38: Pertahankan (END)

1.5K 131 102
                                    

Dirimu, Sunghoon, Jake Sim, kedua orang tua Sunghoon, pengacara Seungcheol, lelaki tua yang bertugas memantaumu, bahkan Lee Domin juga dihadirkan dalam pertemuan penting pada malam hari ini. Seungcheol telah menunjukkan semua bukti yang ia miliki pada kedua orang tua Sunghoon, mulai dari rekaman saat Sunghoon memukulmu, menamparmu, bahkan membentakmu keras diluar maupun dalam ruangan. Memecah tangisan penuh kekecewaan dari ibu kandung Sunghoon yang tak menyangka kalau ternyata selama ini anaknya merupakan dalang dari kesedihan yang kamu rasakan. Saking kesalnya, ayah Sunghoon sampai bangkit untuk melayangkan satu tamparan keras ke wajah anaknya tersebut sampai membuat genggaman tangan Sunghoon padamu terlepas.

"Apa aboeji pernah mengajarkanmu kasar seperti itu pada wanita?!!" murka ayah Sunghoon yang memancing tindakan Jake dengan membawamu duduk menjauh dari kekacauan yang terjadi. Jake sadar benar atas rasa takut yang kamu rasakan, bahkan saat Jake berusaha menggenggam tanganmu, dapat Jake rasakan getaran kuat di tanganmu tersebut pertanda dirimu sedang diliputi rasa cemas yang berlebihan.

"Aniya, semua itu tak benar, kenapa aboeji begitu mempercayai mafia ini sih?!! Dia bahkan baru keluar dari penjara, tak mungkin ia dapat mengetahui segalanya!!" Sunghoon yang belum mengetahui apapun berusaha membela diri sendiri. Domin yang sedari tadi hanya diam, akhirnya mau angkat bicafa setelah melihat dirimu menangis hingga tersebut-sedu sambil menggenggam tangan Jake. "Memang benar yang Jake Sim tuduhkan pada Sunghoon, saya menyaksikannya sendiri saat Sunghoon marah pada Y/n perihal kecil, mengamuk atas kesalahan yang sebenarnya tak ingin lakukan hanya demi meminta Y/n kembali bersamanya." penjelasan Domin itu sukses membuat Sunghoon tersadar atas berbagai kecurigaan yang selama ini ia rasakan. Sunghoon yakin, Domin bertahan untuk terus berada di antara dirimu dengan Sunghoon karena lelaki itu ingin melindungimu dari sifat tersembunyi Sunghoon selama ini.

Walaupun Domin tak bisa berbuat banyak, tapi disaat seperti ini, lelaki itu berani meninggalkan Sunghoon untuk membela pihak yang ia rasa benar. Sunghoon yang merasa dipojokkan pun mulai mencari pengalihan agar dirinya gak seutuhnya disalahkan. "Dulu, aku tak pernah mengasari Y/n sedikitpun, tapi semenjak ia hilang kabar dan tinggal bersama bos di cafe tempatnya bekerja, aku merasa harus mengembalikan ia dijalan yang benar." jelas Sunghoon pada kedua orang tuanya yang membuatmu semakin menundukkan dirimu dipenuhi perasaan malu.

Domin yang diam-diam masih memiliki dendam dengan kedua orang tua Sunghoon pun menambahkan, "Y/n tak akan melakukan itu jika dia tak diusir oleh tante secara mendadak. Bagaimana seorang anak yatim piatu yang bahkan belum memiliki pekerjaan dapat menghasilkan uang dalam waktu singkat? Tante bahkan meminta Y/n untuk keluar hari itu juga bukan? Y/n tidak akan menjual dirinya jika tidak terpaksa Sunghoon, aku sudah berusaha menjelaskan padamu, tapi kau masih saja kesal karena hal itu. Kau selalu mengungkitnya yang memancing kekesalan dalam dirimu sendiri sampai nekat memukul Y/n tanpa sebab!! Apa kau sadar atas apa yang kau lakukan?" jelas Domin semakin membuat ayah kandung Sunghoon malu hingga mendudukkan dirinya lagi sambil mengusap wajahnya kasar.

"Y/n hanya menjual dirinya pada Jungkook, bahkan lelaki itu sampai menyewakan apartemen untuk Y/n dan menghidupi Y/n dengan baik, hingga sebuah ancaman percobaan bunuh diri yang Sunghoon lakukan menghancurkan semuanya. Saya punya rekaman percakapan mereka saat di jembatan mapo, anda bisa mendengarnya sendiri, tuan." ucap lelaki tua kemudian menyalakan rekaman suar Sunghoon yang terus mendesak mu di jembatan tersebut.

Setelah mendengarkan secara langsung semua keburukan yang anaknya lakukuan, ibu Sunghoon bangkir dari duduknya untuk berjalan menghampirimu yang masih bergetar penuh rasa takut. Ibu Sunghoon sempat berdiri sebentar, menatapmu dalam diam hingga ia beranikan diri untuk bertanya, "Jika memang Sunghoon menyiksamu, tunjukkan semua bekas lukanya pada kami." begitu mengejutkan semua orang termasuk dirimu yang hanya bisa menunduk ketakutan. Sempat kamu tatap mata Jake yang mengisyaratkan agar kamu mau menunjukkan semua bekasnya hingga kamu merasakan Domin yang memberikan kapas pembersih make up padamu. Kamu hapus foundation tebal yang menutupi lebam di wajah hingga lehermu, bahkan kamu sampai nekat menaikkan sedikit dress milikmu agar memperlihatkan bebar di balik gaun berwarna merah yang kamu kenakan. Jake juga membantumu menghapus foundation di lenganmu setelah ia buka jaket miliknya yang sedang kamu kenakan.

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang