32: Bukan Main

823 109 89
                                    

Kamu duduk bersama Domin di sebuah rumah makan sepulangnya kalian dari kantor polisi. Lelaki itu telah membaca surat yang Jake berikan padamu dan memastikan keaslian sertifikat rumah serta rekening bank yang Jake berikan atas namamu. Sempat membuat lelaki itu tak habis pikir, ternyata masih ada orang sebaik Jake yang memikirkan masa depan gadis yang ia sukai sampai sematang ini. Berbeda sekali dengan Sunghoon yang masih berjuang untuk kehidupannya sendiri, Jake menawarkan berbagai kemudahan untuk membawamu lepas dari berbagai kesengsaraan hidup.

Domin kembalikan semua berkas itu padamu beserta surat yang Jake tuliskan untukmu. Bahkan, Jake mau menuliskan tangan surat untukmu yang berarti lelaki itu tulus dalam perasaannya padamu. Namun, hal ini malah membuat Domin sedikit kesal padamu, kamu terlihat sangat menyukai pemberian Jake padahal statusmu sudah berpacaran dengan mantan kekasihnya. Domin pun nekat bertanya, "Apa kau menyukai Jake?" setelah kamu telan suapan terakhir di mulutmu. Kamu tatap lelaki dihadapan mu itu dengan tatapan lemah, "Dia memang menculik serta menyekapku saat itu, tapi dia tak pernah sekalipun kasar padaku, dia memperlakukanku dengan sangat baik hingga aku menyadari kalau aku tak  bisa lepas dari jerat hutang kak Heeseung. Jake semakin memperlakukanku spesial, aku kira kami akan bersama selamanya sebagai sandera dan tuan, tetapi ternyata keesokan harinya ia membebaskan ku tanpa persiapan sedikitpun. Dari kejadian itulah aku mulai membenci keinginanku sendiri." Domin berusaha pahami maksud ucapannya yang terdengar sangat berat untuknya. Sadar atas kebingungan yang lelaki itu rasakan, sukses memecah tawamu pelan.

"Iya, aku menyukai Jake, jika aku tak menyukainya, aku tidak akan memberikan kali pertamaku untuknya." jelasmu akhirnya dapat Domin mengerti dengan mudah. Lelaki itu terdiam untuk sesaat sebelum menanyakan, "Lalu Sunghoon? Apa kau mencintainya? Ia sangat mencintaimu sampai membuatnya terlihat seperti irang yang terobsesi padamu." pertanyaan itu sukses menempatkan mu dalam posisi sulit hingga membuatmu mengigit bibir bawah mu sendiri. Terlihat jelas reaksi tak nyaman saat Domin menanyakan hal itu padamu, hingga membuatmu meminum kembali air putih dihadapan mu.

"Aku sedang berusaha mencintainya oppa." jawabmu setelah berpikir lumayan lama. Domin yang sadar atas keraguanmu pun tersenyum tipis lalu mengusap kepalamu dengan lembut setelah ia ubah posisi duduknya menjadi di sebelah mu. "Kau harus membuat pilihan untuk hidupmu." ucap Domin, memancing dirimu menoleh ke arah lelaki itu, "Jika kau mencintai Sunghoon, katakan itu pada Jake agar ia tak berharap lagi padamu. Namun, jika kamu memilih Jake, kau harus berani menjelaskan pada Sunghoon dan mengakhiri hubungan kalian." ucap Domin yang langsung kamu jawab dengan gelengan kepala.

"Aku takut, oppa." ucapmu dengan nada bicara yang bergetar. Domin yang sadar atas terguncangnya dirimu dengan tangan yang bergetar hebat pun berusaha menenangkan mu dengan menggenggamnya hangat, "Setelah melihat kegilaan Sunghoon kemarin, aku paham apa yang kamu rasakan. Karena sekarang kamu telah resmi menjadi kekasihnya, cobalah cintai dia sepenuh hati. Kalian terlihat sangat cocok kok, aku ikut bahagia jika Sunghoon bahagia, tapi kalau kau terus menyakitinya, aku juga tidak akan tinggal diam." kamu lepaskan gigitan bibirmu saat mendengar ucapan lelaki itu. Kamu perhatikan tangan kalian yang bertaut sambil mengatakan, "Iyaa oppa, aku akan berusaha mencintai Sunghoon, oppa jangan khawatir yaa." ucapmu yang malah membuat Domin terdiam seribu bahasa.

Kamu yang penasaran pun nekat bertanya, "Aku penasaran, kenapa oppa mau dijadikan tempat pelampiasan Sunghoon, bahkan oppa selalu ada untuknya saat ia butuh." tanyamu, akhirnya memecah tawa lelaki cantik itu pelan, "Jawabannya tentu karena aku masih menyukainya. Maaf nih yaa, aku ngomong jujur dengan kekasih Sunghoon yang sekarang. Anak itu sebenarnya masih perlu bimbingan tapi ia sangat menyukaimu, sampai rela keluar dari rumahnya hanya untuk bersamamu. Jadi, aku harap kau menjaga perasaannya walaupun aku tahu kadang kecemburuan dan sikap ingin mendominasi nya kadang membuatmu takut." jelas Domin kembali membuatmu berpikir.

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang