14: Tempat Aman

1.2K 129 14
                                    

Jungkook terus memelukmu erat, seolah memberikan tempat untukmu bersandar sekaligus mengadu dari kejamnya dunia. Hal itu membuat lelaki itu tersadar kalau sebenarnya hidup yang ia jalani bisa dikatakan lebih dari cukup, namun Jungkook terkadang masih merasa seperti belum puas atas segala pencapaiannya. Ia selalu memandang ke atas tanpa pernah menyadari ada begitu banyak kehidupan yang lebih memilukan ketimbang dirinya.

Seperti kehidupan yang kamu jalani saat ini, Jungkook tahu kedua orang tuamu telah meninggal dunia, Jungkook juga tahu kamu pernah dijadikan pelunas hutang oleh kakak kandungmu sendiri, bahkan ia juga tahu kamu pernah menerima kekerasan akibat perselingkuhan yang mantan kekasihmu lakukan bersama Minju. Sekarang, video porno milikmu dan mantan kekasihmu tersebar sampai membuatmu dilecehkan oleh Minju dan beberapa temannya, bagaimana jiwa seseorang tak hancur jika terus diberikan cobaan bertubi-tubi seperti ini?

Tiba-tiba, kamu melepaskan pelukan Jungkook lalu menghapus kasar air mata yang mengalir menggunakan punggung tanganmu, "Maaf bos, aku tak bisa menutupi kesedihanku lagi." ujarmu sedikit tak enak karena telah membuat suasana antara kamu dan Jungkook menjadi sendu, penuh kesedihan. Jungkook gelengkan kepalanya, "Ini bukan salahmu, tak apa. Perasaan sedih adalah bagian dari perasaan yang memang wajar kita rasakan. Jangan dipendam sendirian, apalagi sampai berpikir dirimu tak berharga." ujar lelaki itu yang entah mengapa kembali memancing air mata milikmu. Langsung Jungkook berikan tisu untuk menyeka air mata di wajahmu. Bahkan, saking tak bisanya kamu menahan kesedihan sampai membuat dadamu sesak dan napas yang terasa pendek.

"Setelah putus dari mantan kekasihku, aku tinggal di rumah sahabatku bernama Sunghoon. Keluarganya sangat baik, itulah sebabnya aku merasa tak enak jika selalu merepotkan mereka. Aku bertemu dengan temanku tadi sempat membicarakan tentang barang branded, aku ingin menjual tasku agar cepat keluar dari rumah Sunghoon tapi dia malah membawaku menemui mereka.." jelasmu setelah berusaha menahan seluruh kesedihan yang kamu rasakan karena kamu merasa harus menjelaskan hal itu pada Jungkook sebagai alasan terjebaknya kamu bersama para brandalan itu.

"Jangan terlalu mudah percaya dengan orang lain, biar itu temanmu sendiri karena musuh biasa berasal dari orang yang paling dekat denganmu." ujar Jungkook yang langsung kamu setujui dengan anggukan kepala. Jungkook perhatikan wajahmu dalam diam, barulah ia sadar atas luka yang tercipta di ujung bibirmu. Jungkook begitu penasaran, namun ia urungkan niatnya untuk bertanya karena tak ingin membuatmu merasa sedih lagi. Jungkook nyalakan mesin mobil miliknya, saat kamu dedikasikan diri untuk mencari handphone milikmu dalam tas yang berhasil Jungkook selamatkan bersamamu. Nihil, sepertinya handphone milikmu masih tertinggal dalam kamar itu sehingga membuatmu sedikit kalang kabut. Kamu hanya takut Sunghoon datang dan menyusulmu, melihat kamu yang kalang kabut saat mencari sesuatu, Jungkook pun bertanya, "Cari apa?".

"Handphoneku, sepertinya masih tertinggal di ruangan itu. Aku harus menghubungi Sunghoon agar memberitahunya." jelasmu dengan sedikit terbata-bata. Jungkook berikan handphone miliknya untuk membantumu, berhubung kamu tak hapal nomor telepon lelaki itu, kamu putuskan untuk menelpon telepon rumahnya saja. Berharap diangkat oleh seseorang agar dapat memudahkanmu.

"Yoboseyo?" ternyata Sungha yang menjawab panggilan tersebut.

"Sungha-ya? Apa hyung sudah pulang ke rumah?" tanyamu masih dengan suara bergetar.

"Belum, nuna. Ada apa?"

"Bisakah kamu tolong hubungi dia beritahu kalau handphoneku hilang, aku akan pulang sebentar lagi, jangan balas pesan apapun yang masuk dariku?" ucapmu yang langsung Sungha jawab dengan, "Sebentar nuna,"

Cukup lama kamu menunggu hingga terdengar samar Sungha yang mengatakan, "Halo hyung, dimana? Ini Y/n nuna menelpon ke telpon rumah, katanya handphone-nya hilang, jangan balas pesan apapun yang masuk dari nomor miliknya." persis seperti yang kamu minta tolong sampaikan pada Sunghoon.

CATHINONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang