•
•
•
Selesai mengubah smartphone tersebut seperti yang diinginkan alisha,ia kembali ke kamarnya dan tak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada Abang ipar nya yang selalu ada dan membantu alisha,
“Untuk apa sih dek?”tanya virdian
“Oh, untuk ini bang ada teman alisha dia penyandang tunanetra,jadi alisha mau bantuin dia belajar”jelasnya
“Oh,gitu Abang bangga banget sama kamu,mudah mudahan nanti kedua anak Abang besar nya kaya kamu ya,cantiknya,baik nya,ramahnya”
“Tunggu yah”ucap virdian lalu beranjak menuju lemari nya,mengambil sesuatu yang membuat alisha bertanya tanya benda apakah itu
Virdian menyerahkan dua biji barang berbentuk pipih itu ke tangan alisha
“Apa ini bang?”
“Itu alarm pelacak,kalau kamu bahaya tekan saja tombol ini nanti hidup bunyi alarmnya,ini juga bisa melacak keberadaan pemakai nya,sini Abang sambungkan ke gadget kamu”
“Gadget Wira juga yah”
“Wira?”
“Iya,teman alisha”
“Oh,oke mana sini?”
Jendral sedang bermain PlayStation nya bersama Abang nya
“Kapan Lo sama alisha mau tunangan?”
“Gak tau gue bang,dia terus bilang kalau dia belum siap”
“Desak aja gak sih?karena kalau Lo sempat kehilangan dia,Lo bakal gak jadi direktur perusahaan keluarga Cakra”ucap Yudis
“Tenang aja bang,lo macam gak tahu gue kaya mana”
“Oke sip dah,adek gue emang hebat kalau masalah begini”
“Tapi bang,di sekolah gue ada anak baru dan alisha perhatian banget sama dia”
“Siapa namanya?”
“Wira Mahendra,orangnya buta”
Yudis tertawa sebentar,sejak kapan adiknya takut bersaing dengan orang yang kekurangan begitu
“Lo takut?”
“Takut lah!bisa aja alisha suka sama tuh anak”
“Sejak kapan Lo takut bersaing sama orang kekurangan kaya dia?”
Jendral meringis,iya juga sejak kapan dia jadi penakut begini?ah yang benar saja dia takut dengan Wira yang jelas jelas kalah jauh dengannya
••••
Alisha kini tengah menunggu Wira,ia tengah berdiri di depan gerbang sekolah nya,rambut nya yang panjang kini tergerai begitu saja,ia sengaja datang lebih awal karena ia tidak mau berangkat bareng dengan jendral
Dengan beralasan bahwa ia ada urusan mendadak di sekolah,alisha berangkat mengendarai mobil Bugatti Divo nya,yang dihadiahkan kepadanya karena memenangkan olimpiade internasional
Mobil Avanza putih berhenti tepat di depan gerbang sekolah,seorang lelaki paruh baya kini tengah berlari membukakan pintu di belakang nya,dan tampaklah sosok lelaki dengan seragam sekolah yang berjalan menggunakan tongkat
Ya,itu Wira sosok yang ditunggu tunggu alisha sejak tadi,alisha langsung menghampiri lelaki manis itu
“Selamat pagi pak”sapanya ramah pada lelaki paruh baya yang menuntun jalan Wira
“Oh,iya dek”
“Perkenalkan pak saya alisha,teman sekelas Wira”
“Oh, iya dek”
“Boleh gak pak Wira nya saya saja yang tuntun ke kelas?”
“Oh,boleh dek silahkan”
“Makasih pak”
“Iya”
Alisha memegang lengan Wira perlahan,Wira tersenyum betapa bahagianya dia di perlakukan seperti ini dengan orang selain keluarga nya
“Kalau gitu bapak duluan yah dek”
“Oh iya pak”
“Makasih yah dek”
“Iya pak”
Mobil Avanza putih tadi melesat pergi entah kemana,kini masih pukul 6 tepat sekolah masih sepi,hanya ada beberapa siswa yang baru datang
“Makasih ya”ucap Wira
“Iya”
Wira dan alisha berjalan menuju kelas mereka,alisha menautkan jari-jari nya ke jari jari tangan Wira,lalu menggenggam tangan Wira erat erat,
“Gak papa kan kalau gue genggam tangan Lo”
Wira tersenyum,rasanya hangat “gak papa kok”ucap nya tangan kirinya nya yang memegang tongkat masih tetap meraba raba permukaan bumi
“Tangan Lo dingin banget”ucap alisha
“Udah biasa”
Alisha memasukan tautan tangan mereka ke dalam saku almamater OSIS nya
“Gini aja biar hangat”ucap alisha
Alisha dan Wira hampir sampai ke kelas hanya tinggal melewati beberapa anak tangga,lalu berbelok Kanan sedikit
“Lo bisa naik tangga kan?”
“Bisa kok”
“Alisha nya sudah duluan nak”ucap Yeni
“Oh,gitu ya ma yaudah kalau gitu jendral pergi yah ma”
“Iya,jendral hati Hati kamu”
“Iya ma”
Jendral langsung saja melesatkan Balenciaga Triple S Trainers nya,untuk membelah jalanan dan mengantarkan nya ke sekolah
Jendral memeriksa arlojinya,dan kini sudah pukul 06.50, berarti alisha berangkat dari 50 menit yang lalu
Wira kini duduk bersama perempuan di samping nya,alisha terus tersenyum walaupun ia yakin senyuman nya tidak bisa dilihat oleh Wira
“Wira”Panggil perempuan itu
Wira menoleh tepat ke sumber suara”iya kenapa sha?”
Alisha mengeluarkan kotak berwarna hitam dengan hiasan pita putih
“Selamat ulang tahun”ucap nya
Wira terkejut,benar saja dia hari ini berulang tahun bagaimana ia bisa lupa,dan bagaimana keluarga tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun tadi pagi
“Makasih yah sha”ucap nya bahagia,sembari tersenyum
“Mau gue bukain gak hadiah nya?”
“Oh boleh”ucapnya di sertai anggukan
Alisha mengambil lengan Wira, menuntun nya untuk membuka hadiah itu bersama,Wira hanya tersenyum rasanya ia ingin melihatnya perempuan di depan nya,ia ingin melihat senyuman bahagia perempuan yang baru ia kenal semalam
Wira meraba benda yang ada di dalam kotak itu
“Sha? Ini apa?”
Alisha tersenyum lalu menjelaskan hadiah apa yang ia berikan untuk Wira
“Ini handphone, gunanya disini untuk Lo dengarin musik dan pelajaran,nanti bakal gue rekam waktu guru menjelaskan dan gue bakal menjelaskan lagi,kalau gurunya gak menjelaskan lagi lebih lanjut,disini udah ada nomor gue,jangan ada nomor siapa siapa selain gue oke”
Wira tersenyum tangan nya terangkat ingin mengusap kepala alisha,namun alisha mengarahkan nya ke pipinya,Wira terkejut matanya membelalak
“Gak papa,gue lebih suka pipi gue diusap,dari pada rambut gue”
“O-oh”
Walaupun canggung Wira tetap mengusap pipi alisha “makasih yah,hadiah ini bakal gue jaga”
“Oh ya satu lagi,ini”ucap alisha lalu mengaitkan alarm pelacak itu ke smartphone Wira
“Tekan tombol ini kalau Lo dalam bahaya oke”
“Makasih yah”ucap Wira lalu mengusap pipi alisha lagi
Alisha mengangguk,alisha senang kalau Wira senang rasanya bahagia bisa membantu sesama
“Wira,Lo mau dengerin sesuatu gak?”
“Apaan tuh?”ucap Wira antusias sekaligus penasaran
Alisha memutar musik yang ia masukan ke dalam gadget milik Wira,lagu strawberry and ciggaret,alisha memasang airpods ke telinga sebelah kanan Wira,lalu satunya lagi pasangkan di telinga kiri miliknya
“Wir,Lo bisa kan gunain gadget nya nanti?”
“Bisa,nanti aku minta tolong adik ku”
“Lo punya adik?”
“Punya namanya Dian, orang nya baik selama ini ia orang yang selalu ada buat gue setelah kedua orang tua gue”
“Gue jadi pingin punya adik”
“Emang nya kamu anak tunggal?”
“Enggak,gue anak bungsu gue punya kakak,orangnya baik banget sayangnya dia udah nikah dan udah dua punya dua anak kembar lagi”
“Bagus dong”
“Iya sih,gue punya ponakan but gue di jadiin baby sitter tak bergaji”keluh alisha walaupun begitu ia sangat sayang dengan kedua ponakan nya,ia sudah anggap dua keponakan nya seperti adik kandung nya sendiri
Wira tertawa,dan tawa itu sangat disukai alisha alunan nya indah tidak seperti tawa seorang jenderal devano.
Perlahan kelas mulai terisi,dan jam pelajaran pun dimulai alisha sibuk mencatat apa yang di katakan guru dan Wira tengah asyik mendengarkan guru alisha juga tidak lupa untuk merekam penjelasan guru sebagai catatan Wira karena kekurangan fisik nya
“Tumben Lo gak bareng tunangan Lo tadi?”tanya Candra yang tengah asyik menyesap es jeruknya
“Dianya pergi duluan”
“Tadi pagi gue liat tunangan Lo sama si Wira Wira itu”ucap angkasa
“pake acara pegangan tangan,elus elus pipi lagi,emang Lo pernah digituin?”ucap angkasa,angkasa memang jarang bicara namun sekali bicara yang ia bicarakan adalah fakta,itulah sebabnya mengapa jendral sangat percaya kepada angkasa
“Sialan Lo buta”
Alisha kini tengah asyik menyuapi Wira makanan, walaupun tadi Wira sempat menolak untuk tidak makan tapi yang namanya cowo dan cewe jika adu mulut, pemenang awalnya tetaplah cewe,
Alisha mengancam Wira jika ia tidak makan Alisha tidak akan mau berbicara dengannya lagi,dan tidak akan jadi temannya lagi Wira mengalah namun ia memberi syarat untuk makan di tempat lain, pasalnya ia malu ia takut alisha lah yang kena imbasnya
Disinilah mereka,di atap sekolah lebih sepi dan hanya alisha lah yang bisa masuk ke atap ini karena dia yang memegang kunci nya,sebagai wakil ketua OSIS terpercaya
“Kamu gak makan?”
“Ini aku juga lagi makan Wira”
Alisha terus saja menyuapi Wira dengan perlahan, alisha membeli kan Wira nasi dengan lauk ayam,dan sebotol air mineral
Handphone alisha bergetar menandakan ada panggilan masuk ia melihat siapa yang menelpon nya
“Sebentar yah wir”ucap alisha lalu menaruh bungkusan nasi itu di pangkuan Wira yang tengah duduk berteduh di meja yang terdapat di sana
Alisha menggeser tombol hijau itu ke kanan lalu menempelkan benda persegi panjang itu ke telinganya
“Halo gan,apaan?”
“Lo dimana anjir?
Tuh tunangan Lo nyariin”
“Ck!,bilang aja gue lagi ada urusan atau bilang aja Lo gak tahu gue dimana”
“Oke dah,hati hati Lo, keliatan nya
Si jendral tempur itu marah banget”
“Aman,tenang aja Lo”
Setelah mematikan panggilan secara sepihak,alisha melanjutkan kegiatannya yang tertunda setelah selesai makan alisha membersihkan mulut Wira dari sisa makanan lalu memberikan lelaki manis itu minuman
“Makasih ya sha”
“No problem”
Alisha menuntun Wira untuk kembali ke kelasnya,karena sebentar lagi jam istirahat berakhir
Jendral benar benar emosi kali ini,benar ketakutan nya yang selama ini terjadi
DIA KALAH DENGAN WIRA MAHENDRA
Jendral terus menelpon alisha namun tidak ada jawaban,cara satu satunya ialah mendatangi alisha ke kelasnya,saat hendak berjalan menuju kelas XII IPA 1,bel berbunyi dan jendral mengurungkan niatnya untuk tidak membuat keributan di kelas alisha
Jari jari jendral menari di atas papan ketik membuat suatu rangkaian kata.
Ting!
ADORIA ALISHA! Lo gue jemput pulang sekolah
Alisha meringis,anak satu ini tidak ada kapoknya dan tidak mau menyerah memangnya apa yang mau di inginkan jendral dari nya
Alisha menyimpan kembali gadget nya lalu duduk di sebelah wira
Bruak!!!!
••••
Maaf ya guys kalau cerita nya masih flop flop gitu mohon bantuannya yah yeorobun!!!!!