Akhirnya angkasa,alisha dan aeri berkeliling keliling kampus melihat lihat seisi kampus dan mencari letak keberadaan kantin dan kamar mandi.Mereka juga mencari beberapa laboratorium yang pastinya akan mereka pakai baik cepat atau pun lambat
“Aeri!”panggil perempuan yang baru saja keluar dari ruangan mereka
“Eh,hinai”ucap aeri yang merasa di panggil dan tentu saja ia kenal dengan perempuan cantik dan imut tadi
“Kalian mahasiswa yang Nerima beasiswa yah?”tanya hinai kepada angkasa dan alisha
“Oh bukan aku,dia saja”ucap angkasa sopan
“Hai aku Nishimura hinai,kalian siapa?”tanya gadis tersebut
“Aku Adoria alisha, panggil aja alisha”ucap alisha ramah
“Aku angkasa sanjaya panggil aja angkasa”
“Sendirian?”Tanya aeri yang melihat hinai keluar ruangan sendiri
“Gak tadi sama yuku”ucap nya
“Halo guys”ucap lelaki yang baru saja di sebut namanya
“Hai nama ku amanuma yuku,kalian siapa?”tanya yuku lelaki berbadan tinggi juga putih itu kini berada di hadapan alisha dan angkasa
“Aku alisha dan dia angkasa”ucap alisha
“Kalian murid dari Indonesia?”tanya yuku melihat wajah Alisha dan angkasa yang asing
“Iya,kami berdua dari Jakarta”ucap angkasa
“Oh gitu,aku anak sastra Inggris kalau kalian?”tanya yuku yang mulai berbaur dengan dua anak kebangsaan Indonesia tersebut
“Kami berdua anak kedokteran bedah”ucap alisha
“Eh jalan jalan lagi kuy,ntah kemana gitu”ajak hinai
Semuanya setuju dan langsung berjalan ntah kemana mudah mudahan saja mereka tidak hilang di hembus angin.
Mereka berlima mulai berkeliling keliling kampus yang cukup lebar dan luas,kini mereka tahu di mana letak kantin,kamar mandi gedung fakultas yang lain dan lapangan basket juga lapangan lainnya
“Ternyata banyak juga ya penggemar basket di kampus ini”ujar alisha
“Ya begitu”ucap yuku
“Kamu gak ikutan main basket yuku?”tanya alisha
“Yuku mah orangnya gak suka gerak, jangankan main basket nih anak mau beli makanan aja nitip Ama teman temannya”ucap hinai yang sekelas dengan yuku
“Beneran?”tanya alisha tak percaya alisha pikir yuku adalah modelan siswa aktif yang ikut kegiatan olahraga sana sini karena badannya yang jangkung
“Gue kira yuku tinggi gara-gara suka olahraga”ucap alisha
Semuanya tertawa memang tidak heran lagi banyak yang mengira yuku tinggi karena suka berolahraga padahal yuku sendiri tidak suka berolahraga
“Gue aja heran nih anak tinggi Cuma gak suka olahraga”ucap hinai
“Gue curiga mamanya waktu hamil dia ngidamnya tiang tower”ucap aeri
Angkasa yang tidak banyak bicara pun tertawa karena ucapan teman barunya barusan
Yuku? Anak itu diam sembari memasang wajah datar nya karena menjadi bual bualan temannya sudah tidak heran lagi kalau yang melakukan nya hinai dan aeri
Di saat sedang asyik nya tertawa tiba-tba saja bola berwarna orange gelap hampir mengenai kepala alisha yang dekat dengan lapang basket
Alisha menutup kepalanya dengan tangan nya juga menutup matanya ketakutan,alisha meraba kepala nya dan tidak ada luka sedikit pun
Alisha memberanikan membuka matanya dan melihat ternyata bola tersebut berada di tangan yuku yang tadi menangkap bola tersebut
“Lain kali hati hati”ucap yuku dengan suara berat nya dan melemparkan bola basket tersebut ke arah anak yang bermain basket
“Kepala gue masih utuh kan?”tanya alisha dengan wajah polosnya ia terus saja meraba kepala nya
“Iya tenang kepala Lo gak sompel”ucap yuku dengan wajah tengilnya
Semuanya tertawa terkecuali alisha yang masih sibuk dengan kepalanya
“Kenapa kalian tertawa?”tanya yuku heran
“Gak ada ucapan Lo lucu aja”ucap aeri yang sudah meredakan tawanya
“Udah jam setengah delapan ayo keruangan sebentar lagi masuk”ajak aeri
•••
P
Emakaman Martin berjalan lancar,Mimi kini tengah duduk di taman yang lumayan sepi ia masih tidak terima Martin harus pergi secepat ini
“Minum dulu kak”ucap Dian memberikan Mimi sebotol air mineral
“Thanks”ucap Mimi lalu meneguk air mineral tersebut beberapa teguk
“Gak usah di tangisi nanti bang Martin gak tenang perginya”ucap Dian
Mimi mengangguk lesuh,apa yang dikatakan Dian ada benarnya juga ia tidak boleh larut dalam kesedihan agar Martin pergi dengan tenang menuju peristirahatan terakhir nya
“Wira kapan di operasi?”tanya Mimi
“Dua hari lagi kak”
“Mari kita berdoa agar Operasi nya berjalan lancar”ucap Mimi
“Iya kak,pasti”
“Maafin gue yang Dian,gara gara gue Wira kaya gitu”ucap Mimi
“Gak kak,ko gak seharusnya nyalahin diri Lo kak,ini udah takdir jadi kita tidak bisa menyalahin siapapun”ucap Dian
Dian bangkit dari duduknya membuat Mimi juga ikut berdiri
“Mau kemana?”tanya Mimi
“Ke rumah sakit,mau liat kak Wira kakak mau ikut?”tanya Dian
Mimi mengangguk ia belum melihat Wira akhir ini karena sibuk mengurus Martin dan sekolah nya Sampai ia lupa ada satu korban lagi akibat dirinya
Mimi dan Dian pun segera berangkat dan menuju rumah sakit untuk menjenguk Wira yang masih tidur pulas dan tak ingin membuka mata sedikit pun.
Alisha baru saja sampai di apartemen nya,ia segera membersihkan badannya dan memasak makanan untuk makan malam
Alisha sedang fokus memasak ikan sambalnya dan tak lupa ia juga menanak nasi ia juga memasak sayuran mau bagaimana pun ceritanya alisha harus hidup sehat
Kring!!!! Kring!!!
Nada dering hp nya yang ia letak di meja makan mengalihkan atensi nya,alisha mematikan kompor nya lalu segera mengangkat panggilan tersebut
Alisha mengernyitkan dahi nya heran nomor tidak di kenal,siapa yang menelepon nya malam malam begini pikir nya
“Halo?”ucap alisha sopan
“Halo juga,ini alisha yah?”tanya seseorang di sebrang
“Harusnya gue yang nanya Lo siapa?”tanya alisha ketus
“Oh,gue yuku, amanuma yuku”ucap yuku
“Oh yuku maaf gue gak tahu gue kira siapa”
“Iya gak apa santai aja kali”ucap yuku
“Lagi apa?”tanya yuku
“Oh,tadi lagi masak,bentar yah dikit lagi selesai”Ucap alisha meletakkan benda pipih itu di meja makan lalu kembali ke dapur
Selesai itu ia segera meletakkan di meja makan dan mengambil nasi yang sudah matang tak lupa ia meletakkan sayur tumis brokoli di piring lalu meletakkan di meja makan dan mengambil jus mangga dalam kemasan yang ia beli di supermarket tadi
Alisha melihat ponselnya rupanya yuku belum memutuskan sambungan nya
“Halo?”tanya alisha
Yuku membalasnya hanya dengan dehaman saja
“Belum di matikan rupanya kirain udah di matikan”ucap alisha sembari mengambil sepotong ikan sambal dan beberapa sendok sayur tumis nya
“Mau makan?”tanya yuku
“Iya,Lo udah makan?”
“Udah tadi,makan pakai apa?”tanya yuku
“Makan pakai ikan sambal sama tumis brokoli”ucap alisha
“Makanan khas Indonesia?”
“Bukan makanan khas sih Cuma mama sering masak itu”jelas alisha
“Oh,enak kayanya”ucap yuku di sebrang sana
“Mau?”tanya Alisha
“Kalau boleh”ucap yuku
“Yaudah besok gue bawain deh yang banyak”ucap alisha
“Wih...sip deh”ucap yuku antusias
Ting!
“Eh bentar yah ku,ada tamu”ucap alisha
Yuku mengangguk walaupun ia tahu alisha tidak akan bisa melihat anggukannya,namun alisha tetap berjalan menuju pintu utama dan membukakan pintu
“Eh angkasa?”tanya alisha
“Lo masak gak,gue lupa beli bahan jadi gak masak tapi kalau lo-
“Kebetulan gue habis masak banyak, walaupun Cuma ikan sambal sama tumis brokoli mau kan?”ucap alisha antusias menerima kedatangan tamunya
Angkasa mengangguk malu, sebenarnya ia tidak ingin melakukan hal ini,namun ia begitu lapar jika ingin makan diluar pun ia juga belum ingat jalan di sekitar sini
“Ayo masuk sa!”seru alisha yang sudah ada di dalam
Angkasa menuju meja makan di sana sudah ada piring berisikan nasi yang lumayan banyak dan segelas jus mangga
“Makan yang banyak,kita lagi masa pertumbuhan”ucap Alisha
Angkasa mengangguk sembari tersenyum dan mengambil sepotong ikan dan beberapa sendok sayuran
“Itu siapa?”tanya angkasa begitu ia selesai mengunyah suapan pertama nya
“Oh yuku”ucap alisha
“Itu siapa sha?”tanya yuku di sebrang
“Angkasa”ucap alisha
“Eh!?”alisha terkejut pasalnya tiba tiba yuku memutuskan sambungan nya dan beralih ke panggilan Video
“Angkat aja”ucap angkasa
Alisha segera mengangkat nya
“Wah,kalian satu apartemen?”tanya yuku
“Iya, kebetulan angkasa tetangga ku”ucap alisha
“Makan bro”ucap angkasa
“Udah tadi,makan yang banyak kalian biar tinggi kaya gue”ucap yuku
“Idih dih si najis,idih”ucap alisha
Dian kini tengah berada di ruangan bernuansa putih bersama dokter yang menangani kakaknya Wira,