Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang bekerja, kalian sempatkan diri makan bersama Niki di sebuah rumah makan pinggir jalan yang tak berada jauh dari cafe Chérie. Tak banyak kata yang lelaki itu ucapkan, sepanjang hari Niki terus memperhatikan gerak gerik kalian yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Kalian lebih banyak melakukan skinship, tertawa bersama, bahkan Jungkook sering kedapatan memeluk tubuhmu dari belakang sambil menciumi perpotongan lehermu oleh lelaki itu. Membuat Niki begitu penasaran tentang hubungan di antara kalian berdua. Lelaki itu curiga kalau kalian menjalin hubungan secara diam-diam, walaupun kehadiranmu memang banyak membawa pengaruh baik untuk seorang Jeon Jungkook.
Jungkook lebih banyak tersenyum dari sebelumnya, lelaki itu bahkan semakin rajin berkomunikasi di grup chat pegawai cafe miliknya untuk menarik perhatian dari anggota baru yang tak lain adalah dirimu dan hari ini lelaki itu sudah tak malu lagi menunjukkan perasaannya di depan umum. Namun bagi Niki, hubungan kalian mungkin akan membawa pengaruh buruk bagi pekerjaannya. Ya, sekarang kalian memang sedang di atas angin kebahagiaan, tapi pertengkaran sedikit saja bisa membuat suasana kerja menjadi tak kondusif dan cenderung tidak menyenangkan. Niki berharap, baik kamu maupun Jungkook dapat sama-sama mengendalikan dirinya agar tak membawa urusan perasaan pada pekerjaan kalian walaupun status Jungkook disini adalah pemilik dari cafe tersebut.
Setelah menghabiskan makanan kalian, Jungkook berencana mengajakmu menginap di apartemen miliknya. Bukan tanpa alasan, karena Jungkook tahu kamu sudah sangat lelah dan seluruh barang di apartemen barumu belum kamu susun yang membutuhkan banyak lagi tenaga untuk melakukannya. Kamu yang merasa tak enak dengan lelaki itu pun tak berniat menolak ajakannya. Kalian menuju aparteme lelaki itu menggunakan mobil milik Jungkook.
Sesampainya di sebuah gedung apartemen mewah yang terletak di distrik Gangnam. Jungkook ajak kamu naik menuju kamarnya, kamar lelaki itu berada di lantai 29 yang merupakan lantai paling tertinggi di gedung ini. Kini, kamu sadar kalau lelaki yang sednag menggandeng tanganmu ini bukanlah orang sembarangan. Dia ternyata tinggal di sebuah penthouse mewah bersama seorang kakak laki-lakinya yang terlihat sangat mirip dengannya.
Sempat Jungkook perkenalkan namamu pada kakaknya tersebut sebelum lelaki itu ajak kamu memasuki kamar mewah miliknya. Sangat luas, bahkan lebih luas dari apartemen yang baru saja kamu sewa tadi pagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook yang sadar atas reaksi terkejut mu pun hanya tertawa pelan. Pantas saja, ia mudah sekali mengeluarkan uang 11 juta hanya untuk menyewakan apartemen untukmu, ternyata kekayaan lelaki itu lebih dari yang kamu bayangkan. Jungkook bahkan bisa menutupi kerugian yang disebabkan oleh Minju selama berbulan-bulan dengan tetap mempertahankan cafe tersebut, bagaimana seorang lelaki muda dapat mempertahankan bisnisnya jika ia tak pintar dalam memutar dana?
Jungkook buka gorden kamarnya yang langsung berhadapan dengan pemandangan distrik Gangnam dari ketinggian. Kamu yang tak pernah melihat pemandangan seperti itu pun berlari kecil untuk memandang lebih dekat ke arah jendela ruangan. Kamu begitu terpukau dengan pemandangan di hadapanmu hingga kamu merasakan pelukan tiba-tiba yang Jungkook berikan di belakang tubuhmu. Lagi-lagi, Jungkook menghirup aroma tubuhmu sambil sesekali mengigit daun telingamu, entah mengapa lelaki itu suka sekali memeluk tubuhmu dari belakang sekaligus menghirup aroma tubuhmj yang membangkitkan hasrat dalam diri Jungkook lagi.
Sadar atas tangan Jungkook yang nakal dengan masuk ke dalam kemeja milikmu, kamu lepaskan pelukan lelaki itu untuk membawa kedua tanganmu melingkar di pundak Jungkook. Kalian saling bertukar senyuman penuh arti sebelum Jungkook satukan bibir kalian dengan kesan menuntut. Tak ada sedikitpun paksaan yang lelaki itu berikan. Kamu patuhi segala keinginan Jungkook, mulai dari menanggalkan pakaianmu satu per satu, membantunya menganggalkan pakaiannya hingga kalian bertelanjang bulat, memanjakan kejantanan lelaki itu, bahkan sampai membuka kembali pahamu untuk lelaki itu. Kamu suka berhubungan badan dengan Jungkook karena lelaki itu tahu benar cara memuaskanmu.
Desahannya juga terdengar sangat indah bagimu, kamu begitu menyukai sikap agresif Jungkook yang ingin membuatmu sesak atas kenikmatan tiada tara menggunakan cara yang tak pernah terbayang dalam pikiranmu sebelumnya. Saat lelaki itu hentakkan tubuhnya dalam posisi missionary sambil kedua tangannya menahan dan menangkup wajahmu, sementara bibirnya terus membungkam desahanmu menggunakan ciuman menuntut. Belum lagi kecepatan lelaki itu yang diatas rata-rata dan tenaganya yang begitu besar hingga sanggup bermain hingga berjam-jam lamanya. Walaupun rasanya kewanitaanmu perih seperti lecet karena terlalu sering berhubungan, tapi kamu tak peduli dan ingin merasakannya terus menerus bersama lelaki itu.
Drrttttttdrtttttt
Lagi-lagi suara getar dari handphone milikmu mengalihkan perhatian dari lelaki itu. Jungkook hentikan kegiatan memanjakan mu lalu menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Angkat saja, siapa tahu penting." ucap Jungkook yang langsung kamu turuti dengan anggukan kepala. Kamu pun mendorong tubuh lelaki itu agar bisa bangkit dari kasur tersebut. Dengan selangkangan yang mulai terasa pegal, kamu berjalan mengambil handphone milikmu lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Yoboseyeo?" jawabmu. Malah membuat Jungkook semakin tertantang dengan berlari menghampirimu, ia bawa miliknya menyatu dengan milikmu dari belakang sambil berusaha menahan tubuhmu agar tidak limbung akibat kegiatan tersebut. Kamu berusaha menghentikannya, namun Jungkook malah menghentakkan tubuhnya dari belakang tubuhmu, sukses membuatmu tak bisa lagi menahan desahanmu.
Matamu terpejam saat lelaki itu sukses menyentuh titik paling dalam dan nikmat di tubuhmu. Kamu gigit bibir bawah mu seraya berusaha menahan desahan mu saat orang yang menelpon mu mulai membentak, "Kamu dimana? Kenapa tak mengangkat telpon dariku?!!" Itu Sunghoon yang terdengar begitu emosi saat menyadari dirimu bermain bersama orang lain dibelakangnya. Jungkook yang mendengar bentakan Sunghoon pun nekat menghentakkan tubuhnya agar semakin dalam di tubuhmu.
"Sunghoon-ah, jangan hubungi aku lagi. Akuhh bisa menyelesaikan semuanya sendiri, fokuslah pada kuliahmu dan jangan temui aku lagiihh!" setelah mengatakan itu, kamu matikan panggilan tersebut kemudian melempar handphonemu ke atas sofa sambil berusaha menoleh ke belakang, tepat ke arah Jungkook yang masih menghentakkan tubuhnya padamu.
"Daddyhhhh, i wanna cumm!! Nghhh!" desah mu begitu kencang seiring tubuhmu yang menegang hebat saat Jungkook bawa jemari tangannya mengelus klitoris mu dari belakang. Jungkook buat tanda kepemilikannya pada lehermu hingga begitu merah seiring tubuhmu yang menegang hebat. Saking dahsyatnya pelepasan mu sampai membuat tautan tubuh kalian terlepas dan cairan putih mengalir membasahi lantai kamar lelaki itu, detik itu juga Jungkook balik tubuhmu seraya membawamu ke dalam pelukan hangatnya.
Sementara kamu masih memejamkan mata sisa pelepasan dashyat yang kamu rasakan. Jungkook kecup bibirmu sekilas, sebelum lelaki itu bertanya "Lanjut ga?".
Langsung kamu ulaskan senyuman manis dengan tatapan memohon untuk lelaki itu, "Please, lagi, aku mau lagi daddy!" jawabmu begitu bersemangat. Tak sedikitpun memikirkan perasaan Sunghoon yang menunggumu tanpa kejelasan. Kamu merasa, kesedihan yang kamu rasakan hanya dapat diobati oleh kegiatan ini. Ya, bercinta, tak hanya menjadi candu tapi dapat menjadi pelarian dari kejamnya kehidupan yang kamu lalui. Setidaknya kamu masih bisa tertawa walau hanya saat merasakan kenikmatan itu sampai di tubuhmu.