..."

Winter menekan pinggang Karina kebawah hingga penisnya masuk lebih dalam lagi, membuat submissive mendesah lagi disana.

"Nghhh!"

"Karina, sebut namaku" ucap Winter.

"W-winter..."

"Winter! Winter! Winter!"

Winter menidurkan tubuh Karina lagi diatas ranjang dan bergerak cepat. Dalam beberapa sodokan, Karina langsung keluar lagi.

Dan dia menutup matanya.

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang