[27] Welcome To The Beginning

2.2K 356 0
                                    

Nina's POV

Aku masih tak dapat mempercayai apa yang kini tengah ku lihat.

Rasanya seperti diriku sedang melihat mayat yang baru saja bangun dari mati surinya. Tentu. Empat bulan menunggunya bangun dari koma bukanlah waktu yang mudah dan singkat.

Aku semakin mendekatinya. "Harry?" air mataku mengalir deras saat ini.

Harry menoleh padaku dan mengerutkan keningnya seperti orang kebingungan.

Aku menyentuh kedua pundaknya dengan kedua tanganku dan ia terlihat semakin bingung.

"Apa yang sedang kau lakukan, Nin?" ucapnya dengan nada tinggi.

Aku terguncang mendengar ucapannya dan nada tingginya. Terdengar persis seperti dulu ketika kami baru berumah tangga.

Selama empat bulan ini, bukan suara semacam itu yang ku harapkan saat ia bangun dari koma.

Sedetik kemudian seorang dokter dan perawat masuk ke ruangan. Mereka terlihat sedang terburu-buru.

"Nona Styles, kau bisa menunggu keluar sementara kami memeriksa keadaannya." kata sang dokter tergesa-gesa.

Si perawat pun menuntunku keluar ruangan lalu ia masuk kembali dan mengunci pintu ruangan Harry.

Aku duduk di kursi tunggu di lorong yang sepi ini dan segera mengeluarkan ponselku.

Menemukan kontak Anne, aku segera menghubunginya. Aku menyuruh datang ke rumah sakit sekarang dan menghubungi yang lainnya karena Harry telah sadar.

Aku menunggu dokter dan perawat yang tengah memeriksa keadaan Harry.

Aku tak menyangka, kejadian di film-film romantis yang baru saja iseng kucoba pada Harry, bekerja dengan baik. Harapanku yang tinggi ternyata membuahkan hasil.

Benar, bukan? Keajaiban baru saja terjadi di kisah cintaku dan Harry.

Oh, aku ingin mendekapnya dalam pelukanku sekarang. Aku ingin menciumi bibirnya sekarang.

Setengah jam kemudian Anne dan Gemma sampai dan datang menghampiriku.

Oh, mereka tidak berdua. Ada Kendall membuntuti mereka di belakang. Dan oh, mereka tidak menghampiriku, melainkan menghampiri pintu ruangan Harry. Tanpa menegurku.

Anne pun memutar kenop pintunya.

Aku memutar bola mataku. Ugh, dasar sok tahu.

Gagal membuka pintunya, Anne beralih padaku. "Mengapa pintunya terkunci?"

Gemma dan Kendall pun menatapku.

"Ada dokter dan perawat yang sedang memeriksanya di dalam. Mereka yang menguncinya."

Dengan itu Anne, Gemma dan Kendall saling bertatapan lalu mereka ikut duduk di kursi lainnya.

Kami semua saling terdiam selama menunggu.

Ingin rasanya aku menanyakan di mana Dad berada, tapi aku malas menanyakannya dengan mereka.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara kenop pintu dan keluarlah sang dokter beserta perawatnya.

Kami berempat ―Aku, Anne, Gemma dan Kendall― berdiri menghampiri dokter.

Dokter menghela napas panjang. "Sebelumnya mohon maaf," oh tidak. Aku mulai mencium kabar buruk dari suaranya. "Seharusnya aku memberitahu kalian tentang ini dari awal."

"Apa maksudmu?" tanya Anne khawatir.

"Kepala Harry terbentur keras akibat kecelakaan itu dan menimbulkan luka yang cukup dalam hingga mengharuskan kami menjahitnya saat itu. Dan sebenarnya saya telah memprediksikan bahwa benturan itu akan mengakibatkan ini."

"Mengakibatkan apa?" tanyaku dengan menekan suaraku.

"Harry mengalami lupa ingatan," bunuh aku sekarang. "namun tidak total. Ia hanya melupakan beberapa bulan terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi."

Aku merasakan sakit di bagian kepalaku. Aku pun berjalan mundur hingga punggungku menabrak dinding. Aku tak tahu bagaimana ekspresi Anne, Gemma dan Kendall saat ini. Aku tidak mempedulikannya.

Aku merasa mataku memanas sekarang. Air mata tak dapat ku bendung lagi.

"Setelah ku periksa tadi, aku mendapatkan informasi." suara dokter terdengar lagi. "'Aku dijodohkan dengan seseorang bernama Nina. Dan besok aku terpaksa harus menikahinya.' Itulah yang ia katakana saat aku menanyakan apa yang dapat ia ingat.

Tak ingin mendengar apapun lagi, aku menutup telingaku dengan kedua tanganku. Lebih baik bunuh saja aku sekarang daripada harus menerima kenyataan bahwa yang terakhir Harry ingat hari ini adalah satu hari sebelum pernikahan kami.

Aku masih ingat betul bagaimana sikap Harry saat itu. Ia sangat cuek padaku, membenciku, dan jangan lupakan, ia masih mencintai Kendall di hari itu.

Itu artinya, Harry mencintai Kendall saat ini.




Don't Forget Where You BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang