O

6.4K 662 47
                                    

Rina terlihat mondar mandir dikamarnya, apa yang terjadi beberapa hari belakangan membuatnya berfikir ulang bagaimana cara mendapatkan Kareem. Lelaki itu bahkan sama sekali tidak merespon semua pesan atau panggilannya. Satu-satunya hal yang masih dilakukan untuk Kareem dan tidak diabaikan adalah makanan-makanan yang dikirim kepada lelaki itu. Setidaknya makanannya masih diterima, kalau cara terang-terangan tidak mempan, cara halus mungkin bisa dilakukan. Rima menghubungi temannya yang memiliki kenalan orang pintar. Ia harus mendapatkan Kareem bagaimana caranya. Ia sudah mempersiapkan foto Kareem yang dia ambil saat reuni kemarin sebagai media untuk mengirim pengasihan pada lelaki itu lewat makanan yang selama ini dia kirimkan. Kalau didunia nyata Kareem punya pasukan barikade yang solid seperti Pak Gunadi dan istrinya, di dunia Maya tidak mungkin kan Kareem punya pasukan barikade juga, sehebat-hebatnya Kareem pasti lelaki itu punya kelemahan. Kalau secara nyata tidak bisa maka secara kasat mata pasti tembus. Temannya itu sudah pengalaman dalam dunia permistisan jadi kali ini Rina yakin rencananya tidak akan gagal.

Rina juga mencari tahu tentang istri Kareem, saingannya itu ternyata seorang dosen yang cukup terkenal di kampusnya. Ia juga harus menyingkirkan istri Kareem yang menjadi penghalang dirinya untuk bersanding dengan Kareem. Dia akan mengadu domba Kareem dan istrinya, jika salah satu tidak percaya maka akan mudah masuk didalam hubungan yang sudah terbuna. Rina tersenyum, semua rencana matang tersusun dalam benaknya tinggal waktunya eksekusi. Ia tidak ingin menundanya lagi. Kareem harus menjadi miliknya apapun caranya. Jika dirinya berhasil mendapatkan pohon uang kenapa harus menerima uang dari Ibu Gunadi. Rina mengingatkan dirinya agar menghindari wanita itu, instingnya berkata ibu Gunadi ini bisa menghancurkan semua rencananya.

Rina bersiap pergi  ketika ponselnya berbunyi. Ia terkejut mendapati kenyataan anaknya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Bergegas Rina keluar dari rumahnya dan memacu kendaraannya menuju rumah sakit tempat anaknya dibawa. Karena tergesa-gesa, mobil Rina bertabrakan kendaraan lain hingga wanita itu terpaksa harus meminggirkan mobilnya. benturan yang cukup keras membuat mobil yang ditabraknya mengalami ringsek dibagian body. Rina menghampiri pemilik mobil yang dia tabrak dan terkejut saat tahu pemilik mobil adalah Kareem. Hanya satu yang terlintas dibenaknya saat ini, memanfaatkan situasi yang ada untuk membuat Kareem terjerat padanya.

"Ka-reem." Tubuh Rina terkulai lemas saat sudah ada dihadapan Kareem. Lelaki itu terkejut dengan apa yang terjadi  hingga tidak sadar bahwa wanita yang dihadapannya adalah Rina. Baru setelah Rina menyebut namanya dan tiba-tiba tubuhnya luruh begitu saja, Kareem dengan sigap menahannya agar tubuh Rina tidak jatuh ketanah.  

"Tolong!" Kareem meminta tolong, beberapa orang membantunya menggotong tubuh Rina ketepi jalan. Orang-orang menyarankan pada Kareem agar Rina dibawa kerumah sakit, tak ingin membuat masalah lebih lanjut dengan Rina, Kareem meminta bantuan orang-orang agar mereka saja yang membawa Rina ke rumah sakit dengan memberi mereka uang.

"Kareem, tolong anak saya." Rina yang mendengar semua percakapan orang-orang itu segera tersadar dari pingsan pura-puranya. Ia tidak ingin diantar orang-orang yang ada disana. Ia ingin Kareem sendiri yang mengantarnya kerumah sakit. Kapan lagi dirinya bisa bicara dengan lelaki yang selalu menghindarinya ini, apalagi saat ini Kareem seorang diri, biasanya lelaki ini selalu bersama sopir atau asistennya.

"Ibu kenal dengan bapak ini?"

"Wah sudah kenal ternyata, sudah pak silahkan bapak bawa ibu ini ke rumah sakit." 

"Iya pak, nanti mobilnya si ibu kami bawakan ke rumah sakit." Atas desakan orang-orang yang ada di tempat kejadian, Kareem tidak bisa berkutik, ia terpaksa membawa Rina ke rumah sakit dan menolong wanita itu. Kareem bukan orang yang tega apalagi tidak bertanggungjawab. Ia sengaja menghindari Rina untuk meminimalisasi resiko wanita itu bertingkah yang tidak-tidak. Melihat gelagat Rina yang ingin merusak rumah tangganya Kareem cukup waspada. Sepertinya pak Gunadi tidak berhasil membuat mantan kekasih jaman dahulu kala menyerah untuk mendekatinya. Dia tidak tahu dengan jelas apa motif Rina sebenarnya, jika hanya untuk membayar hutang seharusnya wanita itu menerima tawaran ibu Gayatri, tapi ternyata Rina menolak. Kareem menghela nafas panjang, mau tidak mau dia membawa Rina kerumah sakit, daripada jadi pergunjingan warga. Sepanjang jalan keduanya terdiam hingga akhirnya membuka suara.

Retno (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang