LEMBARAN 7

1 2 0
                                    

Dian dan temannya, Hardian, Zidan dan Yandi tengah menikmati permainan PS yang tersedia di rumah Dian,selama ini Dian jarang bermain PS di karena ia harus bermain sendiri

Wira kadang ikut tapi hanya melihat ralat menemani Dian bermain,mungkin setiap Minggu Hardian, Zidan ataupun Yandi kadang bermain di rumahnya Dian

“Bang Wira di kamar?”tanya Zidan

“Iya”jawab Dian ia masih fokus bermain dengan Hardian

“Kak ananta mana? Tumben gak ikutan”ucap Zidan

“Oh, biasalah anak muda”ucap Dian

“Oh...jadi Lo tua gitu?”tanya Yandi

“Gak gitu juga woy”ucap Dian

“Btw,gue udah liat kak alisha yang mana”ucap Dian ia mengambil minum yang ada di meja sofa akhirnya ia menang dari Hardian

“Gimana geulis kan?”tanya Yandi

“Cantik,manis,ramah baik lagi”ucap Dian

“Cuma salahnya satu”sambung nya

“Udah ada pawang nya”ucap Dian mengambil beberapa biji ciki yang ada di genggaman Zidan

“Yeu...anjir Lo!”ucap Zidan karena pasalnya baru saja ia ingin melahap Snack berbentuk cincin itu

Tok!!tok!!!

Pintu depan di ketuk,Dian,Hardian, Zidan dan Yandi saling melihat siapa yang bertamu?apakah teman mereka?

“Siapa an?”tanya Zidan

“Gak tahu,keknya gue gak ada ngundang orang lain deh”ucap Dian

“Apa jangan jangan jelangkung?!”ucap Hardian

“Gue geplak tuh mulut,asal jeplak aja!”tutur Zidan

“Udah ah,gue aja yang buka”ucap Yandi,memang Yandi lah paling pemberani di antara mereka

Ceklek

“Iya kenapa ya-

Perkataan Yandi terhenti ketika melihat sosok di depan pintu

“Kan gue bilang juga apa,setan kan?”ucap Hardian ia mendatangi Yandi untuk menariknya ke dalam namun bukannya menarik Yandi justru Hardian ikut mematung melihat sosok di depannya

“Siapa sih?”tanya Zidan,ia berjalan menyusul kedua temannya yang sudah menganga dan mematung seperti di hipnotis

Sama dengan keduanya, Zidan malah ikut mematung Dian memutar bola matanya malas,kenapa dengan ketiga temannya itu?

“Siapa si?”tanya Dian

“Eh?kak sha,nyari bang Wira yah?”tanya dian ramah

Alisha tertawa lembut”iya nih,ada kan?”tanya alisha

“Ada dong bentar yah kak”ucap Dian

“Masuk dulu atuh kak”ucap Dian

Dengan tatapan mata yang menyiratkan seakan alisha sedang bingung untuk masuk,Dian langsung menggeser ketiga temannya dari pintu karena menghalangi jalan alisha untuk masuk

“Cantik banget”puji Hardian

“Inikah namanya bidadari jatuh?”ucap Yandi dramatis

“Duduk kak”ucap Zidan 

“Iya, makasih yah”ucap alisha sembari tersenyum manis

Zidan hampir saja kehilangan akal sehatnya, pasalnya selama ini ia melihat sosok alisha yang tegas, jarang senyum dan menatap seseorang dengan tatapan tajam,
Namun sekarang, berubah 360 derajat

“Alisha?”panggil Wira

Wira mengenakan pakaian rumahan yang sederhana, sweater biru dan celana hitam yang membalut tubuh kekarnya,alisha yang melihat Wira langsung mendatangi nya

Ia mengambil alih Wira dari genggaman Dian,tentu saja Dian dengan senang hati agar alisha bisa membantu Wira berjalan

“Kenapa tiba tiba kesini?”tanya Wira

“Gak papa rindu”ucap alisha

“Bucinnya mereka”ucap Dian dalam hati

Wira tertawa, gadis ini selalu saja membuatnya gemas

“Yaudah duduk dulu” ajak Wira

Alisha langsung membantu Wira untuk menuntun jalannya menuju sofa dan di ikuti oleh teman teman Dian

Kapan lagi bisa liat bidadari cantik,yakan guys

“Wira,minta tolong buatkan minum dek untuk kak alisha”ucap Wira

“Sip bos,kakak cantik mau minum apa?”tanya Dian

“Gombal Lo buaya”ucap Hardian,kalian tahu Dian termasuk komplotan buaya hanya saja tertutup muka lugunya

“Gak usah nanti aku ambil sendiri aja,oh yah nih aku ada bawain kalian pizza ayo dimakan”ucap alisha

“Aduh,makin cinta deh sama kakak”ucap Yandi

“Awas udah berpawang”ucap Zidan

Alisha hanya tertawa,adik adik kelasnya ini sangat lucu

“Kamu aku suapi yah”ucap alisha

Uhuk!! Uhuk!!

Hardian,Zidan dan Yandi tidak percaya beginilah bentukan asli dari waketos galak?yang benar saja,omong omong rasanya lebih romantis kalau kakak kelasnya itu disandingkan dengan Wira

Berasa nonton drakor zaman now.

“Gak usah,aku udah kenya-

“Yaudah deh aku pulang”ucap  Alisha seakan kecewa dengan jawaban Wira,langkah nya yang hendak berdiri terhenti begitu saja

Alisha menatap pergelangan tangannya yang di pegang oleh Wira, rasanya hangat perut alisha seakan di penuhi oleh kupu kupu yang berterbangan dan jantung alisha juga berdegup kencang

Bagaimana keadaan yang lain,tentu saja gemas Dian,Yandi,Hardian dan Zidan tak henti henti nya menggerutu dalam hati

Drama macam apa ini?

“Yaudah,tapi kamu jangan pergi”

Alisha menahan senyum nya,mengapa ia jadi se-baper ini sih?

“Gitu dong dari tadi”ucap alisha senyumnya merekah membuat siapa saja yang melihatnya langsung jatuh cinta kepada nya

Alisha duduk bersandar di sofa, kepalanya ia senderkan ke bahu lebar milik Wira,menyuapi Wira pizza rasanya Dian dan teman temannya benar benar melihat drakor versi lokal

“Romantis banget”ucap Zidan

“Iri Lo?buat sana”ucap Hardian

“Gimana mau buat,orang dianya gak suka sama gue”ucap Zidan

Yandi dan Dian hanya tertawa mereka tau siapa yang sahabatnya ini maksud,kalian tahu siapa, Ningsih! Gadis itu yang membuat sosok Zidan menjadi kadang bucin kadang galau, pasalnya Ningsih menyukai Yandi teman Zidan sendiri untung nya Yandi tidak menyukai Ningsih
Katanya ada sosok perempuan yang membuatnya terbang akhir akhir ini

Namun ia tidak ingin memberi tahu,siapa dia dengan alasan ia takut temannya akan kepincut dengan perempuan yang ia suka,kalau bahasa gaul sekarang sebutannya ialah crush

“Kamu kesini jendral tahu?”tanya Wira

“Ngapain juga harus ngasih tahu dia”ucap alisha ada nada tidak suka disana

“Nanti dia marah sama kamu”

“Siapa dia?bukan siapa-siapa juga”

Percakapan itu di cerna oleh empat insan yang sedang menyimak perkataan alisha

“Bukannya kaya bang jendral kak alisha bucin banget sama kak jendral yah?”tanya Zidan dengan suara pelan

“Loh iya yah”

“Kalian gak ingat,tadi siang kak alisha sama kak jendral habis adu mulut?”tanya Hardian

“Iya yah,kenapa sih emangnya itu gara gara apa?”tanya Dian kepo

“Kak jendral bohongin bang Wira kalau kak alisha sakit,habis itu nyalahin bang Wira katanya gitu deh”ucap Yandi

“Dih!memang jendral tempur satu itu-

“Gak usah ghibah,gak baik”

Suara Wira tiba-tiba terdengar dan memotong pembicaraan Dian yang hendak menjulidin sosok jendral devano karena sudah menyalahkan sang Abang

Mereka hanya menyengir,lagian kalian ghibah di depan ada orang nya

“Gak papa Thor,kalau mau nyindir itu main depan jangan main belakang” -dian 2022 –

••••

Jendral kini tengah sibuk untuk menelpon seseorang,siapa lagi kalau bukan pacarnya

“Halo babe” sapa jendral yang masih mengendarai mobil nya

“Yes baby,of course”

“Anything for you my babe”

Panggilan terputus sepihak,tentu saja sang cewe yang memutuskan panggilan tersebut jendral tersenyum, gadisnya selalu membuat nya salah tingkah

Tak lama jendral sudah sampai di tempat,dimana para temannya berkumpul jendral masuk ke dalam cafe bernuansa hitam putih tersebut

“Yooo....bro”

“Woy!!pak bos”sapa Candra

“Tumben Lo ngumpul,Lo gak tempat cewe Lo?”tanya Mahesa yang sudah menyeruput secangkir kopi nya

“Nanti pulang dari sini”ucap jendral

“Tumben, biasanya ngebulol dulu Lo”ucap Bayu

“Hari ini beda”ucap jendral ia melihat layar hp nya beberapa pesan masuk yang mampu membuat nya tersenyum

“Gimana hubungan alisha sama Wira,makin rapat atau makin renggang?”tanya angkasa

“Lo gak liat gue habis di tampar Alisa tadi?”

“Lo sih,pake acara bohong lagi udah tahu si alisha gak suka liat orang bohong apalagi yang bohong itu Lo”ucap angkasa

Sakit? Emang  gak usah pertanyakan lagi perkataan angkasa memang menyakitkan

“Lagian Jen saran gue,Lo mundur bukannya gue bela Wira ataupun siapapun disini but gue rasa Lo udah telak dari Wira,seorang perempuan memilih pasangan hidupnya berasal dari rasa nyaman nya,mau sejelek atau sebanyak apapun kekurangan cowo itu kalau sudah cewe nya nyaman yah Lo bisa apa?”jelas angkasa

“Gila!! Ngomong Lo?”tanya Bayu

“Gak,nge-rapp gue”tukas angkasa

“Perkataan terpanjang yang keluar dari mulut seorang angkasa,harus di abadikan ini”ucap Mahesa

“Alay Lo pada”ucap Candra

“Bukan alay tapi bangga”ucap Bayu

Angkasa dan Candra memutar bola matanya malas,ada saja tingkah pemuda pemuda ini

“Tapi kan sa-

“Wira aja yang buta buta gitu bisa buat alisha nyaman,apalagi Wira bisa ngeliat dijamin kalah telak Lo”ucap Bayu

“Ini kenapa Lo ikutan sih bay”Tukas jendral,cukup angkasa saja yang berbicara seperti itu

Bayu hanya menyengir “ampun pak bos”ucap nya

“Lo lupa sa,gue jendral devano yang gak pernah terima kekalahan apapun”ucap jendral serius

Angkasa tersenyum remeh,ia menggeleng kan kepala nya “Lo lupa,alisha anak nya keras kepala,dan gak terima penolakan kalau dia tiba tiba nolak Lo dan lebih memilih Wira oh jangan lupa alisha orangnya nekat-an bisa aja dia batalin acara tunangan kalian dengan segala cara”ucap angkasa

“Alisha pintar bro,pintar akademi, pintar make up,pintar masak,pintar juga ngejebak orang”ucap Candra

Jendral berpikir itu benar,alisha bakal ngelakuin semua cara agar pertunangan mereka batal dan alisha lebih memilih Wira

Siap!!

Mengapa ia tidak berpikiran ke sana sama sekali,jendral mengambil kunci motornya bersiap untuk membelah jalanan sore ini

“Gue cabut ya bro!”

“Takut Lo si alisha di ambil arjun?”tanya Candra

Jendral tidak menjawab pertanyaan Candra,ia langsung saja pergi tanpa mengindahkan panggilan atau godaan temannya itu.

••••

Sampai nya di depan rumah Wira,alisha berpamitan dengan Dian juga Wira untuk pulang,jam sudah menunjukkan pukul enam sore dan alisha harus pulang untuk melanjutkan aktivitas nya.

“Aku pulang yah”ucap alisha

“Iya,hati-hati ya”balas Wira dengan senyuman semanis gula

“Kamu juga,jangan lupa makan oke Dian jaga Abang nya baik baik yah”

“Siap kak!”ucap Dian semangat

“Kakak pulang yah,bye”ucap alisha beranjak pergi dari halaman rumah Wira

“Hati hati yah kak!”jerit Dian

Alisha mengacungkan jari jempol nya,lalu masuk ke dalam mobilnya dan mulai memajukan mobilnya perlahan,mobil alisha hilang di lahap cahaya dan pergi entah kemana?

••••

Yudis,baru saja pulang dari kampusnya hari ini ia pulang agak telat di karenakan dosennya sempat memakan waktu pulang beberapa menit, sekarang pukul 21.30 namun entah mengapa jalanan terasa sepi hari ini

“Sial! Malah lampu jalan gue pake acara mati lagi”gerutu Yudis,tadi sewaktu di pertengahan jalan lampu sepeda motor Yudis mati

Yudis memelankan laju kendaraan nya demi keselamatan jiwa dan raganya,malam ini Yudis hanya di temani oleh sinar bulan yang terlihat samar-samar

“Ck, harusnya gue gak ambil jalan ini tadi”tukasnya Yudis berniat mengambil jalan pintas agar ia cepat sampai di rumah namun bukannya membantu malah menyusahkan

Vrooom vrommm!!!

Tiba-tiba di belakang yudis ada sepeda motor yang melaju kencang, awalnya Yudis tidak ingin berburuk sangka namun begitu pengendara motor itu dekat dengannya
Yudis sadar bahwa itu adalah pembegal

Sial!

Percuma saja lari,toh si pembegal nya juga sudah mengikis jarak antara keduanya,Yudis tidak peduli ia harus lari dari sini,di depan ada cukup cahaya itu artinya perkotaan sudah mulai tampak

Baru saja Yudis mau menancapkan gas nya, pundaknya sudah lebih dulu di pukul dengan balok kayu oleh seorang yang duduk di belakang pembegal yang mengendarai sepeda motor tersebut

Akh!!

Yudis meringis kesakitan,ia terjatuh setelah kehilangan keseimbangan namun ia bukan lah lelaki yang penakut walaupun orang tuanya bisa membeli banyak kereta ia tidak akan membiarkan pembegal ini mengambil sepeda motor nya

Yudis melawan,dengan berbagai tinjuan dan serangan namun jika dua orang lawan satu orang mana yang sanggup dengan kondisi kaki yang sedikit terluka

“Akh!!” Lagi-lagi Yudis meringis kakinya yang terluka semakin sakit sedangkan ia harus melawan dua orang tersebut agar sepeda motor nya selamat

Bugh!!

Yudis membuka matanya sudah dilihat nya satu orang pembegal terjatuh di depan nya,ia melihat ke sumber kebisingan, syukurlah ternyata Tuhan masih sayang dengan nya

Yudis bangkit,ingin membantu seorang lelaki dengan kemeja satin putihnya melawan pembegal satunya

Setelah berhasil melawan pembegal tersebut,Yudis membantu sosok lelaki paruh baya tersebut untuk berdiri akibat terkena tendangan dari pembegal tersebut

“Kamu gak apa-apa?”tanya sosok lelaki berkemeja putih tersebut

Yudis menggeleng ,ia belum sanggup untuk
B

Erbicara nafasnya masih tersengal-sengal akibat perkelahian hebat melawan pembegal yang cukup susah di kalahkan

“Kamu naik ke kereta kamu biar saya bantu kamu,ayoo cepat”seusai mengatakan itu lelaki berkemeja putih itu langsung masuk ke dalam mobilnya

Yudis masih terdiam paku,baik sekali orang ini pikirnya sebaiknya ia harus berubah menjadi orang baik,karena orang baik akan bertemu orang baik dan orang bejat akan bertemu orang bejat nantinya

Tin!!!

Suara klakson mobil menyadarkan Yudis dari lamunannya,segera ia menaiki sepeda motor nya,Yudis mengendarai sepeda motor nya dengan di bantu pencahayaan dari mobil di belakang nya.
























Di kediaman keluarga Cakra,kini Keluarga damai itu sedang menikmati makan malam cakra-ayah alisha dan Yeni baru saja pulang bekerja

“Pa”panggil alisha

Cakra tidak membalas,ia melihat putri bungsunya dengan tatapan nya,tidak tajam tapi mau bagaimana pun tatapan Cakra ayahnya selalu tajam karena matanya yang berbentuk seperti mata serigala

Cakra menaikkan satu alisnya ketika sang anak tidak kunjung melanjutkan perkataannya,alisha yang sadar langsung menggeleng tidak bukan sekarang waktu yang tepat untuk membahas nya

“Gimana sekolah kamu?”tanya sang ayah

“Baik kok”

“Hubungan kamu?”tanya Cakra

“Hubungan apa?”

“Hubungan kamu dengan jendral”Cakra tahu bahwa putrinya sampai sekarang tidak bisa menerima keputusan yang sudah ia buat jujur Cakra juga merasa bersalah

Harusnya putrinya menikmati masa muda nya dahulu tanpa ada tekanan dari siapapun,putri bungsunya itu terlalu muda untuk di berikan tanggung jawab seperti itu

“Masih gitu gitu aja,alisha butuh waktu pah”tutur alisha ia tidak berani menatap sang ayah padangan nya hanya melihat ke arah makanan yang sebentar lagi sudah habis ia lahap

“Kamu harus lebih dekat lagi dengan jendral,jendral itu nantinya bakal jadi calon suami kamu alisha”

“Iya pa, but i need time to love him “ucap alisha

“atau mungkin bahkan tidak, seperti nya ia sudah menyukai Wira ”

Sayangnya perkataan nya itu hanya bisa ia ucapkan dalam hati,ia terlalu takut untuk melawan sang ayah,karena sang ayah jika marah akan sangat marah bahkan papa yang Bucin number one dengan mamanya tapi jika papanya marah mama nya saja takut

•••••











TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang