Seorang lelaki tua duduk dengan gelisah saat menunggu kedatangan seseorang lelaki muda yang tak lain adalah bos tempat ia bekerja. Bukan tanpa alasan, informasi yang ingin ia sampaikan kepada bosnya tersebut mungkin saja bisa membuatnya berhenti dari pekerjaannya. Lelaki tua itu berusaha merangkai kata yang tepat agar tidak salah dalam penyampaiannya. Tepat disaat seorang lelaki muda memasuki ruangan temu, lelaki tua itu langsung bangkit dari duduknya dan menunduk guna memberikan salam pada lelaki yang lebih muda darinya tersebut.
Lelaki muda itu adalah Jake, sedangkan lelaki tua yang menemuinya adalah seorang anak buah yang ditugaskan memantau mu dari kejauhan setiap harinya. Setelah Jake mendudukkan diri pada bangku yang tersedia, ia perhatikan anak buahnya tersebut dari balik kaca dua arah yang berfungsi sebagai pembatas ruang temu tersebut.
Jake terus perhatikan anak buahnya, menunggu lelaki itu berbicara dengan sendirinya.
"Jadi begini bos.." ucap lelaki tua penuh rasa takut. Jake yang sadar akan hal itu pun hanya terus memberikan ekspresi dingin sambil memperhatikan lelaki itu dalam diam. Namun, anak buahnya tak kunjung berbicara yang membuah Jake sedikit tak sabaran.
"Iya? Ada apa? Apa Y/n baik-baik saja?" tanya Jake langsung ke intinya. Biasanya lelaki itu hanya meminta anak buahnya untuk memberitahu update kondisimu setelah satu minggu, namun hari ini belum genap seminggu tetapi anak buahnya tersebut sudah menemuinya yang menandakan ada sesuatu hal yang buruk terjadi padamu.
"Ada seseorang yang menyebarkan video porno Y/n dengan mantan kekasihnya hingga viral di kalangan mahasiswa, saya menduga Minju yang telah menyebarkan video tersrbut karena setelah video itu viral, Minju menjebak Y/n untuk tidur bersama beberapa teman lelakinya-"
"Mwo?!!!" Jake terkejut bukan main setelah mendengar berita tersebut.
"Ta-tapi, bos di tempat Y/n bekerja ternyata diam-diam mengikuti Y/n dan menyelamatkannya." tambah lelaki tua agar tak memancing amarah dalam diri Jake, namun lelaki itu sudah kepalang emosi setelah mendengar kabar buruk darimu pun tak bisa lagi menahan dirinya sendiri.
"Kau tahu apa tugasmu kan?" tanya Jake yang langsung dijawab anggukan kepala oleh lelaki tua itu.
"Selain memantaunya, kau juga harus melindunginya dari kejadian mengerikan semacam itu!!" bentak Jake begitu dipenuhi emosi sampai sipir penjara nekat memasuki ruang temu untuk memastikan situasi aman terkendali.
"Maaf bos, saya belum menjalankan tugas dengan baik-" lelaki tua itu meminta maaf sampai menundukkan kepalanya. Namun, Jake yang tak butuh kata maaf tersebut pun memotong pembicaraannya dengan menanyakan.
"Lalu, bagaimana keadaan Y/n?" tanya Jake begitu khawatir.
"Dia sudah kembali ke rumah Sunghoon. Saya tidak tahu, apakah hari ini dia bekerja atau beristirahat terlebih dahulu guna memulihkan kondisi mentalnya." jawab anak buah lelaki itu, masih diselimuti rasa takut.
"Saya tak mau tahu, sekali lagi kau kecolongan maka kau buatlah surat pengunduran diri. Saya memintamu juga melindunginya, bukan hanya memantaunya dari kejauhan, kau mengerti?!!!" ancam Jake lagi.
"Ne bos, saya mengerti. Maafkan saya bos." ucap lelaki tua.
"Yasudah, kembalilah bekerja!" Jake berniat pergi meninggalkan ruang temu tersebut sebelum, "Ah, satu lagi bos! Jadi Y/n juga sempat mengunjungi rutan tempat Jay ditahan." ungkap anak buahnya yang sukses membuat Jake terdiam beberapa saat.
"Untuk apa?" tanya Jake, kembali mendudukkan dirinya di bangku ruang temu tersebut.
"Y/n pikir dia yang menyebarkan video mereka bos. Saya tak tahu pasti, apa yang Y/n lakukan di dalam." jawab anak buah Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATHINONE
Fanfic[🔞] "Jika kamu kembali bersama Jake, maka aku tidak akan mematuhi norma lagi." - Park Sunghoon