35: Kenakalan

1.1K 109 69
                                    

Beberapa hari berlalu..

Drrtttt drtttt!!

+8276301837299
Y/n, saya Choi Seungcheol, pengacara Jake Sim.
Hari ini pukul 12 siang, beliau resmi dibebaskan dari penjara.
Beliau ingin sekali bertemu denganmu dan kekasihmu bernama Park Sunghoon.
Nanti malam beliau akan menghadiri pembukaan sebuah club malam baru daerah Gangnam. Jika kau tak keberatan, kau bisa menemuinya disana.

Kamu baca sekilas deretan pesan yang masuk dari nomor tidak dikenal tersebut, lalu mengunci layarnya saat Domin kembali sambil membawa hair dryer untuk mengeringkan rambut. Selepas permainan 'gila' yang kamu lakukan bersama Domin dan Sunghoon, hubunganmu dengan lelaki itu semakin dekat saja. Tidur bersama, bercanda tawa bareng, memasak bersama, melakukan berbagai treatment kecantikan bersama. Lelaki itu bahkan menyempatkan dirinya untuk mengobati seluruh luka di tubuhmu bekas siksaan Sunghoon sebelum ia bekerja. Kamu bahkan lebih merasa nyaman saat bersama Domin ketimbang kekasihmu sendiri. Kedekatan hubungan kalian juga berimbas pada aktivitas seksual yang sering kalian lakukan bersama.

Bahkan saat Sunghoon sedang ada kegiatan di luar, kamu sering kali melakukan hubungan badan dengan Domin atas rayuan lelaki itu. Seolah kamu berhasil membuat kedua lelaki ini kembali ke jalan yang benar, ada sedikit rasa bangga dalam dirimu walaupun lebih didominasi rasa lelah karena harus terus menutupi kenyataan serta menuruti keinginan lelaki yang mengikatmu. Sunghoon maupun Domin, tak tahu kamu masih rutin meminum obat pencegah kehamilan yang membuat jadwal menstruasi mu jadi tak teratur.

"Kau yakin mau memotong rambutmu?" tanya Domin yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala. "Eung! rambutku rontok terus karena ditarik Sunghoon, lama-lama bisa botak kalau aku biarkan terus menerus." jawabku sukses memecah tawa Domin. Sempat lelaki itu kecup pipi kananmu yang membuat wajahmu bersemu kemerahan, "Temani aku yaa oppa," pintamu yang langsung lelaki itu jawab dengan anggukan kepala.

"Siang ini, bagaimana? Kalau malam, oppa harus bersiap untuk dinas luar ke Jepang beberapa hari kedepan." tawar lelaki itu, sambil terus mengeringkan rambut panjang mu. "Ne, sekarang aja yok?" jawabmu semakin membuat Domin tertawa gemas.

"Tapi, apa kau sudah memberitahu Sunghoon ingin memotong rambutmu? Nanti dia berubah menjadi reog lagi kalau kau belum memberitahunya." tanya Domin yang lamgsung kamu jawab dengan anggukan kepala. Kamu balikkan badan untuk menatap lelaki tampan itu seraya melingkarkan tanganmu di pinggangnya, "Ne, sudah tadi pagi sebelum ia berangkat pergi bekerja. Jangan khawatir oppa." ucapmu yabg semakin mengembangkan senyum manis di wajah Domin.

Ia usap puncak kepalamu dengan lembut, "Mau oppa bantu make up juga?" tanya Domin yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala antusias, "Ne, aku mau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia usap puncak kepalamu dengan lembut, "Mau oppa bantu make up juga?" tanya Domin yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala antusias, "Ne, aku mau!".

"""""""""""""""

"Cantik banget, kau terlihat lebih fresh dengan rambut pendek!" puji Domin begitu heboh, setelah staff salon selesai menata rambutmu barumu. Kamu memotong rambutmu tak begitu pendek, hanya sampai batas bahu dengan poni tipis yang mampu menutupi pipi tembam mu.

Melihat reaksi menggemaskan Domin itu, membuat salah seorang staff salon yang melayanimu ikut tertawa pelan. Kamu raih tangan lelaki itu untuk menggandengnya mesra, setelah membayar potongan rambutnya, Domin mengajakmu menikmati makan siang di sebuah resto dekat tempatnya bekerja. Hari ini adalah hari terakhir lelaki itu mengambil cuti bekerja, itulah sebabnya kalian bisa menghabiskan banyak waktu bersama, sebelum esok hari ia akan disibukkan oleh segudang aktivitas yang padat.

Domin terus mengulaskan senyuman di wajahnya saat berbincang denganmu, sangat berbeda ketika kalian menghabiskan waktu bertiga bersama Sunghoon. Domin tak akan bernai menunjukkan ekspresi seperti itu, karena ia tahu batasan dalam hubungan kalian. Sunghoon sangat posesif dan agresif, jadi sebisa mungkin lelaki itu kendalikan dirinya sendiri agar tidak terlalu dekat denganmu yang bisa memicu rasa cemburu kekasihmu.

Selepas makan siang, Domin antar kamu kembali ke apartemen Sunghoon. Seperti biasa kamu harus siapkan hidangan untuk menyambut kekasihmu sepulang bekerja, sambil memikirkan cara membujuk Sunghoon agar ia mau diajak ke club malam yang Seungcheol maksud dalam pesan singkat. Kamu ingin sekali bertemu Jake Sim, kamu merindukan lelaki itu, berharap Jake Sim mengerti maksud ucapanmu terakhir kali, tapi paling tidak kamu ingin melihat lelaki itu teeakhir kali sebelum kehidupanmu benar-benar diatur oleh kekasihmu sekarang, yaitu Sunghoon.

Domin telah meninggalkan apartemen Sunghoon, tersisa kamu seorang diri sambil membaca artikel tentang pembebasan Jake Sim dari penjara. Ada satu hal yang baru kamu rasakan sekarang, yaitu betapa hebatnya lelaki iyu menutupi identitas korban yang tak lain adalah dirimu dari publik dan awak media. Kamu sadar lelaki itu memiliki power yang sangat besar, namun jika Jake memang memiliki kemauan, ia pasti akan menggunakan power itu untuk mendapatkan mu kembali, bukan? Tapi sampai detik ini, kamu merasa lelaki itu tak kunjung memahami maksud ucapanmu terakhir. Sedikit membuatmu putus asa dengan menghembuskan napasa panjang sambil menatap kosong langit kamar apartemen Sunghoon

Krettt!!

Pintu apartemen terbuka dengan perlahan. Refleks, kamj bangkit dari duduk mu untuk menyambut kepulangan kekasihmu tersebut. Kamu berikan senyuman manis dan kecupan mesra di bibir Sunghoon sebelum lelaki itu terdiam memperhatikan penampilanmu dengan rambut baru tersebut. Sunghoon tak menampilkan ekspresi apapun yang sedikit membuatmu ketar ketir, "Gimana? Bagus ga?" tanyamu begitu ragu yang malah dibalas hembusan napas kasar oleh lelaki itu.

"Aku pikir, kau tak akan memotongnya sampai sependek itu.." ujar Sunghoon dipenuhi kekecewaan yang tergambar jelas dari ucapannya. Kamu yang merasa bersalah pun nekat memeluk tubuhnya untuk membujuknya, "Maafkan aku, aku pikir, kau akan suka dengan penampilan baruku ini." gumam mu yang hanya dibalas hembusan napas kasar oleh lelaki itu. Sunghoon alihkan pandangannya darimu, sedikit membuatmu takut, "Sunghoon, sebagai gantinya, ayo kita bersenang-senang dengan menghadiri pesta pembukaan sebuah club malam baru daerah Gangnam. Aku yang traktir, yaa?" tawarmu sukses membuat perhatian lelaki itu kembali tertuju padamu.

"Bersenang-senang?" tanya Sunghoon, meminta penjelasan maksud ucapanmu.

"Kau bilang, aku boleh melakukan hubungan badan dengan orang lain selama masih bersamamu kan? Apa kau tak bosan melakukannya dengan Domin oppa terus? Ayo kita cari mangsa lain~ Tenang, aku masih punya uang tabungan yang bisa kita gunakan untuk bersenang-senang malam ini." bujukmu ternyata tak membuahkan hasil. Dengan malas Sunghoon lepaskan pelukanmu untuk meletakkan tas miliknya kembali pada tempatnya. Kamu yang sadar atas kelelahan yang Sunghoon rasakan pun tak ingin menyerah begitu saja.

Ya, Sunghoon akan cenderung menghindari pertengkaran denganmu jika ia merasa lelah. Bahkan, lelaki itu sampai malas mengatakan apapun yang sukses menempatkan mu pada perasaan merasa bersalah tanpa sebab.

"Aku tahu kamu lelah bekerja, makanya ayo kita nikmati malam dengan cara yang berbeda. Tenang, aku pasti menggunakan kondom kok, aku janji. Ya, mau yaaa? Kita cari target baru di club malam ituu~"

Akhirnya, lelaki itu luluh jugaa atas pintamu tersebut.

TBC

AN: Tibalah kitaaa ke adegan yang ada di intro yaaa~

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang