22: Upaya Bunuh Diri

1.1K 125 53
                                    

Kamu berlari kencang menyusuri jembatan mapo untuk mencari keberadaan lelaki yang ingin bunuh diri setelah membaca pesan darimu. Lelaki itu telah berdiri di pinggiran jembatan, menatap mentari di ujung cakrawala yang baru saja menyapa bumi dengan keindahannya.

Disaat yang bersamaan, terlihat seorang lelaki bersurai orange yang tak lain adalah Domin turun dari sebuah taksi tepat di dekat lelaki itu. Domin berjalan mengendap untuk menghentikan niat buruk Sunghoon yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Setelah merasa jarak diantara kalian cukup dekat, kamu berteriak kencang yang mampu mengejutkan Sunghoon di pinggiran jembatan. Pegangan tangannya sempat terlepas sebelum lelaki bersurai orange memeluk tubuh Sunghoon dari belakang guna menahannya. Domin menangis sampai tersedu-sedu sambil merutuki Sunghoon yang hampir terjatuh dari jembatan tersebut.

Tangismu ikut pecah seiring tubuhmu menahan Sunghoon agar tidak terjatuh ke bawah.

"Paboyaa!!!" Kamu mengamuk dengan tangisan yang begitu kencan terdengar. Bahkan, sampai menarik perhatian beberapa pejalan kaki yang tak sengaja melintas di jembatan tersebut.

Namun, bukannya merasa bersalah, Sunghoon malah tertawa pelan seraya mengubah posisi berdirinya menghadap pembatas jembatan tersebut. Kamu yang semakin ketakutan pun berusaha menarik lelaki itu naik ke atas jembatan sambil membujuk, "Naiklah, jangan seperti ini, Sunghoon!!" pintamu dengan sangat.

Sunghoon yang akhirnya dapat membuatmu kembali pun tak bisa lagi menutupi kegembiraan yang ia rasakan, "Aniya, aku mau mati saja jika kau meninggalkanku seperti ini!" ancam Sunghoon sukses membuatmu kalang kabut.

"Aniyaaa! Jangan lakukan itu Hoon! Iyaaa, aku tak akan meninggalkanmu tapi naiklahhh!!" pintamu, sedikit berteriak histeris agar lelaki itu mau menurutinya.

Melihat reaksi menggemaskan yang kamu berikan atas percobaan bunuh diri yang Sunghoon lakukan, lelaki itu tak bisa lagi menutupi senyuman di wajahnya. Semakin membuat Domin kesal atas sikap yang mantan kekasihnya itu berikan. Bagi Sunghoon ekspresi kesal sekaligus amarah yang kamu rasakan itu begitu menggemaskan baginya.

Akhirnya membuat Domin sadar, jika drama yang barusan Sunghoon buat itu hanya untuk memancing perhatianmu seorang.

Dengan perlahan Sunghoon naik menuju atas jembatan yang langsung mendapat pukulan bertubi-tubi darimu tepat di dada lelaki itu. "Paboya! Apa yang kau lakukan eoh!!!" kesalmu sampai tak sanggup lagi menutupi kesedihanmu.

Tanpa kata, Sunghoon bawa tubuhmu ke dalam pelukannya erat sampai tak dapat kamu lepaskan walau telah sekuat tenaga. "Lepaskan! Yak!! Kenapa kau melakukan ini, eoh?!!" kesalmu dalam pelukan Sunghoon.

Dapat Domin lihat Sunghoon yang memejamkan matanya seraya berkata, "Diamlah, aku sedang kesal sekali denganmu. Biarkan amarah ini mereda dengan pelukan barulah kamu boleh memarahiku!" ucap Sunghoon yang mampu membuatmu terdiam pasrah atas segala yang lelaki itu lakukan. Domin terkejut saat melihat reaksi tak terduga yang Sunghoon berikan saat lelaki itu marah denganmu. Padahal, saat bersamanya dulu, Sunghoon sering sekali membentak bahkan mengata-ngatai Domin yang masih berstatus kekasih hatinya. Lalu saat bersamamu, Sunghoon meredam amarahnya dengan hanya memeluk tubuhmu? Yang benar saja! Domin masih tak habis pikir dibuatnya.

Baru Domin ingin pergi meninggalkan kalian berdua, langkahnya terhenti saat kamu tahan lengan lelaki itu sambil menatapnya penuh arti. Domin pun melepaskan secara paksa genggaman tanganmu pada lengannya untuk membuang perhatian ke sungai dihadapannya.

"Kau tak bisa seperti ini, Y/n. Kau tak boleh meninggalkanku begitu saja. Kau tidur dengan siapa semalam?" tanya Sunghoon begitu pelan agar tak terdengar siapapun termasuk Domin yang berdiri tak jauh dari kalian. Kamu hembuskan napas kasar lalu menjawab, "Sugar daddy. Fuck! Terserah aku mau tidur dengan siapapun, Sunghoon! Bukan urusanmu!!" jawabmu, masih berusaha melepaskan pelukan lelaki itu, namun Sunghoon malah semakin kencang memeluk tubuhmu.

"Bawa aku ke apartemenmu, jelaskan semuanya agar aku menge-"

"Tak perlu, anggap saja hubungan kita sudah berakhir. Kau fokus saja dengan kuliah dan keluargamu itu!!" jawabmu yang malah membuat Sunghoon semakin tak gentar. "Ada apa sebenarnya?!! Katakanlah, aku tak bisa membaca pikiranmu, Y/n. Aku kan sudah berjanji akan membantumu mencari uang untuk mendapatkan apartemen baru, tapi kenapa kau tak mau bersabar dan nekat menjual dirimu demi mendapatkan uang?!!" bentak Sunghoon, sukses mengembangkan senyuman di wajah Domin. Sudah ia duga, sikap manis itu tidak akan bertahan lama karena biar bagaimana pun tempramen yang tinggi telah menjadi bagian dalam diri mantan kekasihnya itu.

Kamu tertawa paksa kemudian nekat mendorong tubuh Sunghoon begitu kuat yang mampu melepaskan pelukannya, "Aku juga tidak akan melakukan itu jika tak terpaksa Sunghoon, ibumu mengusirku dan memintaku pergi secepatnya dengan alasan tak ingin namamu hancur karena dekat denganku. Lalu, aku harus cari uang dimana lagi? Aku mau kembali pada Jay oppa, tapi tak bisa secepat itu?! Kau ingin aku mati kedinginan di jalan? Kau bahkan tak pernah ada disaat aku butuh bantuan!!" kesalmu sampai berteriak kencang hingga menarik perhatian seluruh pejalan kaki yang melintas disekitaran kalian. Domin yang mendengar itu pun berjalan menghampirimu.

"Ibuku mengusirmu? Bagaimana bisa?" tanya Sunghoon balik yang malah semakin membuatmu kesal. Kamu putar bola matamu lalu menampilkan ekspresi malas untuk lelaki itu.

"Sudahlah, lebih baik kita memang tak bersama. Aku juga tak bisa menjadi sahabatmu lagi Sunghoon. Lebih baik kita akhiri semuanya sampai disini. Kita jalani hidup masing-masing-" Namun belum sempat kamu melanjutkan ucapanmu, Sunghoon meraih tanganmu untuk membawamu pergi menjauh dari jembatan tersebut dan Domin. Kamu yang tak ingin berurusan lagi dengan Sunghoon pun berusaha melepaskan diri, namun lelaki itu malah mengancam mu, "Ikuti aku, kau harus ingat kalau kau adalah kekasihku Y/n. Sebagai kekasih yang baik, kau harus menuruti kata pacarmu kan?!" tanya Sunghoon penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.

Kamu yang baru pertama kali melihat ekspresi dingin lelaki itu pun bertanya, "Apa yang kau inginkan, Sunghoon?" tanyamu dengan suara bergetar, karena biar bagaimanapun kamu sadar kalau lelaki yang pernah menjadi sahabatmu ini tak kalah mengerikan dari mantan kekasihmu.

"Kau, aku menginginkanmu. Bawa aku ke apartemenmu sekarang!" pinta Sunghoon yang langsung kamu tolak dengan keras, "Aku tak mau!! Lepaskan aku!!" teriakmu sampai nekat menendang kaki lelaki itu agar bisa melepaskan diri darinya. Namun, Sunghoon yang semakin kesal pun nekat meremas wajahmu sambil mengancam.

"Berapa? Anggap saja aku menyewamu untuk satu hari, kau menyukai kegiatan itu kan? Menjual dirimu pada lelaki hidung belang sampai kau tak memperdulikan bantuan yang datang padamu?" tanya Sunghoon masih meremas wajah cantikmu menggunakan tangan kanannya. Kamu yang tak terima dengan ucapan lelaki itu pun hanya bisa menangis sambil menatap Sunghoon tak percaya.

"Hyung, kau tak ingin menyewanya juga? Atau kau hanya ingin memperhatikan kami terus, dalam diam?" tanya Sunghoon ditujukan pada Domin yang ternyata berdiri tak jauh dari tempat Sunghoon mengancammu.

"Kau keterlaluan Sunghoon," gumam Domin yang langsung Sunghoon jawab dengan tawa kencang.

"Sudah ku bilang, jangan tinggalkan aku kan?" ucap Sunghoon yang ditujukan padamu.

TBC

Maaf ya guys kalau belebihan
But, semua orang memiliki sisi manipulatifnya masing-masing bukan? Ada yang secara terang-terangan dan ada juga yang secara gelap-gelapan. Seperti mati lampu ya sayang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang