29: Kekecewaan

833 110 35
                                    

Sepulangnya Jungkook dari cafe miliknya, ia disibukkan oleh berbagai pekerjaan, mulai dari mengurus dokumen untuk bisnis keluarganya hingga mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen sebagai pengantar materi perkuliahan esok hari. Berharap disela kesibukannya itu mendapatkan perhatian lebih darimu, tetapi pesan terakhir yang Jungkook kirimkan saja belum kamu baca, membuat lelaki itu curiga karena tak seperti biasanya kamu tidur terlalu cepat. Jungkook pun sempat kepikiran dengan aplikasi yang menyatukan kalian berdua, takut kamu gelap mata dan mencari lelaki baru yang lebih kaya darinya. Jungkook pun memutuskan untuk membawa saja tugasnya menginap di apartemen mu malam ini.

Tak peduli walau harus berada di sisimu hampir 24 jam dalam sehari, Jungkook tak kunjung menyadari sikap posesifnya, hingga menuntun lelaki itu menemukan kenyataan yang lebih pahit dari yang ia bayangkan sebelumnya. Saat Jungkook buka pintu kamar apartemen mu dan mendapati dirimu sedang bermain dengan sahabatmu sendiri. Jungkook mematung di muka pintu apartemen mu yang membuat Sunghoon akhirnya sadar atas kehadiran lelaki itu dalam apartemen milikmu. Bukannya berusaha menjelaskan atau takut atas amarah yang perlahan memenuhi diri Jungkook, Sunghoon malah mengatakan, "Hai bos Jungkook, bisakah kau ketuk terlebih dahulu pintu kamar kekasihku ini?" Langsung mendapat pukulan pelan darimu tepat di dada Sunghoon. Berusaha kamu buang tatapanmu dari lelaki itu hingga dapat kamu dengar suara langkah kaki Jungkook yang mendekat ke arah kalian.

"Kau bilang, dia sahabatmu? Tapi kenapa kau melakukan ini dengannya?" tanya Jungkook masih berusaha sabar yang membuatmu hanya bisa mengambil bantal untuk menutupi sekujur tubuhmu yang masih menyatu dengan milik Sunghoon. "Y/n, jawab oppa?!!" kini, Jungkook tak bisa lagi menahan kekesalannya. Langsung ia layangkan satu pukulan ke wajah tampan Sunghoon lalu menjambak lelaki itu agar berbaring di lantai agar bisa Jungkook pukul dengan membabi buta. Namun, Sunghoon yang sedang dipenuhi amarah juga pun tak ingin kalah begitu saja. Ia berusaha bangkit dan balik memukul wajah Jungkook hingga berulang kali sampai mengalirkan darah.

Kamu yang bingung dengan situasi tersebut pun hanya bisa diam sambil mengulaskan senyum tipis di wajahmu. Ada sedikit perasaan puas saat melihat kedua lelaki itu saling memukul hanya karena memperebutkan, namun disisi lain kamu takut keributan yang mereka buat hanya akan menyusahkan dirinya di kemudian hari. Sehingga, buru-buru kamu bangkit dan berusaha menarik tubuh Sunghoon sambil membujuknya untuk, "Sunghoon hentikan, aku milikmu, okay? Jangan sakiti orang lain lagi." pintamu dengan sangat sampai nekat menangis lagi untuk menghentikan lelaki itu, walau dari lubuk hatimu yang paling terdalam sebenarnya tak menginginkan perkelahian mereka berakhir begitu saja.

Jungkook yang tak terima setelah mendengar ucapan darimu pun mengambil keputusan untuk, "Pergi kalian dari apartemen ini dan aku tunggu surat pengunduran dirimu, Y/n!! Enyahlah dari pandanganku, sekarang!!" memaksa kalian menghentikan kegiatan nikmat itu untuk kembali menggunakan baju masing-masing. Jungkook terus memperhatikanmu, jantungnya berdegup sangat kencang, sementara kedua tangannya mengepal keras berusaha menagan gejolak dalam dirinya. Sadar atas keputusan final yang akhirnya berhasil kamu dapatkan, kamu pun membungkukkan badanmu di hadapan Jungkook, "Terima kasih atas segalanya bos, maafkan saya".

Berakhirlah hubunganmu dengan Jungkook begitu mudahnya, sama seperti pertemuan kalian yang terhitung cukup mudah. Jungkook tarik napasnya dalam seraya memejamkan mata, dalam hati berharap sekali dirimu meminta maaf atas kekhilafan mu dan bersujud di kakinya meminta maaf di depan lelaki bernama Sunghoon itu, tapi yang Jungkook dapatkan hanyalah jawaban pasrah darimu. Berkat kejadian itulah Jungkook sadar kalau sebenarnya ia belum mendapatkan hatimu seutuhnya, pantas saja akhir-akhir ini kau lebih banyak melamun dan tak berusaha dekat dengan Jungkook seperti biasa. Jungkook sadar atas perubahanmu itu, namun ia tak mau menerima kenyataan begitu saja.

Sunghoon bantu kamu membawa barangmu yang tak seberapa menuju taksi yang ia pesan memalui handphone miliknya. Sempat kamu kembalikan kartu debit hingga kredit yang Jungkook pinjamkan padamu, sambil mengucapkan, "Maaf dan terima kasih telah menjagaku selama ini, oppa. Aku pergi dulu." setelah itu, kamu keluar dari apartemen tersebut dan meninggalkan Jungkook seorang diri dalam keadaan terdiam sambil memahami maksud tindakan jahatmu. Bagimu yang terpenting saat ini hanyalah hubunganmu dengan Sunghoon, berusaha kamu lepaskan genggaman tangan Sunghoon yang membantumu berjalan guna mengucapkan, "Hidupku sudah hancur sekarang, jadi kau juga harus hancur dengan menampungku sementara waktu sampai aku menemukan pekerjaan baru".

Sontak memecah tawa Sunghoon penuh kebahagiaan. Lelaki itu tertawa sambil memperhatikan wajah serta matamu yang sembab, berkat tangisan atas siksaan brutal yang Sunghoon berikan padamu. Tak hanya selangkangan, bibir kewanitaan, tangan, wajah hingga sekujur badanmu terasa begitu sakit menusuk tulang. Itulah sebabnya pergerakan mu terasa lebih lambat dari sebelumnya, namun biar begitu Sunghoon tetap sabar menunggu sambil membantumu membawa semua barangmu keluar dari gedung apartemen tersebut.

Walau sudah tiga jam berlalu, Domin masih setia menunggu kedatangan kekasihnya di luar gedung walaupun keadaan diluar ruangan sangatlah dingin. Lelaki itu bantu Sunghoon memasukkan seluruh barangmu ke dalam mobil, sementara Sunghoon nekat menggendong tubuh agar masuk ke dalam taksi tersebut.

Sempat Sunghoon minta Domin untuk pulang ke apartemennya sendiri dan membiarkan dirimu tidur di apartemen milik Sunghoon malam ini. Setelah mendapat persetujuan dari Domin, barulah lelaki itu masuk ke dalam mobil taksi tersebut,untuk pulang bersamamu. Domin yang melihat taksi itu menjauh dari jangkauannya sempat merasa kesal dan sedih atas kehadiranmu. Namun, lelaki itu juga masih menaruh perasaan kasihan padamu. Itulah sebabnya Domin berusaha bersabar atas seluruh sikap menjengkelkanmu.

TBC

50 KOMENN
Bosan ga sih? Aku cepetin aja ya endingnya

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang