"Dulu, aku sangat menyukai daddy, sepertinya aku benar-benar terkena sindrom stockholm, sampai nekat memberikan segalanya pada daddy. Tapi saat daddy membebaskan ku berkat Jay oppa, aku mulai membenci pilihanku sendiri. Aku ingin sekali bebas agar bisa bersama Jay oppa tetapi, semuanya malah berakhir seperti ini. Lalu sekarang, aku lebih memilih bersama Sunghoon semakin membuatku yakin, kalau aku sangat membenci pilihanku sendiri."
Jake terus menelaah ucapan mu tersebut dalam sel penjara yang mengurungnya. Lelaki itu memiliki banyak pikiran selama mendekam dalam penjara. Pertama, kebangkrutan bisnis utama yang keluarganyaa jalankan berkat kesalahan Jake di masa lalu yang membuat banyak orang mulai menghentikan investasi pada perusahaan keluarga Jake. Walaupun bisnis haram yang Jake pribadi jalankan masih berjalan, namun jika tanpa bisnis utamanya ia tetap tak bisa berbuat banyak. Pilihannya hanya tetap berjalan di dua jalan, yaitu baik dan buruk, atau sepenuhnya berjalan di jalan yang buruk dengan mempertahankan bisnis haram, obat-obatan terlarang serta pendistribusian senjata api ilegal ke seluruh penjuru negara.
Jake pusing bukan main setelah mendengar jawaban darimu tersebut, ia memang terlalu percaya diri dengan menyimpan harta pribadi miliknya atas namamu, berharap dapat kalian nikmati bersama di kemudian hari. Namun, ternyata tak semua hal bisa Jake dapatkan dengan mudah. Bukan masalah jumlahnya tapi masalah kepercayaan diri Jake yang terlalu tinggi sampai tidak menyadari kalau tak semua hal bisa ia miliki, termasuk dirimu.
Jake masih berharap kau dapat kembali bersamanya dan menghabiskan hidup berdua. Jake tak perduli dengan masa lalumu, kedua orang tuamu yang meninggal karena ayahmu mengemudi dalam keadaan mabuk, kakak kandungmu yang terlibat banyak hutang hingga membunuh kekasihnya, kuliahmu yang harus terhenti karena video porno milikmu dan mantan kekasih mu tersebar. Bagi Jake, jika ia mencintai seseorang, maka ia harus bisa menerima seluruh kekurangan dan kelebihannya. Jake ingin melindungimu dari kejamnya dunia, tak perduli dengan perkataan orang lain karena sebenarnya masa lalu Jake lebih kelam ketimbang dirimu. Jake juga sudah mapan dan bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri tanpa perlu persetujuan kedua orang tuanya lagi.
Jake akhirnya mengerti maksud ucapanmu barusan yang menyatakan kalau kamu membenci seluruh keputusanmu yang kamu ambil, karena sebenarnya keputusan itu tak berasal dari lubuk hatimu yang paling terdalam. Dapat Jake lihat dari tatapan matamu tadi, seolah masih menyimpan ruang untuk dirinya dalam kehidupanmu, tapi memang Jake saja yang ragu mengejarmu karena ia takut menyakitimu atas kenangan buruk penculikan yang pernah ia lakukan.
Jake ingin berkenalan denganmu sebagai sosok wanita dan pria biasa yang sedang dimabuk asmara, namun sepertinya cara itu tak kunjung berhasil menyatukan kalian berdua. Jadilah lelaki itu merubah keputusannya untuk mulai mengejar mu karena Jake yakin, kamu masih menyimpan tempat untuk dirinya walau kamu sendiri tak mengatakannya secara langsung. Pasti, ada alasan dari setiap tindakan, begitu pula dirimu yang ingin Jake mengerti maksud ucapan mu walau telah berusaha kamu samarkan sedemikian rupa.
Jake ambil handphone miliknya yang sengaja ia sembunyikan di bawah bantal ruang tahanan, lalu meminta Seungcheol untuk memanggilkan lelaki tua yang pernah ia tugaskan menjagamu selama ia mendekam dalam penjara melalui pesan singkat. Lelaki itu berencana menggali lebih banyak info mengenai hubunganmu dan Sunghoon yang baru menarik perhatian lelaki itu. Semula, Jake Sim tak begitu menggubris berbagai informasi yang masuk mengenai kedekatan kalian karena ia pikir, Sunghoon memang tak menyukai seorang wanita. Tetapi, setelah mendengarkan penjelasan mu tadi, barulah Jake tersadar kalau di dunia ini, memang ada sekelompok manusia yang tertarik dengan semua gender atau bisa disebut bisexual.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya ada seorang sipir penjara yang datang dan mengajak Jake Sim menuju ruang temu. Akan ia gunakan waktu sempit di akhir masa kunjung hari ini untuk mendengarkan penjelasan mengenai hubungan Sunghoon dan dirimu.
"Mereka menjadi sangat dekat setelah Y/n tinggal di rumah Sunghoon, bos. Hubungan keduanya baru terasa memburuk saat Y/n diusir oleh ibu lelaki itu dan memilih tinggal di sebuah apartemen yang Jungkook sewakan. Saya menduga Y/n membayar semua kebaikan itu melalui sebuah jasa yang membuat keduanya terlihat semakin mesra. Namun, saat saya sedang mencari cara agar memisahkan Jungkook dan Y/n, saya mendapat kabar kalau Sunghoon melakukan percobaan bunuh diri di jembatan mapo. Setelah berhasil membuat Y/n datang dan mencegah upaya bunuh dirinya, mereka sempat bertengkar hebat. Saya mempunyai rekaman saat Sunghoon memberikan banyak ancaman untuk gadis itu." setelah mengatakan itu, lelaki tua putatkan rekaman percakapan kalian yang berhasil ia rekam. Dari situlah Jake tahu kalau kamu sempat berniat mencari uang panas dengan menjual dirimu, semakin membuat lelaki itu kesal atas keadaan buruk yang terus menimpa hidupmu.
"Ada apa sebenarnya?!! Katakanlah, aku tak bisa membaca pikiranmu, Y/n. Aku kan sudah berjanji akan membantumu mencari uang untuk mendapatkan apartemen baru, tapi kenapa kau tak mau bersabar dan nekat menjual dirimu demi mendapatkan uang?!!" terdengar suara Sunghoon seperti membentak dirimu.
"Aku juga tidak akan melakukan itu jika tak terpaksa Sunghoon, ibumu mengusirku dan memintaku pergi secepatnya dengan alasan tak ingin namamu hancur karena dekat denganku. Lalu, aku harus cari uang dimana lagi? Aku mau kembali pada Jay oppa, tapi tak bisa secepat itu?! Kau ingin aku mati kedinginan di jalan? Kau bahkan tak pernah ada disaat aku butuh bantuan!!"
"Ibuku mengusirmu? Bagaimana bisa?"
"Sudahlah, lebih baik kita memang tak bersama. Aku juga tak bisa menjadi sahabatmu lagi Sunghoon. Lebih baik kita akhiri semuanya sampai disini. Kita jalani hidup masing-masing-"
"Berapa? Anggap saja aku menyewamu untuk satu hari, kau menyukai kegiatan itu kan? Menjual dirimu pada lelaki hidung belang sampai kau tak memperdulikan bantuan yang datang padamu?"
"Hyung, kau tak ingin menyewanya juga? Atau kau hanya ingin memperhatikan kami terus, dalam diam?"
Tanpa sadar, tangan Jake mengepal kuat setelah mendengar ucapan buruk yang Sunghoon berikan padamu. Bahkan, dengan mendengarkan rekaman itu, Jake bisa tahu kalau sebenarnya sahabatmu itu tak benar-benar mencintaimu malah lebih ke arah terobsesi denganmu.
"Saya sering memantau balkon kamar apartemen Sunghoon yang baru juga bos dan saya tak sengaja menangkap kalau sering kali Sunghoon melayangkan pukulan ke Y/n. Tak sampai disitu, saya pernah tak sengaja melihat leher Y/n yang kebiruan saat ia sedang membuang sampah di lantai bawah. Saya menduga kalau sebenarnya Sunghoon serinh memberi siksaan pada Y/n." jelas lelaki itu sangat bertepatan dengan waktu kunjung yang habis. Sebelum dibawa kembali ke sel tahanan miliknya, Jake memberikan titah, "Kau pantau terus mereka, rekam semua hal yang kamu rasa janggal termasuk saat kau melihat Sunghoon memukul Y/n. Sialan, kaparat itu!!" marah Jake begitu dipenuhi emosi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CATHINONE
Fanfic[🔞] "Jika kamu kembali bersama Jake, maka aku tidak akan mematuhi norma lagi." - Park Sunghoon