27: Inestable

913 118 59
                                    

Beberapa minggu kemudian..

Hubunganmu dengan Jungkook semakin dekat yang membuat kalian tak malu lagi menunjukkan kemesraan di depan umum, walaupun saat di cafe kamu berusaha bersikap normal agar tidak membuat pegawai laincemburu atas berbagai kemudahan yang kamu dapatkan, namun tak bisa kamu pungkiri kalau hidupmu sangat bahagia saat bersama lelaki itu. Jungkook telah menceritakan tentang masa lalunya yang kelam, mulai dari tenggelam dalam kenikmatan obat-obatan terlarang, bermain wanita, hingga berbagai kenakalan masa remaja yang mewarnai kehidupan masa mudanya.

Sekarang, lelaki itu berniat mencari sosok pendamping sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak, namun ada satu hal yang membuatmu ragu menaruh hati pada lelaki itu, yaitu latar belakang keluarganya yang kaya raya. Kamu tak yakin, masih ada keluarga yang ingin menerima wanita dengan masa lalu yang buruk sepertimu, apalagi kamu masih terhitung baru mengenal lelaki itu.

Jadi, disaat Jungkook sangat yakin kalau dirimulah sosok wanita yang ia cari selama ini, kamu malah berusaha untuk tidak menaruh perasaan lebih pada lelaki itu. Kamu bersamanya hanya karena kamu merasa terhutang budi pada Jungkook karena telah menyelamatkan, memberikan pekerjaan bahkan menyewakan apartemen untukmu.

Hati dan pikiranmu masih mengingat-ingat momen manis yang kamu habiskan bersama Sunghoon, apalagi ancaman yang terakhir Sunghoon berikan agar membuatmu kembali padanya. Ada sedikit penyesalan dalam dirimu saat mengetahui Sunghoon kembali mengambil jalan yang salah, tetapi kamu tak bisa memaksa keadaan karena ibu lelaki itu sudah tidak menyukaimu lagi. Kamu tak ingin membuat hidup Sunghoon hancur karena kamu sangat menyayangi sahabatmu tersebut.

Walaupun kamu sedang bersama Jungkook, kamu terus kepikiran tentang lelaki yang telah menjadi sahabatmu selama bertahun-tahun itu. Bahkan, saat kamu sedang berhubungan badan dengan Jungkook, kamu selalu membayangi lelaki itu adalah Sunghoon. Kamu begitu menyesal telah membuatnya kembali tersesat, itulah sebabnya kamu nekat memberikan lokasi apartemenmu agar Sunghoon mau menemuimu. Berhubung Jungkook sedang sibuk dengan tugas akhirnya yang akan ia setor ke dosen pembimbingnya besok. Jadi, lelaki itu tidak akan berkunjung ke apartemenmu sepulang bekerja.

Kamu percepat langkah kakimu setelah membaca pesan masuk dari Sunghoon yang menyatakan kalau dia telah sampai di depan gedung apartemenmu. Dari kejauhan dapat kamu lihat dua orang lelaki yang berdiri sambil berbincang hangat, satu lelaki bersurai orange sedangkan satu lagi bersurai blonde yang tak lain adalah Sunghoon dan mantan kekasihnya, Domin. Kamu yang kesal pun sempat menghentikan langkah kakimu, padahal kamu telah meminta lelaki itu untuk datang seorang diri agar kalian dapat membicarakan tentang kelanjutan hubungan kalian. Tetapi, jika seperti ini, kamu tak bisa berbuat apapun lagi.

Kamu tarik napas dalam guna meredakan amarah yang kamu rasakan,setelah cukup tenang, barulah kamu hampiri keduanya dengan memfokuskan pandanganmu pada sahabatmu tersebut. Sunghoon tersenyum manis yang sukses membuat jantungmu berdebar tak karuan. Kamu begitu merindukan Sunghoon, tetapi kamu sadar tak boleh merasakan perasaan itu lagi pada lelaki itu.

"Aku memintamu datang sendiri, Hoon." ucapmu sebagai balasan atas sapaan yang Domin berikan untukmu. Kamu bahkan tak ingin menatap ke arah lelaki itu hingga Sunghoon yang nekat membawa Domin mendekat ke arahnya saat lelaki itu sadar kamu ingin mengajaknya masuk ke dalam gedung tersebut. "Aku hanya ingin bicara dengan, Sunghoon, oppa. Bisakah kau tinggalkan kami berdua?" tanyamu yang ditujukan pada Domin.

Sadar atas sikap dingin yang kamu berikan padanya, Domin pun berusaha melepaskan tangan Sunghoon yang menahannya hingga lelaki itu mengatakan, "Domin hyung akan terus bersamaku, Y/n. Biarkan dia ikut bersama kita." barulah saat Sunghoon mengatakan itu, kamu putar bola matamu lalu menampilkan ekspresi malas untuk mereka berdua, "Ya sudah, aku tak jadi berbicara denganmu. Pulanglah kalian berdua!" kamu berniat memasuki gedung apartemenmu untuk meninggalkan Sunghhon serat Domin sebelum, "Y/n. Bicaralah dengan Sunghoon. Aku akan menunggu diluar." setelah mengatakan itu, barulah Sunghoon diperbolehkan lelaki itu ikut masuk bersamamu ke dalam kamar apartemen yang telah kamu sewa.

Kamu ajak Sunghoon duduk di sebuah sofa tanpa menatap ke arah lelaki itu walau sesaat. "Kau merindukanku?" tanya Sunghoon yang langsung kamu alihkan dengan, "Jujur saja, apa kau kembali menjalin hubungan dengan Domin oppa? Kau bilang, kau mencintaiku tapi kenapa seperti ini?" tanyamu langsung pada intinya, sukses membuat Sunghoon tertawa begitu kencang.

Lelaki itu ubah posisi duduknya menjadi menghadapmu seraya bertanya, "Kau sudah menolakku berulang kali lalu sekarang kau bertanya apa aku kembali pada Domin hyung? Kenapa, kau menyesal karena telah menolakku?" pertanyaan Sunghoon itu sebenarnya sudah merujuk maksud dirimu mengajak lelaki itu bertemu, namun kamu begitu malu mengungkapkannya secara langsung.

"Jawab pertanyaanku, apa kau kembali padanya?" namun, kamu malah menekankan pertanyaan tersebut agar mendapatkan jawaban langsung dari Sunghoon.

"Aku akan mengakhiri hubunganku dengan Domin, jika kau berhenti berhubungan dengan bos mu itu. Kau tidur bersamanya kan? Makanya ia mau menyewakan apartemen ini untukmu?" tanya Sunghoon tepat mengenai sasaran. Kamu yang begitu terkejut pun sampai tak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan lelaki itu.

"Jangan asal berbicara kau-"

"Masih mau mengelak? Asal kau tahu, Domin hanya aku gunakan sebagai pelampiasan agar aku bisa melupakanmu, Y/n. Aku tak akan dan tak ingin menyukai gadis lain selain dirimu, jadi kembalilah padaku." ucapan Sunghoon itu membuatmu terdiam seribu bahasa. Kamu perhatikan kedua tangan Sunghoon yang perlahan menggenggam erat kedua tanganmu.

"Aku sudah memiliki pekerjaan sampingan. Memang uang yang aku hasilkan tak lebih banyak dari uang yang bos Jungkook berikan, tapi aku sudah bisa menghidupi diriku sendiri tanpa bergantung pada kedua orang tuaku lagi. Tak ada alasan untuk mereka mengatur kehidupanku lagi." tambah Sunghoon yang refleks membuatmu menggigit bibir bawah mu sendiri. Kamu hembuskan napas berat lalu berkata jujur mengenai, "Sebenarnya, selama beberapa minggu ini aku terus dipenuhi rasa bersalah karena melihatmu kembali bersama Domin oppa. Dia baik, tapi hubungan yang kalian lakukan itu berbahaya Sunghoon, kau bisa tertular penyakit kelamin jika-"

"Apa bedanya denganmu yang menjual diri ke lelaki hidung belang?" tanya Sunghoon balik memojokkan mu. Kamu yang merasa tak ingin disalahkan pun menjelaskan, "Aku hanya menjual diriku pada bos Jungkook, karena setelah kami tidur bersama lelaki itu seolah mengikatku agar aku terus bergantung padanya. Kemarin, aku sangat memikirkan tentang masa depanmu, Sunghoon. Aku tak ingin kembali padamu karena aku tak ingin namamu ikut hancur karena memiliki hubungan denganku, tapi jika kamu seperti ini, kau bisa merusak dirimu sendiri." penjelasan mu itu hanya direspon tawa pelan dari Sunghoon yang merasa lucu atas ucapan mu tersebut.

"Penyakit kelamin bagaimana, Domin hyung hanya tidur bersamaku sedangkan aku hanya tidur bersamamu dan dirinya. Harusnya aku yang berkata seperti itu karena kamu telah tidur dengan banyak lelaki selain diriku, Y/n. Perlukah aku sebutkan, Jake Sim, Jay Park, aku, Jungkook siapa lagi? Apakah ada lelaki lain yang pernah merasakan tubuhmu ini?" refleks tanganmu melayang menampar wajah tampan Sunghoon hingga membuat lelaki itu sedikit limbung ke sisi sofa yang lain.

"Kau brengsek Sunghoon, harusnya aku biarkan saja kau-" baru kau ingin mencaci lelaki itu, Sunghoon bangkit dari duduknya lalu membawamu paksa agar berbaring keatas kasur milikmu sendiri. "Aku brengsek dan kamu murahan, jadi biarkan aku menghukum mu agar kau sadar atas kelemahan mu sendiri. Berhenti menjual dirimu pada bos Jungkook dan kembalilah padaku!!" kesal Sunghoon nekat membuka kaos oblong yang ia kenakan setelah berhasil menahan tangan dan tubuhmu dengan mendudukkan diri di atasnya. Sunghoon gunakan baju itu untuk mengikat kedua tanganmu kebelakang setelah ia banting tubuhmu agar berbaring tengkurap di kasur tersebut.

Kamu yang merasakan pusing bekas bantingan itu pun hanya bisa pasrah seraya meringis kesakitan. "Kau hanya boleh menjadi murahan untukku, Y/n. Jika kau ingin bermain dengan lelaki lain, boleh saja, asalkan kau harus mengajakku ikut bermain bersamanya agar hidup kita setara. Jika kamu hancur, aku juga ikut hancur bersamamu. Jadi berpikirlah dulu sebelum kau ingin mengambil keputusan!" bentak Sunghoon seraya melayangkan pukulan keras di bokong mu secara bergantian, membuatmu berteriak kencang seiring air mata yang mengalir membasahi wajahmu.

TBC

AN: Y/N LABIL, SUNGHOON EGOIS. PAS SUDAH. KOMEN YA KALAU MENURUT KALIAN CHAPTER INI SEDIKIT ANEH DAN TERKESAN DIPAKSAKAN(?)

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang