Nina's POV
Sudah satu minggu Harry dalam keadaan koma dan tak kunjung ada perubahan. Demi tuhan, aku sangat merindukannya. Aku merindukan sifat keras kepalanya, lesung di pipinya, seringaiannya, suaranya, dan semua tentangnya.
Kesinisan Anne dan Gemma semakin jadi ketika Kendall datang. Entah hasutan apa yang Kendall berikan pada mereka sehingga mereka terlihat seperti membenciku.
Aku belum menghubungi Alex maupun Liam untuk memberitahukan keadaan Harry saat ini. Bahkan aku tak memikirkan dimana ponselku. Mungkin kutinggal di rumah. Entahlah, aku lupa.
Yang kupikirkan saat ini adalah berdoa untuk kesembuhan Harry. Saat ini aku ingin memeluknya, mencium bibirnya, bahkan bercinta dengannya sekalipun. Oh, aku sungguh merindukannya.
Ini sangat berbeda ketika aku meninggalkannya beberapa hari yang lalu. Rindu yang kurasakan pun sedikit aneh.
Kali ini tubuh Harry berada di dekatku, tapi aku tak bisa melakukan apapun dengannya. Itu sungguh menyakitkan.
Harry, bangunlah. Aku membutuhkanmu sekarang. Aku berkata dalam hati sambil terus menatapnya dan menggenggam tangannya. Hanya itulah yang mampu kulakukan selama seminggu ini.
Tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan. Anne.
Ia berjalan menghampiriku. "Nina, sebaiknya kau pulang. Bersihkan dirimu. Sudah tiga hari ini kau tidak istirahat."
Oh ia peduli padaku.
"Aku masih ingin di sini, Anne. Aku baik-baik saja." Aku mengangguk untuk meyakinkannya.
"Tidak, tidak. Sebaiknya kau pulang dan istirahat. Besok kau bisa datang lagi. Aku tidak ingin kau sakit. Bayangkan jika kau sakit, siapa yang akan mengurusmu?" kata Anne dan aku menatapnya bingung.
Tunggu, ini sebuah bentuk kepedulian atau ...
"Aku tak bermaksud mengusirmu."
Dengan segera aku bangkit dari kursi. "Ya, ya. Aku mengerti. Aku akan segera pulang." Katyaku dengan cepat.
Aku langsung menyambar tasku dan pergi keluar ruangan.
Di sana hanya ada Gemma.
Aku berjalan melewatinya tanpa sepatah kata pun.
Di luar rumah sakit, aku langsung mencegat taksi dan pulang.
Mengapa Anne sangat ingin aku pulang? Apa ia tidak suka melihatku berada di dekat Harry?
***
Sesampainya di rumah aku langsung membersihkan diri. Lalu aku membuat makan malam untukku.
Ketika aku baru ingin menyuapkan makanan ke dalam mulutku, ku dengar ponselku berbunyi.
Aku pun mengurungkan niatku dan berjalan mengikuti sumber suara.
Ternyata ponselku maish berada di ruang tengah, tempat di mana aku mendapat kabar buruk tentang Harry.
Aku meraih ponselku dan menemukan nama Liam di sana. Dengan segera aku mengangkat panggilannya.
"Nin! Kau kemana saja akhir-akhir ini?!"
"Maaf, aku sangat sibuk. Ada apa?"
"Malam ini PH kita mengadakan pesta seperti biasanya, karena kami akan memulai syuting esok hari. Syuting untuk naskahmu, tentunya."
"Ya Tuhan aku tidak mengetahui itu."
"Aku sudah berkali-kali menghubungimu tapi tak ada belasan. Pestanya akan segera di mulai. Bersiap-siaplah. Aku akan menjemputmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Where You Belong
FanfictionHarry Styles dan istrinya, Nina Styles, berusaha untuk saling mencintai satu sama lain namun selalu terhalang oleh kehadiran orang lain. Ketika mereka mulai berhasil mencapai tujuan mereka, sesuatu menghalangi mereka lagi. Bagaimana cara mereka memp...