T

4.8K 673 53
                                    

Selamat menyambut hari Senin teman-teman...
Retno update sedikit saja yaaa untuk penambah semangat beraktivitas dihari senin besok.

Happy riding bestieeee 👏👏👏

**************************************

Kareem baru saja akan menutup pintu mobilnya ketika dia melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Meski dirinya sudah lama tidak bertemu orang itu tapi Kareem masih ingat wajah mantan istrinya yang dengan tidak tahu dirinya mencium sang istri. Kareem segera keluar dari dalam mobil diikuti tatapan mata keheranan Brama. Belum sempat Brama mencegah dia sudah melihat Kareem dengan brutal menghajar Roy.

"Gara-gara kamu Retno masuk rumah sakit!" Kareem meninju wajah Roy hingga berdarah.

"Dasar mantan ke gatelan! Mati saja kamu" Sebuah pukulan kembali mendarat di sudut bibir Roy hingga membuat bibir lelaki itu robek. Roy yang terkejut dengan serangan mendadak tidak sempat mengelak.

"Apa-apaan"

Bhugh bhugh

Belum sempat Roy menyadari siapa yang sudah memukulnua dua buah pukulan kembali mendarat di perutnya.

"Kareem hentikan!"

"Rasakan ini!" Tak ingin mati sia-sia ditangan Kareem, Roy balas memukul Kareem. Perkelahian keduanya menjadi tontonan. Kareem mengamuk seperti sapi yang terluka. Ia tidak memberi kesempatan sama sekali pada Roy untuk membalas.

Dor!

"Hentikan perkelaian atau kami akan bertindak tegas!" Baik Kareem dan Roy saling menghentikan adu tinju mereka ketika suara balon meletus terdengar. Keduanya shock melihat seorang anak kecil yang menangis karena balon yang dipegangnya meletus. Baik Kareem dan Roy berfikir itu senjata yang ditembakkan dari pistol polisi.  Belum sempat keduanya sadar dari keterkejutannya,  empat orang polisi datang mengamankan keduanya karena membuat keributan ditempat umum membuat Brama yang menyaksikan semua itu hanya memijit pelipisnya. Kedua orang yang sedang berkelahi itu segera digelandang ke kantor polisi yang hanya berjarak lima puluh meter dari tempat kejadian. Brama tersenyum miris, kedua lelaki yang tidak lagi muda usianya berhenti karena mengira ada tembakan peringatan dari polisi, siapa sangka mereka berhenti karena balon anak-anak yang meletus. Yang tidak mereka sadari keduanya berkelahi tidak jauh dari kantor polisi. Brama menghela nafas berat. Ini benar-benar peristiwa terkonyol yang dia alami. Untuk pertama kalinya dirinya berurusan dengan polisi karena perkelahian. Anaknya Haryo itu nakal tapi tidak pernah ditangkap polisi karena kepergok berkelahi. Tapi gara-gara Kareem dirinya harus berurusan dengan polisi, mau tidak ditolong, Kareem itu  sahabatnya tapi kalau ditolong dirinya yang tidak punya muka, seorang Brama Tejokusumo berteman dengan kriminal.

Brama mengeluarkan ponselnya menghubungi seseorang yang bisa mengatasi masalah tanpa masalah. Gunadi Dharmahadi mengangkat panggilannya di dering ketiga.

"Ha-"

"Kareem ditangkap polisi. Saya tunggu pak Gun di kantor polisi sekarang!"

"Apa?! Kenapa Kareem ditangkap polisi? Kok bisa?"

"Pak Gun kesini dulu, nanti saya ceritakan." Brama memutuskan panggilan tanpa mendengar jawaban Gunadi. Lelaki itu kemudian berjalan menuju kekantor polisi.

"Pak Brama? Ada yang bisa kami bantu, pak?" Seorang polisi menyapa Brama, sudah Brama bilang kan dirinya malas berurusan dengan pihak kepolisian karena Brama cukup terkenal dikalangan aparat negara itu.

"Saya datang untuk teman saya." Brama menunjuk kearah Kareem dan Roy. Kedua lelaki itu sudah dimintai keterangan tapi yang terjadi adalah adu mulut diantara keduanya. Untung kedua tangan mereka di borgol hingga hanya lidah keduanya yang bersilat dengan kata-kata provokasi dan saling menghujat, sedangkan tubuh keduanya dia tidak bisa bergerak.

Retno (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang