16: Uang Panas

1.3K 123 45
                                    

Kamu hembuskan napas kasar sambil mengusap wajahmu yang dibanjiri keringat dingin saat menunggu bus di sebuah halte dekat rumah Sunghoon. Hari ini, kamu harus mendapatkan unit apartemen untuk kamu tinggali setelah keluar dari rumah Sunghoon. Kamu berniat mencari apartemen disekitaran tempatmu bekerja, namun kamu sadar daerah tersebut merupakan daerah elite yang memiliki harga sewa di atas rata-rata. Kamu juga berusaha mencarinya melalui situs pencarian Naver namun tak kunjung mendapatkan harga yang sesuai dengan pemasukan bulananmu. Kamu usap kembali wajahmu dengan kasar sebelum terpikirkan untuk mendownload sebuah aplikasi prostitusi berkedok aplikasi kencan random untuk mendapatkan sejumlah uang dalam waktu cepat.

Kamu tak perduli lagi dengan norma yang berlaku. Dalam pikiranmu saat ini hanya ada dua jalan keluar, yaitu membebaskan Jay dari penjara lalu kembali bersamanya atau mencari uang dengan melakukan praktek prostitusi online tanpa diketahui siapapun. Kamu mulai gelap mata dengan menyampingkan seluruh norma yang berlaku di masyarakat karena bagimu, hidupmu sudah rusak seutuhnya. Apalagi yang mau dipertahankan?

Kamu ingin kembali pada Jay, namun kamu sadar tak semudah itu Jay keluar dari penjara walaupun dirimu sudah mencabut laporan di kepolian. Kamu juga baru teringat, kalau rumah lelaki itu juga dijadikan barang bukti atas kasus yang menjeratnya. Sehingga sambil menunggu proses pembebasan lelaki itu, kamu berniat mencari uang menggunakan caramu sendiri yaitu menjual diri ke beberapa lelaki hidung belang untuk mendapatkan tempat tinggal.

Setelah membuka aplikasinya, kamu mendaftar dan membuat profile menggunakan fotomu sendiri. Tak perlu menunggu waktu lama, sebuah akun bernama "Your baby boy." mengirimkan sebuah pesan untukmu. Kamu lihat, akun tersebut ternyata sudah berteman otomatis denganmu namun kamu tak tahu siapa pemilik akun tersebut. Kamu buka chat yang akun itu kirimkan lalu membalasnya.

Your baby boy
Hai, cantik.
Berapa?

Kamu
100 ribu won

Your baby boy
Mahal sekali.

Kamu
Silahkan cari wanita lain

Your baby boy
Siang ini jam 12, bisa?

Kamu
Bisa, tapi hanya satu jam
Jam dua aku bekerja.

Your baby boy
Kalau sekarang?

Kamu lihat jam di handphone milikmu, masih menunjukkan pukul 9 pagi, bisa-bisanya sudah memesan wanita untuk melayaninya.

Kamu
Bisa

Your baby boy
Datanglah ke hotel Grand Olimpride, kamar nanti aku kabari, aku pesan terlebih dahulu.

Kamu
Baiklah~

"Semudah itu?" pikirmu sambil tertawa pelan. Tak ada lagi kesedihan, rasanya lelah saja menangis tanpa tahu harus berbuat apa untuk mempertahankan hidupmu. Jika tak ada orang yang bisa menolongmu, maka kamu harus berdiri di kakimu sendiri, tak peduli dengan omongan orang lain. Kamu pun langsung memasuki sebuah bus menuju hotel bernama grand olimpride tersebut. Sempat merapikan penampilanmu di sebuah toilet umum, membersihkan area kewanitaan menggunakan pembersih beraroma khusus yang sengaja kamu beli untuk menunjang penampilanmu, tak lupa dengan membeli sekotak kondom sebagai pengaman permainanmu.

Walaupun rasa takut tak bisa kamu pungkiri hadir sebagai pendorong untuk kamu berpikir lagi atas langkah yang ingin kamu ambil, tapi kamu berusaha meyakinkan dirimu sendiri karena keadaannya saat ini sangatlah genting. Kamu bahkan dengan sengaja tak menjawab panggilan yang masuk dari Sunghoon, kamu matikan handphone milikmu setelah menyetelnya untuk hidup kembali pukul setengah 2 siang. Kamu pun beranikan diri memasuki hotel tersebut, naik menuju kamar yang telah dipesan oleh seseorang bernama Your baby boy itu. Setelah menemukan kamarnya, sempat kamu terdiam sambil mengumpulkan keberanian dalam diri.

Kamu hembuskan napas kasar lalu mengetuk pintu kamar hotel tersebut, cukup lama kamu menunggu, hingga pintu kamar itu terbuka dan menampilkan seorang lelaki yang sangat kamu tak sangka akan menjadi pelanggan pertamamu. Lelaki yang memiliki akun bernama Your baby boy itu tersenyum manis ke arahmu yang malah membuatmu terkejut setengah mati. Wajar saja karena sebelumnya kamu tak mengetahui siapa pelanggan pertamamu tersebut, hanya profile kosong yang memesan bahkan tanpa menawar sedikitpun harga yang kamu berikan.

"Bos Jungkook?" tanyamu sampai terbata-bata yang membuat Jungkook tertawa pelan. "Iya, aku pemilik akun Your Baby Boy itu. Masuklah!" pinta Jungkook yang langsung kamu turuti dengan melangkah masuk ke dalam kamar hotel tersebut. Bahkan, kamar hotel yang Jungkook pesan sangatlah besar jika hanya digunakan untuk bermain beberapa jam.

Jantungmu berdegup sangat kencang, apalagi saat Jungkook mengajakmu duduk di sebuah sofa yang berada dalam kamar tersebut. Kamu hanya diam, seraya menundukkan kepalamu sebelum sebuah pertanyaan terlontar dari lelaki itu. "Untuk apa kau membuat akun di aplikasi itu?" tanya Jungkook semakin membuatmu gugup. Kamu sempat menggigit bibir bawah mu sendiri sebelum, "Aku harus mendapatkan uang karena aku tak bisa tinggal di rumah sahabatku lagi." jelas mu tanpa menatap ke arah Jungkook yang terus memperhatikanmu.

Lelaki itu bawa wajahmu agar menatap matanya, "Kau sadar atas apa yang kau lakukan, bukan?" tanya Jungkook yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala. Kamu pun merasa harus menjelaskan perihal ini padanya. "Aku baru membuat akun di aplikasi tersebut dan bos lah yang pertama me-" kamu hentikan ucapan mu saat merasa tak sanggup melanjutkannya. Kamu merasa malu atas kejadian ini, apalagi setelah melihat senyuman di wajah lelaki itu.

"Iya, aku tahu, ada pemberitahuannya makanya aku menghubungimu." ucapan Jungkook itu tak tahu harus kamu respon seperti apa sehingga kamu hanya bisa mengigit bibir bawah mu seraya berpikir untuk melepaskan diri dari situasi tidak mengenakkan ini.

"Jadi, mau mulai darimana?" tanya Jungkook perlahan bangkit dari duduknya untuk mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya. "Ne?" tanyamu refleks untuk memastikan maksud ucapan lelaki itu. Setelah mendapat apa yang ia inginkan, lelaki itu kembali berjalan menghampirimu lalu berdiri di depan tubuhmu seraya membawa wajahmu mendongak guna menatap matanya. Wajahmu saat ini tepat berada depan selangkangan lelaki itu yang mulai tercetak jelas dari celana jeans yang ia kenakan.

Kamu telan ludahmu dengan susah, "Kau lupa maksud kedatanganmu kemari?" tanya Jungkook yang langsung kamu jawab dengan gelengan kepala. "Tidak bos, maafkan saya." ucapmu tanpa sadar meminta maaf atas ketidakpekaanmu tersebut, namun dengan cepat Jungkook menggelengkan kepala sambil membawa ibu jarinya mengelus permukaan bibir merah merona milikmu.

"Saat kita berdua, jangan panggil bos. Panggil saja aku, Daddy." ucap Jungkook yang langsung mengingatkanmu pada lelaki yang mengambil kali pertamamu, seorang lelaki yang pernah menarik seluruh perhatianmu saat kamu harusnya berusaha untuk melepaskan diri darinya.

"Daddy?" panggilmu sukses mengembangkan senyum manis di wajah lelaki itu, "Yang lengkap!" pinta Jungkook langsung kamu turuti begitu saja.

"Jungkook daddy?" detik itu juga, Jungkook menangkup wajahmu lalu membawamu ke dalam lumatan-lumatan penuh gairah, "Fuck, aku sudah tak tahan!" ucap Jungkook langsung mengajakmu bangkit dari duduk mu untuk mendorongmu ke atas kasur. Jungkook buka baju kaos miliknya sebelum ia naik ke atas tubuhmu.

"Jangan malu, mendesah lah yang kencang." bisik Jungkook sebelum membawa sebelah tangannya menangkup wajah cantikmu.

TBC

Awalnya author bingung mau masukin Jungkook atau Domin.

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang