[7] Secret

2.6K 388 2
                                    

Harry's POV

Aku, Nina dan Taylor berada di mobil menuju rumahku, rumahku dan Nina.

Aku sungguh tidak enak hati pada Nina. Sekarang ia duduk di kursi penumpang belakang karena Taylor yang memintanya, mungkin lebih tepat Taylor yang menyuruhnya. Dan aku juga tidak bisa menolak.

Taylor adalah kakak kelasku saat SMA dulu. Dia wanita pertama yang mampu membuatku jatuh cinta. Namun ia tak membalas cintaku, dulu. Ia hanya menganggapku seperti adiknya. Sejujurnya aku telah mulai melupakannya. Namun kami bertemu lagi dan aku mulai mengingat-ingat masa laluku lagi.

Ini sungguh menjengkelkan.

Selama perjalanan, Taylor banyak bicara denganku sedangkan Nina hanya diam. Sesekali ku lihat dari pantulan kaca, Nina hanya melirik Taylor lalu membuang pandangannya ke luar kaca.Aku tahu Nina benci ini.

Sesampainya di rumah, kami langsung masuk dan Nina membuatkan minuman untukku dan Taylor lalu ia masuk ke kamarnya. Aku jadi makin tidak enak hati padanya.

Taylor duduk di sofa yang sama denganku dan tubuhnya menghadapku.

"So, ceritakan, bagaimana kau bisa menikahinya?" tanya Taylor. "Yang ku tahu, kau adalah flirt boy." sebuah senyuman tergambar di bibirnya.

"Orang tua kami yang memaksa. Tapi tolong jangan katakan ini pada siapa pun." jawabku sedikit khawatir.

Taylor terlihat terkejut. "Oh begitu. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun. Jangan khawatir."

"Thanks."

Tiba-tiba saja suasana menjadi hening, Taylor tak mengatakan apapun untuk waktu yang cukup lama. Ia terlihat seperti sedang berpikir keras.

"Apa kau mencintainya?"

Pertanyaan itu terlontar dari bibir Taylor. Aku tak mampu menjawabnya, ini sulit. Aku tidak mungkin mencintainya.

Jujur, "Aku tidak tahu."

Taylor terkekeh. "Tidak mungkin kau tidak tahu. Katakan saja. Ya atau tidak?"

"Aku tidak tahu." kataku lagi.

"Oh ayolah, Harry. Tidak mungkin kau-"

"Aku tidak tahu, Tay! Jangan paksa aku untuk menjawab ini!" ucapku dengan lantang.

"-mencintainya." lanjut Taylor.

Apa maksudnya? Tidak mungkin aku -mencintainya?

"Apa maksudmu?" aku mulai mengerutkan kening.

Taylor memutar bola matanya. "Tidak mungkin kau mencintainya, Har." ia menatapku sekarang. "Kau masih mencintaiku 'kan?"

Aku terdiam.

Jangan buat aku menyukaimu lagi, Tay.

"Aku cinta pertamamu 'kan?" Taylor menatapku dalam.

Apa Taylor mencoba menggodaku? Aku tidak bisa seperti ini.

"Tay, aku sudah menikah." jawabku mencoba untuk tegas.

Taylor tersenyum. "Har, jujur saja. Sebenarnya aku menyukaimu. Maafkan aku karena dulu aku tak bisa membalas perasaanku padamu, aku telah bersama dengan John saat itu." ia makin mendekatkan posisi duduknya denganku. "Kita bisa mulai semuanya dari awal lagi, Har."

Aku diam, mencoba mencerna kata-katanya.

"Kini aku telah sendiri." lanjutnya.

Ini sungguh kesempatan emas, tapi ...

***

Nina's POV

"Kini aku telah sendiri." lanjut Taylor.

Kenapa Harry diam saja setelah Taylor mengatakan itu? Apa ia sedang tersenyum dan menerima saran dari Taylor, untuk mrmulai semuanya dari awal? Atau ia tahu bahwa aku berada di balik dinding tangga, menguping pembicaraannya dengan Taylor sedari tadi?

Ayolah, Harry. Katakan sesuatu!

"Apa kau yakin?" suara serak yang ku nantikan pun terdengar.

"Aku sangat yakin, Harry. Kenapa tidak?" balas Taylor.

Lalu terdengar suara bisikan. Aku tak mampu mendengarnya. 

Namun kata-kata Taylor seakan memberiku petunjuk. "Iya, Harry. Aku mengerti. Kita bisa rahasiakan ini."

Deg!

Harry, kau sungguh menyakitiku! Aku tidak percaya ini. Tapi aku merasa... cemburu?




Don't Forget Where You BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang