Intro: Penyimpangan

4.7K 260 53
                                    

"Kau yakin?" tanya seorang laki-laki bersurai blonde pada seorang gadis cantik berambut pendek yang tak lain adalah dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin?" tanya seorang laki-laki bersurai blonde pada seorang gadis cantik berambut pendek yang tak lain adalah dirimu. Kamu semakin bersemangat memandang seseorang dari kejauhan, dalam hati memuja sosok tersebut bukan hanya karena visualnya namun karena berbagai kemudahan yang ia berikan untukmu.

"Sekarang giliranku yang mencari mangsa, bukan?" tanya mu, kembali memastikan pada lelaki di sebelah mu. Lelaki bersurai blonde itu menganggukkan kepala penuh keraguan, satu sisi menyukai semua ide gila yang kamu berikan satu sisi lagi merutuki target yang ingin kamu pilih selanjutnya.

Lelaki bersurai blonde itu membawa tubuhmu ke dalam pelukannya saat ia rasa lelaki yang menjadi targetmu akhirnya menyadari perhatian yang kamu berikan dari kejauhan. Kamu terus tersenyum lalu akhirnya menangkup wajah lelaki bersurai blonde. "Sunghoon, jawab aku.." pintamu, sengaja dengan nada bicara yang terkesan memohon dan menggemaskan untuk kekasihmu tersebut.

"Tapi dia berbahaya, baby." jawab Sunghoon dengan berbisik di telingamu. Tawamu pecah, kemudian mencium bibir kekasihmu itu penuh gairah. Sesekali, tangan nakal Sunghoon bergerak meremas bongkahan bokong mu yang menggoda.

"Dia tak berbahaya, hanya lebih menantang." bisik mu diakhiri gigitan pelan di daun telinga Sunghoon. Kamu kembali mencium bibir kekasihmu untuk kesekian kalinya, kamu tak akan bosan merasakan bibir tipis milik kekasihmu itu terus menerus. Sunghoon hentikan ciumanmu secara sepihak untuk membawa tangannya menuju lehermu. Kamu semakin menampilkan ekspresi memohon, tak peduli suasana kerumunan lantai dansa ini begitu ramai. Fokus perhatianmu hanya tertuju pada dua lelaki bersurai blonde tersebut, satu Park Sunghoon dan satu lagi lelaki yang sangat kamu rindukan.

Sunghoon hanya mengigit bibir bawahnya sendiri, sebelum ia terpikir untuk memberikan satu permintaan padamu, "Berjanji dulu kau tak akan kembali padanya, hanya bermain sekali, jika tidak aku tak akan mengikuti norma lagi?" tanya lelaki itu, yang langsung kamu jawab, "Baik, Sunghoon, please?" akhirnya lelaki itu mau melepasmu pergi untuk memancing mangsa baru pilihanmu tersebut. Dengan kesadaran yang sedikit menghilang akibat alkohol yang kamu konsumsi. Kamu berjalan menghampiri lelaki bersurai blonde tersebut, tak peduli walau harus menabrak tubuh orang lain hingga tibalah disaat kamu berhasil berdiri di hadapan lelaki blonde tersebut. Kalian saling menatap penuh arti sebelum kamu dedikasikan diri bergerak mengikuti irama lagu di club tersebut. Tanpa diminta pun lelaki itu melingkarkan kedua tangannya di pinggang mu. Aroma maskulin yang khas tercium dari lelaki bersurai blonde di hadapanmu, apalagi saat ia mendekat untuk membisikkan, "Terima kasih sudah melaporkanku ke kantor polisi!".

Kamu usap wajahmu di dalam pelukan lelaki yang tak lain adalah Jake Sim. Kamu tertawa sambil memperhatikan struktur wajahnya yang terlihat sangat tampan bagimu, "Bukan aku yang melaporkanmu, tapi kakakku." jawabmu sengaja berbicara di telinga kiri Jake agar di dengar oleh lelaki itu.

"Tak apa, dengan begitu aku tahu yang mana musuh, yang mana teman sejati dalam hidupku." ujar lelaki itu di telinga kananmu. Kamu bawa kedua tanganmu melingkar pada pinggang ramping milik Jake. Kamu hirup aroma tubuhnya yang sangat kamu sukai hingga lelaki itu menangkup wajahmu untuk menyatukan dahi kalian.

"Apa sahabat gay-mu sudah kembali ke jalan yang benar?" pertanyaan Jake itu memaksamu menoleh ke arah Sunghoon yang sedang berdansa bersama perempuan di kejauhan. Ada sedikit rasa kesal di hatimu saat melihat Sunghoon berani mencium bibir gadis lain selain dirimu. Kamu pun beranikan diri menangkup wajah Jake dihadapanmu. "Daddy." panggilmu, sengaja menggoda lelaki itu. Jake tersenyum lebar kemudian mendekatkan wajahnya pada wajahmu namun ia tak kunjung menyatukan bibir kalian.

"Berhenti bersikap seolah tak terjadi apapun diantara kita, Y/n. Aku baru saja keluar dari penjara atas laporan kakak kandungmu." ujar lelaki itu, sengaja menekan ujung hidungmu menggunakan jari tangannya. Dia tersenyum saat mengatakan itu, tapi kamu yakin ada perasaan kecewa dan marah yang Jake rasakan padamu.

"Maafkan aku daddy, kau boleh menghukumku lain kali, tapi malam ini aku sangat merindukanmu." godamu, sengaja mengelus wajah tampan milik Jake walau kamu menyadari ada banyak sekali perhatian yang kalian dapatkan di lantai dansa tersebut. "Apa yang kamu inginkan?" tanya Jake dengan sedikit penekanan pada nada bicaranya. Kamu gigit bibir bawah mu sendiri sambil terus menatap mata lelaki di hadapanmu. Rasanya, sudah lama sekali kau tak bertemu dengannya, terakhir kalian menghabiskan waktu bersama dengan tidur di kasur yang sama sebelum kamu melabrak Minju di halte bus kampus. Kamu sangat merindukan lelaki ini.

"Maukah daddy tidur denganku dan Sunghoon malam ini?" pertanyaan darimu itu sukses mengejutkan Jake yang memeluk tubuhmu. Lelaki itu sampai tak bisa berkata-kata setelah menyadari perubahan yang terjadi pada gadis kecil miliknya. "Siapa yang mengajarkanmu seperti ini, Y/n?" bisik Jake tepat di depan mulutmu. Hidung kalian bahkan sudah saling bersentuhan yang membuatmu dapat merasakan hembusan napas Jake di wajahmu.

"Please, daddy.." pintamu tak begitu menghiraukan pertanyaan lelaki itu. Jake  pun tertawa lalu bertanya lagi, "Apa yang daddy dapatkan jika mau mengabulkan permintaanmu itu?" tanya Jake yang tak bisa kamu jawab dengan mudah. Kamu terdiam sambil mengalihkan padangmu ke arah lain sebelum Jake bawa tangannya menuju lehermu untuk dicekiknya keras.

Tak ada perlawanan yang kamu lakukan, kamu hanya menampilkan ekspresi memohon seolah telah biasa mendapatkan perlakuan seperti ini dari Sunghoon, "Dirimu? Kau tahu daddy harus menghukum mu atas semua yang terjadi, bukan?" tanya Jake yang langsung kamu jawab dengan anggukan patuh seraya memohon padanya, "Yeshh, please, punish me daddy!" terdengar begitu binal di telinga Jake yang lepas kendali dan akhirnya berani menunjukkan sisi lain yang selama ini tersembunyi darimu.

Jake bawa wajahmu mendekat untuk menyatukan bibir kalian. Saling melumat bibir satu sama lain seraya tangan Jake terus mengelus tubuh indah mu dari balik dress minim yang kamu kenalan. Ciuman kalian tak bertahan lama karena setelah itu seorang lelaki datang dan melepaskan tubuhmu begitu saja dari pelukan Jake. Kamu cium bibir lelaki yang menghentikan kegiatanmu bersama Jake lalu mengajak lelaki itu mendekatkan tubuh satu sama lain. Setelah puas kamu mencium bibir lelaki yang tak lain adalah Sunghoon, kamu kembali mencium bibir Jake yang berdiri tepat di hadapanmu hingga ide nakal terlintas di pikiranmu. Kamu lepaskan pangutan Jake lalu membawa wajah Jake untuk berciuman dengan Sunghoon yang berdiri di samping kalian. Tanpa merasa terpaksa sedikitpun, Jake turuti permintaanmu dengan mencium bibir kekasihmu penuh gairah. Hanya sesaat sebelum Jake lepaskan ciuman dengan Sunghoon untuk mengajak kalian pergi meninggalkan lantai dansa tersebut.

"Buka permaisuri room di lantai atas!!" perintah Jake pada seorang anak buahnya. Kamu dan Sunghoon yang digandeng lelaki itu hanya bisa tersenyum satu sama lain, sambil Sunghoon isyaratkan "Love you." dari bibir tipis miliknya.

Kamu pun berbisik balik, "Love you too~" untuk lelaki itu. Senyuman semakin terukir di wajahmu setelah menyadari ruangan permaisuri ini sangatlah luas dan private, tak lupa dengan tempat tidur, bar, kamar mandi, dan tanda "Jangan diganggu!" yang bisa kalian pasang di depan pintu ruangan. Setelah Jake pesan banyak sekali minuman beralkohol untuk menemani malam kalian, lelaki itu isyaratkan untuk kamu duduk di atas pangkuannya.

"Katakan, apa yang harus daddy lakukan, apa daddy harus meniduri kalian berdua?" tanya Jake begitu seduktif di telinga kirimu. Posisi saat ini kamu sedang duduk di pangkuan Jake sambil menghadapnya. Kamu menoleh sebentar untuk melihat kegiatan yang sedang kekasihmu lakukan, sebelum menjawab pertanyaan lelaki itu.

Kamu gelengkan kepalamu lalu berkata, "Aku saja daddy, kau bisa meniduriku bersama Sunghoon. Dia dominan, sama seperti daddy." sambil mengelus permukaan bibir milik Jake yang begitu menggoda. Jake tersenyum tipis lalu memanggil Sunghoon untuk mendekat ke arah kalian. "Kalian luar biasa." ucap Jake masih tak menyangka atas segala yang ia dengar.

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang