S

4.7K 683 95
                                    

Sudah tiga hari Retno dirawat dan sudah tiga hari pula Kareem hanya dapat melihat istrinya dari luar jendela. Retno selalu histeris saat melihatnya dan Prof Nourman melarang Kareem masuk saat Retno sadar, awalnya Kareem menolak keras permintaan Prof Nourman karena dirinya merasa lebih berhak atas Retno daripada lelaki itu. Tetapi akhirnya Kareem memutuskan mengalah saat melihat kondisi Retno yang terus mengalami penurunan. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa istrinya.  Satu-satunya cara yang dilakukan Kareem agar bisa melihat Retno adalah menemui Retno saat istrinya itu tertidur.

"Abah sudah makan? Farihaa bawa makanan untuk Abah dan Prof Nourman." Farihaa duduk disebelah sang ayah sambil membawa dua kota nasi dan minumannya. Kareem hanya melihat sekilas tanpa berminat untuk menyantap makanan yang dibawa oleh putrinya. Sejak Retno dirawat Farihaa dan Ibnu bergantian membawakan makanan untuk Kareem dan Prof Nourman, entah kenapa kedua anaknya berbaik hati pada lelaki yang sudah merebut posisinya saat ini. Seharusnya anaknya itu membiarkan saja Prof Nourman kelaparan. Lagipula Prof Nourman kan bukan anak kecil lagi yang makan dan minum saja harus disiapkan. Kareem pernah protes kenapa anak-anaknya baik pada Prof Nourman, tapi bukannya mendapat pembelaan Ibnu mendiamkannya dan tidak membelikan dirinya makan. Putranya itu hanya membelikan prof Nourman. Kareem makin kesal yang ayah dan suami Retno siapa kenapa profesor itu yang diperhatikan dirinya tidak. Untung saja Farihaa tidak ikut-ikutan memboikot dirinya, kalau semua memihak Prof Nourman bisa-bisa nama kepala keluarga Ibnu dan Farihaa adalah Nourman bukan Kareem padahal Kareem dan Nourman kan beda jauh baik dari segi kecerdasan, kekayaan dan bentuk fisik.

"Abah mau makan apa tidak? Keburu nasinya dingin nanti tidak enak."

"Abah ngga selera makan. Abah kangen ibumu. Apa yang harus Abah lakukan agar ibumu kembali seperti dulu. Abah menyesal, ibumu tidak pernah cerita tentang masa lalunya pada Abah, kalau Abah tahu ibumu pernah mengalami pelecehan sexual, Abah tentu akan berhati-hati dalam menyentuh ibumu."

"Tidak ada yang bisa Abah lakukan.  Abah hanya harus bersabar. Ibu bukan sakit badannya tapi hati dan pikirannya. Farihaa ingin membenci Abah setelah apa yang Abah lakukan pada ibu, tapi Farihaa kasihan lihat Abah sekarang, bahkan sapi Abah lebih mulus, lebih gemuk dan lebih glowing dari abah." Kareem mengusap wajahnya frustasi. Lelaki itu kembali mengintip Retno yang sedang sarapan disuapi oleh prof Nourman. Lelaki tua itu menggantikan tugasnya merawat Retno. Ada kekesalan dan kecemburuan saat melihat Retno merasa nyaman dengan Nourman daripada dirinya yang notabene adalah suaminya. Meski tidak bicara Retno tidak menolak saat Nourman berada didekatnya bahkan  menyuapinya. Lelaki itu tidak sedikitpun beranjak dari sebelah Retno saat wanita itu sadar. Berbeda dengan dirinya yang baru bisa mendekati Retno saat wanita itu tertidur. Bisa apa dirinya dengan wanita yang tidak sadar? Memeluk tanpa mendapat balasan pelukan benar-benar menyiksa. Mau mencium Retno takut Retno tiba-tiba bangun dan kembali histeris saat melihatnya. Yang dilakukan Kareem saat bersama Retno hanya menatapnya. Sesekali mengusap rambutnya dan segera menghentikan aktivitasnya saat Retno terlihat bergerak. Rasanya menyiksa tidak bisa bermanja-manja pada sang istri.  Ini semua gara-gara kecemburuannya pada Roy. Kalau saja lelaki itu tidak membuat ulah pasti istrinya saat ini baik-baik saja. Kareem bersumpah akan membuat perhitungan pada Roy dan Rina.

"Abah makan dulu."

"Bagaimana Abah bisa makan kalau ibumu tidak kenal Abah."

"Abah makan bukan dengan ibu kenal atau tidak. Abah makan pakai tangan. Jadi ibu kenal Abah atau tidak, Abah masih bisa makan. Sudah jangan banyak tingkah seperti anak kecil kehilangan induknya. Kalau Abah sakit bagaimana Abah bisa berjuang mengambil hati dan menyembuhkan trauma hati ibu? Yang ada ibu akan meninggalkan Abah selamanya."

"Kalau ibumu mati Abah mau ikut mati juga. Buat apa Abah hidup kalau ibumu tidak ada disisi Abah. Kami ini sudah berjanji sehidup semati."

"Ck, maksud Farihaa, ibu meninggalkan Abah selamanya bukan karena ibu meninggal. Tapi ibu melupakan kalau Abah itu suaminya, belahan jiwanya. Yang ada dalam pikiran ibu, Abah itu orang jahat yang sudah pemerkosanya." Kareem terkejut dengan perkataan Farihaa. Bagaimana kalau yang dikatakan sang anak menjadi kenyataan. Dirinya tidak bisa kehilangan Retno. Harus ada usaha agar Retno ingat siapa dirinya. Dulu ditinggal Julaikha dirinya bisa melakonkan drama bunuh diri tapi kalau sekarang ditinggal Retno bukan drama bunuh diri lagi yang dia lakukan tapi benar-benar bunuh diri. Kareem beranjak dari duduknya karena tidak tahan dengan ucapan sang anak. Kareem mengabaikan Farihaa yang memanggilnya dan segera pergi dari tempat itu.

Retno (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang